Cerita dari Hali

140 25 9
                                    

Aku mendengar suara mu pada malam itu. Aku mendengar saat kau berpamitan dengan ku.

Saat itu aku takut sekali untuk membuka mata ku.

Sebenarnya aku ingin sekali memeluk mu, dan meminta maaf pada mu. Tapi, aku tidak mempunyai kepercayaan diri.

Kau berkata seperti kau akan menghilang selamanya, saat itu aku masih tidak mengerti. Dan aku berpikir, aku akan bertemu dengan mu esok hari. Jadi aku memutuskan untuk berpura-pura tertidur.

Saat pagi nya, saat aku terbangun. Aku menyadari sesuatu, aku menyadari kalau waktu telah terulang.

Awalnya aku belum mengetahui apa yang menyebabkan ini terjadi, sampai aku tersadar saat aku ingin mengunjungi Reions yang terluka karena serangan Dewi Hebusa di ruang pengobatan. Aku tidak menemuinya disana.

" kemana Reions?! Bukankah dia belum sembuh?! " seru ku kepada pelayan dan penjaga disana.

" Tuan Reions? Bukankah beliau, Yang Mulia tugaskan ke Matafa? " jawab salah seorang prajurit itu pada ku.

" bicara apa kau?! Jelas-jelas kemarin dia terluka!! Griyon telah menyerangnya! " seru ku kesal kepada penjaga itu.

" Ya, Yang Mulia? Saya menyerang Tuan Reions? " sahut Griyon mendadak muncul dari dalam ruangan.

Aku terdiam sebentar. Aku masih membaca situasi yang terjadi.

Sebenarnya ada apa ini?

Kepala ku sangat sakit saat memikirkannya.

" Derix.. dimana Derix? " ujar ku mencari Derix,  karena mungkin dia dapat menjelaskan situasi ini kepada ku.

" apa? Evilione? Siapa? " begitulah reaksi Derix saat aku menyebut nama Evilione di hadapannya.

" Ratu penyihir! Mana mungkin kau tidak mengenalnya! Kau kan yang paling ingin membunuhnya! " sahut ku keras agar dia dapat mengingat Evil.

" maaf Yang Mulia, saya tidak mengetahui adanya Ratu penyihir yang Mulia maksud " jawab Derix lagi

" jangan bercanda.. "

Kenapa ini? Situasi nya kenapa berbeda? Hawa mencengkam dari ilmu sihir juga sepertinya tidak ada. Hanya seperti kehidupan normal pada umumnya.

Reions tidak terluka dan masih berada di Matafa, Griyon yang terlihat baik-baik saja tidak seperti kemarin yang sudah seperti iblis, dan lagi.. Derix tidak mengenal Evil.

Apa ini yang ia maksud saat berpamitan dengan ku? Apa dia yang menghapus ingatan mereka? Dan mengubah situasi?!

Saat aku menyadari itu, tiada hari tanpa aku mencari mu dan mencari tahu kenapa hanya aku yang mengingat mu.

Kau benar-benar seperti tidak pernah ada.

Kau benar-benar hanya seperti seseorang yang berada di dalam mimpi ku.

Tapi, kau bukanlah ilusi, kau adalah kenyataan. Aku tidak akan menyerah sampai aku menemukan mu.

Saat pertama kali aku mendengar ada pembunuhan di Naefim, saat itu juga aku langsung mengetahui kalau kau lah yang melakukan itu.

Karena, tidak mungkin jika penjahat biasa langsung menghilang tanpa jejak.

Aku terus menugaskan seluruh prajurit ku untuk mengikuti arah yang lurus dari tempat di temukannya mayat-mayat itu.

Entah, aku hanya yakin kalau kau akan terus berjalan ke tempat yang selaras saat kau membunuh orang-orang itu.

Sebagai raja, aku juga sangat sakit melihat rakyat ku perlahan di bunuh satu persatu.

Evilione Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang