18 - MABUK

11K 668 865
                                    

Telat dikit, tapi aman lah yaa

Thank u udah diingetin

Vote komennya kak, no pasif

~~~

Cleo menatap pantulan dirinya sendiri di depan cermin. Dress bewarna hitam selutut yang baru saja ia beli, namun Cleo masih memakai pakaian yang tertutup. Ia tidak mau jika nanti memakai pakaian terlalu terbuka, akan membuat mata kaum Adam di luar sana jelalatan.

Malam ini ia melakukan pertemuan dengan Tuan Davidson, salah satu CEO muda yang memegang perusahaan ritail kelas kakap. Sangat menguntungkan jika company papanya bisa bekerja sama nantinya.

"Sebenarnya males banget harus pakai baju gini. Tapi aku tetap harus profesional," monolog Cleo pada dirinya sendiri.

Jam menunjukkan pukul 8 malam. Ia harus pergi ke Bar di lantai bawah, karena pertemuannya akan dilakukan di sana.

Cleo dengan sepatu high heels yang tingginya 5 cm itu, berjalan anggun hendak keluar dari kamar. Setelah pintu terbuka, terlihat di sana bodyguardnya sudah berdiri tegap membelakanginya.

Mendengar suara pintu yang terbuka, Reynand membalikkan badannya. Pandangannya terkunci di satu titik saja.

Damn! Cleo malam ini terlihat sangat cantik. Tapi ia sangat tidak rela, jika Cleo berdandan malam ini bukan untuk dirinya. Melainkan untuk client yang ia tau jika dia adalah laki-laki juga.

"Apa kau tidak berniat melepas masker dan kacamata hitammu? Ini di dalam hotel, bukan di luar ruangan," ucap Cleo yang heran sendiri dengan Vano yang tak pernah melepaskan dua benda itu dari wajahnya.

"Maaf, aku lebih nyaman seperti ini nona. Aku hanya tidak mau orang-orang mengenaliku dengan mudah," jawab Reynand apa adanya.

"Memangnya setampan apa kau sampai orang lain tidak boleh melihat wajahmu?"

Reynand tersenyum tipis dari balik maskernya. "Wajahku hanya milik wanita yang aku cintai saja."

"Oh jadi kau sudah punya pasangan hm?" Cleo tersenyum menggoda menjahili Vano yang sepertinya sangat mencintai pujaan hatinya. "Baiklah jika itu yang kau mau. Aku tidak memaksa."

Cleo menutup pintu kamarnya, kemudian tak lupa menguncinya dulu sebelum berjalan menuju lift yang akan membawanya ke lantai dasar.

Mereka berdua berjalan. Reynand tetap di belakang Cleo, seperti kebanyakan pengawal lainnya, yang mengikuti tuannya dari belakang kemana pun dia pergi.

"Dia tetap cantik, dan nggak pernah berubah" batin Reynand memandangi punggung Cleo.

Mereka turun ke lantai dasar menggunakan lift yang membawanya langsung ke Bar. Ketika pintu lift terbuka, aroma alkohol langsung tercium melewati hidung Cleo sendiri.

Cleo membenci aroma seperti ini. Tapi apa daya jika David ingin bertemu di Bar. Sepertinya pria ini suka sekali dengan minuman berakohol.

"Halo, kau pasti Cleo kan? Senang bertemu denganmu," ucap David beriringan menegakkan tubuhnya untuk menjabat tangan Cleo yang dikirim oleh Arga.

Cleo tersenyum sedikit terpaksa, membalas uluran tangan David yang mengajaknya berkenalan. Pria itu meremas tangannya sedikit lama, membuat Reynand yang melihat itu melayangkan tatapan musuhnya diam-diam.

"Salam kenal denganmu Tuan David," balas Cleo berusaha seramah mungkin.

"Panggil saja David, karena umur kita tidak berjarak jauh."

REYNAND : AFTER HE LEFT ME [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang