23 - WANNA KISS?

11.7K 691 202
                                    

Sorry telat lagii guyss

Ini mumpung luang jadi aku nulis deh biar bisa UP

Jangan bosan buat vote komen yaa?

~~~

"Ngapain?"

Bara melirik gadis kecil yang sejak tadi membuntutinya dengan dingin. Awalnya ia mencoba untuk bersikap biasa saja, namun lama-lama menjadi risih jika gadis itu selalu mengikutinya.

"Gapapa sih. Bella cuma ngikutin Bara aja," jawab Bella sambil meremas kotak makannya yang bewarna merah muda. Aura Bara benar-benar membuatnya menarik perhatian.

"Gak suka."

"Maksudnya gak suka?"

Bara berdecak malas, memalingkan wajahnya ke arah lain agar Bella tidak terlalu lama menatapnya. "Aku gak suka kalau diikutin."

"Bella cuma mau makan bareng Bara itu aja," tambah gadis kecil yang rambutnya tergerai panjang sepunggung itu.

Tak menjawab apapun lagi, Bara melanjutkan langkahnya untuk menyusul Calvin di tempat biasa mereka makan. Harapan Bara sirna, karena Bella masih mengikutinya dari belakang membuat ia semakin kesal.

Bara kembali memberhentikan langkahnya. Ia kemudian berbalik dan menatap Bella dengan tajam. "Bella pergi sekarang, Bara gak suka Bella deket-deket Bara."

Bella yang mendengar itu langsung merasa tersentil hati kecilnya. "Emangnya Bella jelek ya? Sampai Bara nggak mau lihat Bella."

"Iya, Bella jelek. Bara nggak suka lihat Bella."

Perkataan Bara benar-benar membuat Bella tersinggung kali ini. Kedua netra coklat terangnya tiba-tiba berair, suara isajan yang terdengar pelan mulai melewati telinga anak laki-laki bernetra biru itu.

Bara mengepalkan tangannya, dalam hati ia mengucapkan banyak kata maaf karena merasa bersalah melihat Bella menangis karena mulutnya. Tapi ini ia lakukan supaya adiknya tidak terus menuduhnya merebut Bella.

"Bara jahat," ucap Bella sambil mengusap pipinya yang basah karena air matanya yang tak berhenti mengalir.

Bara sengaja diam, mencoba bersikap bodo amat meskipun ia ingin meminta maaf karena menyakiti Bella dengan sengaja.

"Loh? Bella kenapa nangis?" Calvin tiba-tiba datang dari belakang punggung Bara. Anak itu senang karena bertemu dengan Bella, tapi juga kaget melihat Bella menangis.

Calvin datang bersama teman-teman dekatnya dengan Bara. Tentunya ada Gibran, saingannya untuk mencari perhatian Bella. Lalu ada Malvin, Dhika, dan Kenzo.

"Pasti gara-gara sepatunya disembunyikan Calvin tuh," celetuk Gibran ngasal.

'"Avin nggak pernah nyembunyiin sepatu cewek ya! Itu kerjaannya Kenzo."

"Itu juga yang nyuruh Avin kan?" balas Kenzo tak terima disalahkan sendiri.

Calvin menggaruk pipinya. "Iya juga sih."

Bara menghela nafas beratnya. Ia kemudian berjalan meninggalkan teman-temannya tanpa berkata banyak lagi. Ia memang sengaja ingin memberi waktu Calvin dengan Bella. Ya meskipun terdengar konyol masih SD sudah menyukai lawan jenis. Calvin memang aneh.

"Kenapa sih abang Avin itu datar banget? Tuhan kasih dia mulut tapi nggak pernah bersyukur," tanya Malvin kadang jengah melihat Bara yang selalu malas bicara banyak.

REYNAND : AFTER HE LEFT ME [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang