Kangen Reynand nggak nih??
Vote komennya kakak
Jangan pasif!
~~~
"Mohon maaf, kami tidak bisa melihat siapa pengirim uangnya nyonya."
Cleo mendengus kesal. Sudah banyak bank yang sama ia coba datangi, tapi semuanya sama. Nama pengirim uang itu tak terdeteksi sama sekali, hanya ada kumpulan kode-kode tidak jelas di nama pengirimnya.
"Mbak, saya sudah keliling di bank yang sama sebanyak empat bank. Tapi kenapa semua hasilnya sama? Apa orang itu benar-benar tidak bisa dilacak?" tanya Cleo lagi.
"Benar, nyonya, kami tidak bisa melacaknya. Hanya saja ada beberapa kode di sini. Mungkin itu bisa jadi sebuah sinyal atau kode untuk bisa tau orang yang mengirim uang anda," kata wanita customer service bank itu
"Berarti bukan atas nama Ednan Garendra?"
Wanita itu menggelengkan kepalanya. Cleo membuang nafasnya lelah. Ia melihat secarik kertas yang sudah ada kode-kode aneh tertulis di sana.
Cleo sama sekali tak mengerti mengapa pengirim itu melakukan hal ini. Memangnya jika identitas pribadinya terlihat akan berbahaya untuknya?
"Baiklah, terima kasih atas waktunya," ucap Cleo sebelum beranjak keluar dari bank yang ia datangi ini terkahir.
Karena ia sudah lelah sejak tadi mengelilingi kota hanya untuk tau siapa yang mengirim uang itu. Yang pasti bukan papanya atau bahkan kakaknya.
Alger yang sejak tadi menyandarkan tubuhnya di body mobil, segera menegakkan tubuhnya lagi saat melihat Cleo sudah mulai berjalan mendekatinya.
"Bagaimana? Sudah ketemu?" tanya Alger.
"Belum. Aku hanya menemukan kode saja. Apa yang bisa dilakukan dari kode-kode tidak jelas seperti ini? Aku harus mencari bantuan dari seorang programmer."
Alger diam, ia tau jika kode-kode itu mengandung kode negara dan tanggal lahir pengirim uang ke rekening Cleo. Ya tau lah, orang yang mengirimnya itu sosok terdekatnya.
"Tidak mungkin bisa. Itu hanya deretan angka saja, tidak ada yang istimewa," ujar Alger kemudian mengambil kertas itu dari tangan Cleo.
Mungkin Alger benar. Sepertinya ia saja yang terlalu lebay ingin tau siapa orang misterius itu. Tapi itu tetap saja membuatnya tidak tenang.
Ada hubungan apa orang itu dengannya hingga memberikan uang dalam jumlah yang sebesar itu setiap bulannya?
"Simpanlah ini. Lebih baik kita makan siang, sepertinya kau butuh energi baru untuk mengisi tenagamu di kantor siang ini," ajak Alger kemudian membukakan pintu mobil untuk Cleo masuk.
Cleo mengambil kertas itu lagi. Ia mengangguk, setuju dengan ajakan Alger. Karena ia memang lapar karena terus mencari sejak berjam-jam yang lalu.
Alger segera mengemudikan mobil untuk mencari sebuah restoran terdekat di daerah itu. Saat akan membanting stirnya ke kanan, Cleo mencegah pergerakannya.
"Aku tidak mau makan di restoran. Cari saja pedagang kaki lima," kata Cleo sambil memegang lengannya.
"Kau? Mau makan di pedagang kaki lima? Apa tidak salah?" tanya Alger kemudian meminggirkan mobilnya perlahan.
"Memangnya kenapa? Aku mau cari tempat makan yang bisa mengenyangkan perutku, bukan gengsiku, sekarang cari saja penjual ketoprak, aku mau makan itu," perintahnya sedikit ketus pada asistennya.
Sedangkan Alger hanya menuruti saja. Toh, sudah memang tugasnya untuk menjalankan perintah Cleo.
Pria dengan netra coklatnya itu membawa mobil dengan kecepatan pelan, sambil melirik ke kiri jalannya mencari penjual ketoprak seusia request atasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNAND : AFTER HE LEFT ME [SELESAI]
Teen FictionReynand 2 [21+] Cleo membuat pribadinya menjadi dingin setelah meninggalnya Reynand, suami dan ayah dari anak-anaknya yang terlahir kembar. Itu ia lakukan agar tak sembarangan laki-laki bisa mendekatinya Kebahagiaannya cukup sempurna. Tapi hal itu t...