Jangan Sentuh Dia!

353 59 2
                                        

" Evillll !! Aaarrghhh !! " seru Corvus yang sekuat tenaga ingin menggapai tubuh Evil untuk menghentikannya.

" jebakan! " kata Evil dalam hatinya yang baru sadar kalau dia masuk kedalam jebakan para manusia itu.

Ternyata Derix dan Abilene sudah merencanakannya. Entah darimana. Namun Abilene sangat cerdas dalam mengatur strategi. Ia bahkan dapat memperhitungkan, kalau Evil akan masuk kedalam perangkap. Dan, tentu saja semuanya itu terjadi.

" apa yang mereka lakukan? " gumam Corvus terkejut saat melihat Evil berada dalam sangkar yang terbuat dari sihir yang begitu kuat, yang bahkan dapat meredam kekuatan dari Evil sendiri.

" kenapa sihir ku tidak bekerja?? Kekuatan apa ini?? " ucap Evil dalam hatinya.

" aaaaarrggghhhh " teriak Evil yang mendadak merasakan terbakar hebat di sekujur tubuhnya.

" Evilll !!! " seru Corvus yang hendak menghampirinya, namun di tahan oleh temannya yang lain, yang tiba-tiba saja muncul di belakangnya.

" jika kau kesana, kau akan tertangkap juga! " serunya pada Corvus.

" cih! Aku harus menyelematkannya! Tidak kah kau lihat dia kesakitan?! " bentak Corvus.

" kita butuh strategi! Kau lihat itu?? Kekuatan sihir yang bukan lagi dari Dewi Calleionus. Pasti ada yang tidak beres! Tenangkanlah diri, kau tahu Evil bukanlah hal yang mudah untuk di hadapi " tegasnya.

Corvus pun menahan dirinya untuk tidak gegabah, meski dalam batinnya, ia begitu khawatir dengan Evil.

Evil terus berusaha memberontak meski semua tenaganya hanya habis terbuang sia-sia. Kekuatannya pun tidak sama sekali nampak, ia bahkan sekarang kesakitan. Namun, ia tidak mau menyerah. Ia terus berjuang agar dirinya tetap sadar.

Dari kejauhan, tak terlalu jelas. Ia melihat seseorang datang ke arahnya, tidak. Ternyata ada 2 orang, yang satu adalah Derix, namun yang satu lagi nampak asing di matanya.

Seorang wanita, anggun namun mematikan. Rambut pirangnya terurai panjang, dan begitu cantik dalam balutan gaun istana yang menawan. Kulitnya putih, sama seperti dirinya. Wanita itu berjalan perlahan menghampirinya, serta berkata..

" Evilione, akhirnya aku menemukan mu " gumamnya setengah berbisik. Evil tidak sama sekali mengerti apa maksudnya.

" aaarrghhh!!! Keluarkan aku sekarang!! " teriak Evil yang semakin tidak tahan akan rasa sakit yang menggerogoti tubuhnya itu.

" mengeluarkan mu? Dengan semua yang sudah kau lakukan, kau berharap aku membebaskan mu? " tanya nya dengan muka dingin.

" aku akan membunuhmu! Berani-beraninya kau memperlakukan ku seperti ini !! " sahut Evil lagi.

" aih, berisik sekali. Kau saja sudah tidak bisa lepas dari sihir ku. Kau mau membunuh ku dengan cara apa? " ucapnya dengan tersenyum kecil seperti menghina.

Evil berusaha memfokuskan tatapannya ke wajahnya agar ia bisa mengingatnya.

" kalau saja kau tidak menyentuh tunangan ku, aku tidak akan menganggu mu. Aku biarkan kau, kau malah tambah menganggu " tambahnya lagi sambil menjentikkan jarinya, dan membuat Evil semakin merasa terbakar.

" aaaaaaaaarrghhhh " Evil berteriak histeris, ia berteriak sangat kuat, karena begitu sakit yang ia rasakan.

" Permaisuri, bukan kah itu bisa membunuhnya? Yang Mulia masih membutuhkan darahnya untuk..

" Diam! " bentak Abilene kepada Derix.

Derix pun tidak bisa melanjutkan perkataannya, ia hanya bisa menatap Evil dengan tatapan sedikit prihatin.

Evilione Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang