Melawan Takdir

127 29 4
                                    

" apa yang dia katakan? " ucap Evil dalam hatinya.

Hali pun berbalik, dan berkata sekali lagi

" pergilah sekarang, sebelum aku berubah pikiran "

" caranya berbicara.. seperti kembali saat pertama kali aku bertemu dengannya. Kemana? Kemana suara yang hangat dan lembut itu pergi?! Sebenarnya dia kenapa?! " gumam Evil lagi

" Hali, apa maksudnya aku tidak mengerti..

" KITA ADALAH 2 DUNIA YANG BERBEDA, APA KAU MASIH TIDAK MENGERTI JUGA?! KENAPA KAU BERPERILAKU SEOLAH TIDAK ADA YANG TERJADI?! APA KAU TIDAK MELIHAT ORANG YANG BERADA DI PIHAK MU SEDANG KEHILANGAN?! DAN YANG MEMBUNUHNYA ADALAH ORANG KU! "

" KAU MUNGKIN TIDAK MEMBERITAHUNYA PADA KU, TAPI AKU SUDAH MENGETAHUI ADA APA DI DALAM DIRI PELAYAN KU ITU, DAN KAU KESINI SEBENARNYA UNTUK MEMBUNUHNYA. KENAPA KAU MALAH SIBUK DENGAN KU?! "

" KAU MEMBIARKAN DIRI MU TERLUKA DAN TIDAK MELAKUKAN APAPUN, SEBENARNYA KENAPA KAU SAMPAI SEPERTI ITU PADA KU! "

" kenapa, kenapa ya? " kata Evil dalam hatinya.

Untuk pertama kali di sepanjang hidupnya, Evil tidak berani untuk menatap seseorang. Ia tertunduk lesu mendengar ucapan Hali. Ada sesuatu yang terbuka, seperti luka saat kehilangan Corvus lalu kemudian di beri sayatan lagi yang lebih dalam.

" mau sampai kapan, kau terus melukai diri mu demi aku? " ujar Hali

Evil hanya terdiam.

" aku salah, telah membiarkan mu masuk terlalu jauh ke dalam kehidupan manusia yang seharusnya tidak kau sentuh sama sekali. Jika sejarah yang kau katakan adalah kebenarannya, dengan begitu di antara kita tidak ada yang akan mengorbankan siapapun lagi hanya untuk perasaan yang tidak jelas ini " tambah Hali

" seharusnya kita tidak pernah sedekat ini, itulah takdir yang sudah tertulis. Dan tidak akan ada yang bisa mengubahnya. Jadi, aku mohon Evil.. pergilah sejauh mungkin, aku benar-benar tidak ingin melihat mu lagi "

Saat itu juga, Dunia yang di bangun oleh Evil di dalam Pigeon yang terbentuk atas kenangan yang di berikan oleh Hali, Hancur..

Waktunya terasa berhenti, dan hanya terdengar detakkan jantung yang seperti ingin berakhir.

Evil tidak tahu harus bagaimana ia menerima semua perkataan yang menyakitkan dari mulut Hali, setelah apa yang ia lakukan selama ini untuknya.

" Hali, kau mau aku pergi? " Evil bertanya sekali lagi kepada Hali dengan suara yang pelan

Hali menatapnya, dengan tatapan yang sama.. tatapan yang begitu datar dan sangan dingin sampai seperti tidak tergapai lagi oleh Evil.

" iya, Evil.. pergilah dari hidup ku sekarang " jawab Hali.

" aku tidak tahu, apa yang membuat mu seperti ini tapi.. sebelum aku benar-benar pergi, ada yang ingin aku katakan, kalau aku melakukan semua itu karena.. karena aku, merasakan rasa yang belum pernah aku rasakan saat bersama mu "

" aku hanya merasa, aku ingin selalu melihat mu baik-baik saja. Jadi, entah bagaimana, perasaan itu mengendalikan ku, aku pikir kau akan terus ada bersama ku dan tetap berada di dekat ku. Tapi ternyata, aku sadar sekarang "

" Pherae dan Griffin juga sudah berusaha keras untuk menyadarkan ku tapi aku tidak mendengarkan. Sekarang, aku sudah sadar. Kalau apa yang aku lakukan ini benar-benar tidak masuk akal. "

" Hali, setelah ini, aku pastikan kau tidak akan melihat ku dan bahkan mengingat ku lagi. " kata Evil

Setelah mendengar kalimat itu, barulah tatapan yang tadi dingin, berubah menjadi tatapan yang penuh dengan kesesakkan. Airmatanya mulai terlihat di sudut matanya. Namun, Hali berusaha keras menahan penolakkan dari dalam dirinya.

Evilione Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang