25 - MINE AND YOURS

13.6K 698 822
                                    

Warning  🔞 harap bijak dalam membaca! Bagi yang masih bocil diharamkan!

Vote komennya ya kak jangan pasif

Part yang mungkin kalian tunggu

~~~

"Mama mana?"

Bara menggelengkan kepalanya pada papanya. "Belum pulang."

Reynand menautkan kedua alis tebalnya. Sejak tadi pagi ia keluar sampai sekarang pukul 7 malam, Cleo tak mengabari apapun kepadanya kecuali mau ke kantor Arga untuk mengantarkan kue buatannya.

"Papa mau?" tawar Bara yang memegang sepotong brownis tiramisu yang sejak tadi menjadi teman camilannya untuk mengerjakan tugas sekolah.

Merasa tubuhnya sangat lelah setelah seharian bekerja, ia pun menghampiri Bara yang duduk di sofa panjang dengan beberapa bukunya. Pria bernetra sama dengan kepunyaan Bara itu duduk, sambil membuka dasi dan dua kancing kemeja putih teratasnya.

Reynand menyenderkan punggungnya, mendongakkan wajahnya ke langit-langit dengan kedua matanya ia pejamkan. Ia meneguk ludahnya karena tenggorokannya terasa kering membuat jakun pria itu bergerak ke atas dan ke bawah.

Bara membiarkan papanya sejenak yang terlihat sangat lelah. Ia pun berinisiatif mengambilkan air untuk papanya minum. Sudah hampir berdiri, tapi Calvin kebetulan sudah masuk ke ruang keluarga membawa satu botol besar berisi air dingin.

"Halo om genit!" sapa Calvin langsung ikut duduk di sebelah Reynand.

Mendengar suara anaknya, Reynand yang semula matanya dipejamkan langsung membukanya lagi. Ia tersenyum tipis melihat Calvin yang menyambut kepulangannya dengan wajah yang ceria.

"Om tau nggak? Nilai matematika Avin tadi dapet 88. Terus bu guru bilang kalau Avin makin pinter. Itu semua berkat om genit yang ajarin Avin matematika kemarin," curah anak itu dengan polosnya.

Reynand mengelus kepala putranya. "Good boy."

Calvin menyodorkan botol air minum yang tadi ia sempat isi di dapur. "Om genit pasti haus kan? Nih, minum aja. Nanti Avin ambil lagi deh."

Tentu Reynand menerima air yang diberikan putranya. Tenggorokannya sangat kering. Butuh caira segar untuk membasahinya. Reynand meneguk air itu hingga menyisakan separuh dari botolnya.

Rasanya sangat lega bisa meminum air dingin setelah seharian bekerja. Terlebih lagi yang membawakannya anaknya sendiri.

"Tugas udah selesai kamu?" tanya Bara masih fokus dengan buku di bawahnya.

"Sudah dong. Tadi di kamar Avin udah ngerjain."

Bara merasa heran saat mendengarnya. "Tumben amat. Biasanya juga mama harus ingetin kamu dulu."

"Kan Avin udah tau cara ngerjainnya. Kalau Avin nggak tau, baru deh Avin males ngerjainnya abang. Buat apa mikirin tugas yang kita nggak bisa kerjain kan bikin pusing," kata Calvin dengan entengnya.

Kedua mata biru Bara menatap malas adiknya. "Sombong amat."

Calvin kembali beralih kepada Reynand, anak itu menggoyangkan lengan kekar Reynand yang terlihat berurat itu.

"Om ... Avin laper. Mama belum datang daritadi. Avin cuma makan brownis sama omelette yang Bu Ida bikinin tadi," rengek Calvin layaknya anak kecil meminta makan papanya.

Entah kenapa Calvin sama sekali tak sungkan dengan sosok pria bermata biru ini. Seperti ada sesuatu dalam dirinya yang sangat dekat dengannya, tapi Calvin tidak tau itu apa.

REYNAND : AFTER HE LEFT ME [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang