Di aula istana Naefim, nampak para prajurit yang tengah sibuk berlatih pedang, dan ketahanan diri mereka yang di pimpin oleh Derix.
" Jendral, mengapa kita membuat pertahanan di dalam istana ini? Dan kenapa kita tidak pergi mencari Evilione di luar istana? " tanya salah satu prajurit yang tengah berlatih bersama Derix
" ini adalah keputusan, Yang Mulia. Kita akan menyerang Evilione dari dalam istana. Dan lagi, jika kita pergi mencarinya keluar tidak akan membuahkan hasil, yang ada kita malah habis terbantai " jawab Derix
" kita berkali-kali di buat kalah olehnya, kali ini kita tidak boleh kalah! Kita harus tunjukkan kepada Penyihir itu, kalau kita manusia akan selalu memenangkan tempat tinggal kita! " seru Derix lagi yang membakar semangat para anak buahnya.
" hidup Naefim!!! " seru para prajurit dengan serentak.
Hali yang melihat dari atas, hanya tersenyum kecil melihat Jendral perangnya yang begitu royal kepada kerajaan Naefim.
Tokk.. tok..
" ya, masuk " sahut Hali pelan
" Yang Mulia.. "
Ternyata Damaresh sudah kembali ke istana Naefim.
" bagaimana? Apa kau menemukan orang yang bisa mematahkan sihir ini? " lanjut Hali yang sudah tidak sabar.
" hamba mencarinya kemana-mana, namun tidak ada satu pun yang dapat mematahkan sihir itu, Yang Mulia " jawab Damaresh.
" ah, begitu kah? " sahut Hali lesu
" tapi.. kabar hamba yang sedang mencari seorang tabib yang pintar terdengar sampai ke telinga pangeran Yuhion. Beliau, turut bersimpati pada keadaan Yang Mulia, dan beliau menawarkan dirinya untuk dapat membantu Yang Mulia " ucap Damaresh lagi
" maksud mu, Essam? Sejak kapan dia..
" Raja Hali, lama tidak bertemu " kata Essam yang tiba-tiba saja muncul dari balik pintu ruangan Hali.
Hali yang masih tidak menyukainya, menatapnya dengan tajam dan begitu dingin.
" berani-berani nya anda menginjakkan kaki di istana saya, Pangeran Essam " ujar Hali kepada Essam
" kenapa anda seperti ini? Sebagai mantan kakak ipar, sudah seharusnya saya mengunjungi tempat ini. Apalagi, saya dengar anda sedang mengalami kesusahan " sahut Essam
" hng? Tidak usah ikut campur urusan saya, lebih baik anda pergi dari sini selagi saya meminta nya baik-baik" jawab Hali
" wah~ sudah berada di jalan buntu, masih saja keras kepala. Kau, tinggalkan kami berdua " seru Essam kepada Damaresh. Damaresh pun meninggalkan mereka berdua di ruangan Hali.
" Hali, bukankah lebih enak kalau kita memakai bahasa yang santai? " kata Essam lagi
" aku akan membantu mu, aku bisa mematahkan sihir itu. Dengan begitu kau bisa menangkap Evilione dan membunuhnya " tambahnya lagi yang langsung ke inti pembicaraannya.
" Pangeran Essam, saya tidak punya banyak waktu untuk meladenin anda. Lebih baik anda keluar sekarang, atau saya seret dengan paksa " jawab Hali lagi dengan ketus.
" hahhh... kau tidak percaya juga? Baiklah-baiklah.. aku akan memberitahu kepada mu satu hal, kau pasti tahu anjing peliharaannya Evil.. semalam aku sudah membunuhnya "
Mendengar perkataan Essam, Hali langsung terdiam mematung. Berbagai pertanyaan dan entah perasaan apa, mulai membayangi nya.
" apa maksudnya? " tanya Hali lagi kepada Essam
" ya, dia sudah mati. Hahahaha~~ kau harus liat bagaimana wajah amarah Evilione pada saat itu! Aku sangat senang, akhirnya aku bisa membuatnya merasakan bagaimana kehilangan seseorang yang paling berharga " sahut Essam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Evilione
FantasyEvilione, seorang buronan penyihir yang menyebabkan banyak pembunuhan di sebuah kota besar, di bagian paling selatan di Naefim. Naefim sendiri di pimpin oleh seorang raja yang paling di takuti pada masanya, raja ini sangat ingin menangkap sang penyi...