" Hormat bagi Raja!! Harapan Naefim, tangan sang Dewi telah berpijak! HIDUP YANG MULIA!! "
Seruan para rakyat Naefim saat melihat Hali kembali muncul di hadapan banyak orang.
" Rakyat tercinta ku, karunia Dewi Calleionus, aku telah kembali pada tempat yang seharusnya! Jangan takut dan gentar, karena aku akan segera menyelesaikan penderitaan kalian! Aku berjanji demi Dewi langit Naefim! Jika nafas masih ada, maka aku tidak akan berhenti untuk berperang dan melawan semua kaum penyihir sampai habis tak tersisa, lalu membawa kehidupan Naefim pada masa depan yang pasti ! Demi anak kalian dan orangtua kalian, dan demi negri ku, aku akan mengorbankan semua hal yang aku bisa! " ucap Hali berpidato saat itu.
Suara tepuk tangan dan tangis haru bahagia terlihat sangat jelas disana, mereka sangat bangga mempunyai Raja seperti Hali. Para Rakyat bisa sedikit bernafas lega karena saat Hali menghilang dari pandangan mereka, mereka hidup dalam ketakutan.
" bagaimana keadaan Derix? " tanya Hali pada bawahannya saat sudah selesai berjumpa dengan Rakyatnya.
" Jendral masih dalam tahap penyembuhan, namun ia sudah sadar " jawabnya pada Hali.
Hali tak menjawab apapun, ia lamgsung pergi menuju ruang dimana Derix di rawat.
Terlihat disana, Griyon yang dengan tekun membuat obat untuk Derix, meski ia pun sudah kelelahan karena menjaga Derix semalaman tanpa tidur.
" Griyon " panggil Hali
" Ya, Yang Mulia " jawab Griyon sambil membungkuk.
" beristirahatlah sebentar " kata Hali lagi.
" tapi, Yang Mulia.. Jendrall..
" kau tenang saja, aku akan disini " jawab Hali
Griyon pun mendengarkan perkataan Hali dan langsung pamit untuk sekedar tidur sebentar, untuk mengembalikan tenaganya.
Hali berdiri di samping tempat tidur Derix, ia menatapi Jendral perangnya yang begitu gagah dan kuat, kini tengah terbaring tak berdaya.
" Derix " panggil Hali
" aaa.. Ya.. Yang.. Muli..aa. " sahut Derix yang lalu berusaha untuk bangun dari tidurnya.
" tetaplah berbaring, luka di kepala mu belum sembuh "
" Derix, apa saja yang sudah terjadi saat aku tak sadarkan diri? Ceritakan semuanya pada ku " tambah Hali lagi.
Derix pun menceritakan semua hal tanpa ada yang kurang, di mulai dari dia dihadapi oleh 2 pilihan sulit, lalu permaisuri yang menentang keputusannya dan sampai sekarang belum kembali, lalu saat dia ingin menangkap Evilione namun di hadang oleh sekelompok orang aneh .
" Yang Mulia.. mungkin sekarang Evilione sudah pergi jauh entah kemana, saya kehilangan jejaknya " ucap Derix.
" kau tak perlu khawatir. Kemana pun ia pergi, aku akan menemukannya " jawab Hali.
" Namun, apa kau mengetahui alasan mengapa Evilione membantai semua rakyat Leibeithra yang ada di malam festival? " tanya Hali lagi.
" mengenai hal itu, tidak ada yang tahu, Yang Mulia. Bahkan Raja Pherae pun ketinggalan informasi mengenai tragedi itu dan membuat Evilione berhasil kabur " jawab Derix.
" tapi, apa penyihir gila sepertinya butuh alasan untuk membunuh orang? Hatinya pasti sudah mati dan tidak dapat merasakan apapun. Saya yakin, itu karena ia tahu bahwa ada kesempatan bagus selagi Yang Mulia belum sadarkan diri" tambah Derix lagi.
" jika memang dia mengincar kesempatan itu, mengapa dia tidak datang ke Naefim dan membunuh ku? " kata Hali.
Mendengar pertanyaan Hali, Derix terdiam sejenak untuk memikirkan kemungkinan-kemungkinan lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
Evilione
ФэнтезиEvilione, seorang buronan penyihir yang menyebabkan banyak pembunuhan di sebuah kota besar, di bagian paling selatan di Naefim. Naefim sendiri di pimpin oleh seorang raja yang paling di takuti pada masanya, raja ini sangat ingin menangkap sang penyi...