Struktur Baru

194 40 7
                                    

" Hazel, apa kau sudah mencari orang untuk menggantikan beberapa kursi kosong di istana kita? " bisik Pherae sambil memeluk Hazel dari belakang.

" sudah, Yang Mulia " jawab Hazel datar.

" kau yakin? Kau harus menempatkan orang-orang yang terbaik di sampingku " sahutnya lagi.

" tentu saja, mereka adalah manusia-manusia yang bahkan rela menjual jiwa nya untuk Yang Mulia "

" hng? Benarkah? Kalau begitu aku ingin bertemu mereka siang ini " ucap Pherae lagi lalu bangkit dari tempat tidurnya dan merapihkan pakaiannya.

" baik, Yang Mulia " jawab Hazel singkat.

" Hazel, kau tidak akan mengkhianati ku lagi seperti waktu itu kan? " tanya Pherae

" tidak, kali ini aku akan memberikan hidup ku untuk Yang Mulia "

" gadis pintar " kata Pherae.

***

" Jendral! Jendral! " seru salah satu anak buah Derix yang memanggilnya sembari berlari.

" ada apa? " jawab Derix yang tengah berjaga di depan kamar Raja Hali.

" Leibethra.. " sahutnya lagi sembari menyerahkan selembar kertas yang sudah sedikit rusak karena ia menggenggamnya telalu kuat.

Derix hanya bisa tercengang membaca mengenai situasi Leibethra saat malam festival.

" Evilione.. " ucap Derix dengan menggertakkan giginya.

" Jendral, kita harus segera bergerak " kata anak buahnya lagi.

" ah, kau benar. Saat ini Yang Mulia sedang tidak dapat mengatasi situasi. Kini giliran kita yang harus menjaga Naefim. Siapkan pasukan, tunggu aku di depan gerbang " seru Derix lalu masuk ke kamar Hali.

" Damaresh, apa kau sudah berhaa..

" Damareshhh!! DAMARESHHH !! " Derix berteriak secara spontan saat melihat Damaresh yang hampir sekarat.

" Jendral.. see.. seper.. sepetinya. Yaa.. Yang Mulia meno.. lak.. unt.. uk mel.. upa..kan,. Evii.. lione.. " ucap Damaresh terbata-bata tidak ada tenaga, karena seluruh sihirnya sudah di gunakan untuk menyembuhkan Raja Hali.

" D.. daa.. dan , i.. tu.  Ju.. ga saangaat men.. nyiksa.. Tub..uh Yang.. Mu.. lia.., ji..ka saa.. ya me.. lan..jutkan " kata Damaresh lagi mencoba bertahan sekuat tenaga.

" sial!! Siaaalll !!! Ya! Kau bilang, kau bisa menyembuhkannya dengan menghilangkan ingatannya soal Evilione! Sekarang kau mau bermaksud menyampaikan kalau kau sudah membohongi ku, ha?! " seru Derix dengan emosinya yang meluap-luap.

" ki..ta.. ha...rus me.ndaa.patkan.. da..rahnya, aa..gaar Yang Mul..ia da..pat.. ber..tahaan.. hi..dup "

" cih! Brengsekkkk!!!! " Yang Mulia, bertahanlah, saya akan berusaha dengan mempertaruhkan hidup saya untuk membawakan darah Evilione untuk Yang Mulia.. sampai,.. saat itu,saya mohon Yang Mulia untuk tetap hidup" ucap Derix .

" kau, bawa dia ke Griyon untuk di obati " perintah Derix pada pengawal disana untuk membawa Damaresh yang telah sekarat.

" Perketat keamanan kamar Yang Mulia selagi aku tidak ada disini, jika terjadi sesuatu pada Yang Mulia maka bayarannya adalah 1 kepala. " ucap Derix lagi.

" baik Jendral! " jawab anak buahnya.

" utus tabib terbaik untuk mengawasi keadaan Yang Mulia, jika terjadi sesuatu pastikan langsung mengirim pesan pada ku. Jika situasi memungkinkan aku akan segera kembali "

" dan.. bagaimana keadaan permaisuri? Apa dia sudah siuman? "

" sudah Jendral, dia kini sedang pergi ke kuil Vezo, untuk bertemu dengan guru Pleois " jawab si bawahan.

Evilione Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang