Kekacauan Baru

153 33 2
                                    

Griyon dan Derix berkuda dengan cepat untuk sampai ke Naefim dan segera mengirim bala bantuan ke Entradoma..

" Griyon! Jangan sampai kau tertinggal! " seru Derix pada Griyon yang ada di belakangnya.

Griyon, si pelayan istana yang setia. Saking setianya dia lebih memilih keluarga istana dari pada apapun. Yang terutama adalah sang jendral, Derix.

" Ulang! Gerakan mu kurang cepat! "

" perhatikan langkah mu, saat mengayunkan pedang! "

" temui titik fokus pada lawan, lalu serang secara mendadak agar lawan tidak ada persiapan untuk menghindar! "

" ulangi! "

" ulangi !! "

" ulangi !!! "

" kau tidak akan bisa mengayunkan pedang jika hanya mengandalkan tenaga di tumpuan tangan. Kau harus mengerahkan seluruh tenaga dalam mu! Ulang!! "

" kau pikir, menyayat daging manusia itu semudah menyayat daging hewan?! Ulang!! "

" Fokus!! "

" temui kelemahan lawan!! Ulangi !! "

Ya, begitulah Griyon berlatih pedang dengan keras. Karena, mimpinya pada saat itu adalah.. saat dimana ia dan Derix bisa mengayunkan pedang bersama di area pertempuran.

" semuanya berkumpull !! " seru Derix pada para bawahannya saat sampai ke Naefim

" aku tugaskan kalian semua untuk pergi ke Entradoma dan mengevakuasi seluruh rakyat yang terjakit disana ke tempat yang sudah aku sediakan! " perintahnya lagi

" jangan sampai ada yang tertinggal satu orang pun, bersihkan seluruh desa dari satu titik ke titik lain. Dan juga, berhati-hatilah.. karena ini adalah wabah iblis. Aku, tidak mau kehilangan prajurit ku lagi " ucapnya

Mendengar perkataan Derix, kegaduhan pun di mulai. Meski mereka adalah prajurit Naefim, mereka juga manusia. Terlebih lagi, dunia yang memiliki sejarah pernah di kuasai oleh kaum iblis ribuan tahun yang lalu itu sangat mengerikan.

" percayalah kepada Yang Mulia Hali dan juga Dewi Calleionus, berdoalah agar kelangsungan hidup kita setidaknya akan bertambah sedikit lebih lama " kata Derix lagi mengakhiri perintahnya.

Para prajurit istana pun bergegas dan menuju Entradoma seperti yang di perintahkan oleh Derix.

" Jendral, bagaimana dengan Evilione? Teror penyihir keturunan Dewa Tyran itu belum selesai, sekarang di tambah lagi munculnya wabah iblis. Apa kehidupan kita sudah di ambang kemusnahan? " tanya Griyon kepada Derix.

" entahlah, tapi selama ada Yang Mulia di pihak kita, kita tidak perlu takut oleh apapun " jawab Derix.

- kembali ke Alenhia -

" Corvus, kau lihat? Mereka seperti sedang melakukan ritual di dalam taman Sizton " bisik Evil saat sedang mengintai aktivitas di dalam taman Sizton itu.

" bukankah itu patung Dewa Phynxin? Mengapa mereka meletakkannya di tengah-tengah Taman, dan di depannya.. apakah itu seorang wanita? " tanya Evil lagi

" kau ingin masuk? " bisik Corvus. Evil pun mengangguk.

Terlihat disana ada sekumpulan orang-orang yang mengerumuni seorang wanita yang terikat oleh rantai besi dan sekujur tubuhnya penuh dengan luka.

" lepaskann!! Lepaskann aku!!! " teriak wanita itu kepada mereka

" diamlah! " sahut salah satu dari mereka sambil mencambuki nya.

Evilione Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang