Kota yang Hilang

275 47 2
                                        

" jadi, dia berada dimana? " tanya Evil yang semakin penasaran dengan penyihir yang memiliki sihir yang langka itu.

" di sini " jawab Corvus sembari menunjuk ke sebuah pulau di atas peta yang sedikit berdebu karena hampir tidak pernah di gunakan.

" baiklah " sahut Evil yang akan mengeluarkan sihir teleportasi miliknya.

" eits, syarat untuk mendapatkan sihir penghilangan adalah tidak menggunakan sihir sejak tekad pertama terbentuk di hati mu " ucap Corvus yang menghentikan gerakan Evil itu.

" ha??? Bagaimana bisa aku tidak menggunakan sihir ku?! Sedangkan jika menuju kesana, kita harus melewati pusat kota Naefim. Bukannya sampai, mungkin aku akan menjadi tanah liat jika tidak menggunakan sihir " celetuk Evil protes atas syarat tersebut.

" terlebih lagi, bukankah akan melelahkan jika berjalan kaki???? " lanjut Evil.

" bukankah bagus jika berjalan kaki? Kau bisa sambil mengasah dan menguji sihir mu di luar Naefim " kata Corvus.

" sebelum menginjakan kaki di Naefim, bukankah kau hanya terkurung di Matafa meratapi kesedihan yang tak berujung? Anggap saja kali ini adalah waktu untuk mu melihat dunia luar " tambah Corvus lagi.

Evil berpikir sejenak sebelum mengambil keputusan. Ia tengah memperkirakan resiko-resiko yang akan ia hadapi jika tanpa menggunakan sihir.

" hanya aku yang tidak dapat menggunakan sihir sebelum sampai disana, sedangkan kau bisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" hanya aku yang tidak dapat menggunakan sihir sebelum sampai disana, sedangkan kau bisa. Jadi, lindungi aku jika aku berada dalam situasi bahaya " ucap Evil terhadap Corvus.

" Ratu, tenang saja. Aku bahkan siap menyerahkan hidup ku demi keselamatan mu " jawab Corvus.

***

" Dimana permaisuri?! " seru Derix pada bawahannya.

" ka.. kami sudah mencarinya namun kami tidak tahu permaisuri berada dimana, Jendral. " jawab mereka kepada Derix.

" kalian tidak bisa melihat?! Yang Mulia membutuhkan permaisuri sekarang! Cepat cari !! " bentak Derix lagi.

Mereka pun sangat takut dan langsung pergi untuk mencari keberadaan permaisuri.

" Jendral.. "

Derix menoleh,.

" Hamba bawa kan beberapa obat-obatan dari kota Tevozia untuk Yang Mulia.. Semoga Yang Mu..

Pranggg!

Derix membanting cawan yang terbuat dari tembaga perak itu dari tangan pelayan tersebut.

" berani-beraninya! Kau pikir Yang Mulia terkena wabah biasa seperti kita?! Apa tidak nampak di wajah mu kalau Yang Mulia terkena sihir hebat dari Evilione. Ha?! " bentak Derix kepada pelayan itu.

" Hamba tidak berani! " sahutnya sambil bersujud.

" bereskan sampah itu dan keluar dari sini " sahut Derix kesal.

Evilione Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang