Perang.

169 35 3
                                    

Untuk beberapa saat, Derix tak sadarkan diri.

Pendarahannya sangat hebat di bagian kepalanya. Namun , Derix menolak untuk pingsan terlalu lama. Samar-samar ia melihat kesekelilingnya.. nampak, begitu sunyi dan sepi.

" kemana semua prajurit ku pergi? " gumam Derix sembari berdiri sempoyongan.

Sampai lemas tak bertenaga, Derix tersungkur melihat pemandangan yang ada di mata nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai lemas tak bertenaga, Derix tersungkur melihat pemandangan yang ada di mata nya. Untuk pertama kalinya, ia selaku Jendral Perang, kehilangan seluruh anak buahnya.

Hancur.. ya, sangat hancur hatinya melihat prajuritnya habis tak tersisa.

" apa yang kalian lakukan?! Kalian tidak boleh mati!! Itu perintah!!! " teriak Derix yang begitu frustasi.

Derix menghampiri satu persatu, barang kali ada yang masih bernafas. Namun, Derix tidak menemukan satu orang pun yang selamat.

" misi kita belum selesai!!! Kenapa kalian seperti iniii!!! " serunya lagi.

Amarah, membakar habis separuh jiwanya. Derix berdiri tegap sembari menggenggam pedangnya. Ia berjalan, menghampiri kelima orang itu yang masih berdiri tegak memandangi nya.

" kalian..harus membayar nyawa mereka " ucap Derix.

Meski Derix terus menyerang, namun serangan Derix bukan apa-apa lagi, karena diri nya sudah sekarat. Ia terus terjatuh dan terlempar, tapi Derix belum juga usai untuk melangkah.

" aku.. tidak akan mati, cuih! Aku .. masih harus membawa Evilione kepada Raja " kata Derix sambil membuang darah di mulutnya.

***

" hahahahah.. tidak, ini terlalu menyenangkan!!! " seru Pherae.

" para manusia-manusia lemah namun berlagak berkuasa dan ingin menghabisi kaum penyihir. Lihatlah dirinya, sudah seperti mayat hidup " tambah Pherae lagi.

" lanjutkan Jendral Perang, aku akan memberi mu waktu untuk menikmati detik2 terakhir "

***

" kau masih tidak mau menyerah? " tanya salah satu dari mereka kepada Derix

" aku?? Menyerah pada kalian? Jangan harap " sahut Derix yang masih dengan sisa tenaga nya.

" kau begitu loyal kepada Raja mu, apakah kau mendapatkan kesetiaan yang sama dari nya? "

" apa yang kau tanyakan? Dasar sampah! " ucap Derix mengumpat.

" kau mati, Raja mu tidak akan mengenang diri mu. Lebih baik kau mundur " tambahnya lagi.

" lebih baik aku mati, dari pada pulang tidak membawa hasil. Sudah cukup bicaranya, sekarang lawan aku!! " seru Derix.

" Yang Mulia, jika aku mati hari ini maka..

" SIAPA YANG BERANI MENYENTUH ORANG KU?! "

" SIAPA YANG BERANI MENYENTUH ORANG KU?! "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Evilione Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang