Segera!

536 78 5
                                    

Klotak.. klotak.. suara derap langkah kaki kuda yang berlari dengan cepat, memasuki pasar lembah untuk menuju ke hutan homora.

" beri jalan untuk raja! " seru pengawal sekaligus prajurit yang ikut menemani raja Hali, Derix.

Para warga yang sedang berkerumun itu, langsung menepi untuk membuka jalan lebar-lebar.

" astaga, apa yang terjadi?? Apa pembunuhan oleh penyihir terjadi lagi? "

" aku tidak tahu, yang jelas, Yang Mulia sangat terlihat emosional "

Begitulah kira-kira, percakapan mereka satu sama lain, saat melihat Raja Hali yang menunggangi kudanya dengan tatapan yang penuh emosi, menatap jauh lurus kedepan, dan tak terlihat senyumnya sedikit pun.

Rakyat Naefim sudah tahu, jika Raja Hali bereskpresi seperti itu maka Naefim sedang tidak baik-baik saja. Meski Raja Naefim terkenal dengan keangkuhannya, namun sang raja sangat hangat kepada rakyatnya.

" Derix, periksa seluruh pelosok pasar ini. Aku tidak mau melewatkan kesempatan lagi " ucap Raja Hali.

" baik, yang mulia " jawab Derix melakukan perintah rajanya.

Hali melanjutkan patrolinya juga ke sekeliling pasar. Ia memperhatikan setiap orang yang ada disana dengan sangat teliti.

" YANG MULIA! YANG MULIA! " teriak salah satu warga disana sembari berlari ke arah Raja Hali.

" ada apa? " tanya Hali padanya.

" di.. disana.. ada mayat " sahutnya sambil menunjuk ke sebuah bangunan kosong.

" apa?! Kau yakin?! " tanya Hali lagi untuk memastikan. Ia hanya mengangguk dengan gemetar karena ketakutan.

Tanpa pikir panjang, Hali langsung menuju kesana dengan kudanya.

Bangunan itu nampak seperti bangunan kosong dan sudah sangat tua. Di tengah hirukpikuknya pasar, namun wilayah disekitar bangunan sedikit mencekam. Terlebih lagi, bau busuk yang menyengat juga tercium.

Hali berjalan masuk sembari memegang pedangnya untuk menjaga dirinya sendiri. Cukup dalam ia memasuki bangunan itu, dan dilihatnya lah, benar ada mayat disana. Ia pun menghampiri mayat itu untuk memastikan.

" sialaaaann!!! " ucap Hali yang semakin kesal saat tahu penyebab kematiannya adalah sihir yang sangat familiar di matanya. Hali, menggertakkan giginya, dan menggenggam kuat-kuat pedangnya.

" Evilione! Keluar kau sekarang! " teriak Hali dalam gedung itu.

" makhluk rendahan seperti mu, semakin berani membunuh rakyat ku! Kau harus mati! Keluar kau sekarang! "

" hng, merasa kuat, ya " gumam Evil yang memperhatikan Hali dari jauh.

" Evil, sebaiknya kau jangan berhadapan langsung dengannya dulu " kata Corvus

" kenapa memangnya? Ini adalah kesempatan yang bagus untuk ku membunuhnya " jawab Evil.

" jangan gegabah! Kau sudah tahu dia bukan manusia yang sering kau kalahkan, dia berbeda! Bagaimana kalau kau~~

" aku bosan dengar celotehan mu, tunggu disini dan lihat bagaimana aku menghabisi nya " kata Evil yang berlalu begitu saja.

" haaa.. susah sekali mengaturnya, " ucapnya.

***

" jangan terburu-buru "

Begitulah yang di ucapkan Evil untuk pertama kalinya pada Hali, saat itu.

" jadi, seperti ini rupa mu. Penyihir sialan " jawaban yang di katakan oleh Hali, saat pertama kali juga melihat wujud Evilione. Penyihir yang sudah ia buru kurang lebih selama 5 tahun.

Evilione Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang