Hayoo nungguin yaa
Vote komen, jangan pasiff yaa
Tandai kalau ada typo juga
~~~
"Gimana keadaan Calvin, Bu Ida?"
Wanita tua itu menutup pintu rumah majikannya sebelum menjawab pertanyaannya. "Den Avin udah nggak panas lagi, Nya. Bahkan tadi siang dia main sama abangnya, udah nggak selemas kemarin."
Cleo membuang nafasnya lega. "Syukur deh kalau gitu. Makasih ya, Bu, sudah menjaga Calvin dua hari ini selama saya kerja."
"Sudah jadi tugas saya, Nya. Kalau gitu saya ke dapur dulu ya, ada pekerjaan sedikit lagi yang harus diselesaikan sebelum saya pulang."
Kepala Cleo mengangguk, mempersilahkan asisten rumah tangganya untuk kembali mengerjakan pekerjaannya. Cleo melepaskan blazernya seraya berjalan naik ke lantai atas untuk melihat kondisi anaknya.
Sampainya di kamar yang setengah tertutup itu, ia melihat Calvin yang wajahnya sedikit pucat bersama Bara menyanyikan sebuah lagu bersama.
Bara memainkan alat musik gitar warisan Arga dengan baik. Meskipun masih berusia 8 tahun, anak itu sudah bisa tau kunci-kunci dasar senar gitar. Sementara Calvin yang menjadi solo vocalnya.
Meskipun masih belepotan nyanyinya, tetap saja Calvin berusaha untuk bernyanyi dengan baik. Bara menampilkan senyuman tipisnya, menatap adiknya yang ikut terhanyut dengan permainannya.
Lagu Charlie Puth berjudul Lef and Right menggema di kamar anak-anaknya.
"Memorize follow me left and right"
"I can feel you here, I can feel you over here"
"You take up every corner of my mind"
"Your love stays with me day and night ..."
Crieett ...
"Keenakan nyanyi hm?" Cleo membuka pintu kamar anak-anaknya, membuat mereka berdua terpaksa menghentikan menyanyinya.
Bara dan Calvin sedikit malu, karena mamanya tadi melihat mereka sedang menyanyi bersama tanpa tau kalau mamanya sudah datang.
"Mama kapan pulangnya? Kok nggak ketok pintu sih?" Calvin bertanya dengan wajahnya yang sudah ceria lagi.
Cleo masuk ke kamar kemudian menghampiri kedua putranya di yang sedang duduk di atas kasur. Bara menyampingkan gitarnya, memberi space pada mamanya untuk ikut bergabung.
"Calvin udah enakan sayang?" tanya Cleo lembut seraya menempelkan punggung tangannya ke kening putra bungsunya.
"Udah, Mom. Dari pagi sampai sore Avin kan rebahan mulu di kamar. Nggak ada tugas sekolah, nggak ada guru-guru yang cerewet, Avin langsung sembuh lah," jawab Calvin.
"Bilang aja seneng bolos susah amat," cibir Bara menatap sinis adiknya.
Calvin memetik jarinya di hadapan kakak kembarnya. "Seratus buat abang terganteng. Avin lagi nggak mood sekolah, jadinya sakit kan? Salahin gurunya yang selalu kasih PR banyak tiap hari," keluhnya.
"Namanya juga sekolah, Vin. Ya wajar di kasih tugas banyak. Katanya mau sukses, dikasih tugas segitu aja udah ngeluh. Nggak kasihan sama mama yang bayarin sekolah tiap bulan?" sarkas Bara mengingati adiknya.
Bibir Calvin sontak cemberut mendegar kakaknya yang seperti mengejeknya. "Kan ... Avin emang nggak suka sama pelajaran sekolah. Avin lebih suka main basket sama ice hokey."
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNAND : AFTER HE LEFT ME [SELESAI]
Teen FictionReynand 2 [21+] Cleo membuat pribadinya menjadi dingin setelah meninggalnya Reynand, suami dan ayah dari anak-anaknya yang terlahir kembar. Itu ia lakukan agar tak sembarangan laki-laki bisa mendekatinya Kebahagiaannya cukup sempurna. Tapi hal itu t...