Halooo balik lagi
Banyak yang kepo bakalan ending gimana sabar yahh
Vote komen!
~~~
"Calvin, kenapa belum makan lagi? Bis sekolah kalian akan sampai sebentar lagi."
Suara Cleo meninggi dan terdengar kesal dari arah dapur melihat Calvin belum menyentuh sarapannya.
Calvin masih sibuk membenarkan dasi yang masih belum tersambung dengan baik di tangannya. "Bentar lagi Avin makan."
"Vin, kelamaan. Nanti kita terlambat," ucap Bara dingin sambil mengunyah roti dan cream soup yang telah dibuat mamanya pagi ini.
"Ini dasinya Avin masih belum kesambung. Nanti kalau guru hukum Avin gimana, Bang?"
"Derita lo."
Calvin berdecak kesal dengan jawaban abangnya. Bukannya membantu, malah semakin memuat darah tinggi naik.
Reynand yang baru keluar dari ruang gym setelah berolah raga melihat putranya yang tampak kesusahan membenarkan dasinya.
"Biar papa aja," ujar Reynand mengambil alih dasi putra bungsunya.
Calvin langsung memakan sarapannya setelah memberikan dasi sekolahnya pada papanya. Bara sejak tadi sudah selesai sarapan dan sedang asik dengan buku bahasa Jermannya.
Karena Bara akan bersekolah di Swiss selama beberapa tahun. Mayoritas penduduk Swiss menggunakan bahasa Jerman jika berkomunikasi jadi ia ingin belajar mulai sekarang.
"Astaga Calvin belum selesai makan juga?" Cleo datang dari dapur membawa dua gelas susu di kedua tangannya.
"Cle, jangan suka emosi sama anak-anak," tegur Reynand setelah selesai membenarkan dasi Calvin yang akan dipakai hari ini.
Cleo meletakkan dua gelas susu di tangannya di depan anak-anaknya."Tapi mereka harus biasa cepat, Reynand. Biar mereka juga nggak kebiasaan."
Reynand menggeleng-gelengkan kepalanya seraya menghela nafas. Emosi Cleo memang akhir-akhir ini sedikit naik turun. Jadi ia sangat faham kondisinya.
"Avin enggak mood makan." Calvin mendorong piring sarapannya pada mamanya. "Maunya minum susu aja."
"Sayang minum susu aja nggak akan kenyang. Kamu ini nanti yang ada ngantuk di kelas karena nggak fokus nanti," ujar Cleo kemudian duduk di dekat Calvin dan mulai menyuapinya.
"Tapi Avin beneran nggak mau makan, Mom."
"Calvin."
Reynand mengode Cleo segera agar tidak memaksa Calvin untuk sarapan lagi. Cleo membuang nafas beratnya. Sepertinya memang hormonnya mulai tak terkendali hingga pada anaknya saja ia tidak mau mengalah.
Setelah Reynand selesai membenarkan ikatan dasi Calvin, ia memperhatikan wajah putra bungsunya yang terlihat murung pagi ini.
"Calvin ada masalah?" tanya Reynand datar namun lembut.
Calvin diam, melirik papanya yang menatapnya datar bertanya mengenai suasana hatinya pagi ini.
Bara yang tengah meminum susunya terhenti. "Dia masih gugup buat kenalan sama teman baru, Pah."
Calvin berganti menoleh ke arah abang kembarnya. Sepertinya Bara merasakan apa yang sedang dirasakannya sekarang.
"Bener gitu?" Reynand mengusap kepala Calvin lembut.
Calvin mengangguk dengan wajah polosnya.
"Kenapa harus gugup?"
"Avin cuma takut nggak punya temen kaya di sekolah Avin yang dulu. Apalagi Avin di sini masih belum bisa bahasa Jerman, cuma bisa bahasa Inggris. Enggak kaya abang yang udah mulai bisa bahasa Jerman," ungkap Calvin sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNAND : AFTER HE LEFT ME [SELESAI]
Teen FictionReynand 2 [21+] Cleo membuat pribadinya menjadi dingin setelah meninggalnya Reynand, suami dan ayah dari anak-anaknya yang terlahir kembar. Itu ia lakukan agar tak sembarangan laki-laki bisa mendekatinya Kebahagiaannya cukup sempurna. Tapi hal itu t...