Musuh Sebenarnya

167 36 7
                                    

" aku bersusah payah untuk menyembunyikan ini selama bertahun-tahun. Kau, dengan seenaknya  masuk ke wilayah ku dan mengacaukan semuanya " ucap Essam kepada Evil

" itu berarti kau belum cukup pantas untuk menjadi lawan ku " jawab Evil singkat.

" pantas atau tidaknya memangnya kau yang menentukan?! Jangan karena kau keturunan terakhir Dewa Tyran, kau jadi mengira tidak ada yang dapat membunuhmu! " seru Essam lagi

" lalu? Kenyataannya sampai detik ini, aku masih dapat berkeliaran di bumi " kata Evil

" cih, hanya kaum penyihir yang bahkan tidak pantas untuk hidup bersanding dengan manusia namun berlagak seperti yang memiliki kuasa atas bumi ini. " gumam Essam dalam hatinya.

" Raja, kita tidak akan dapat menyentuhnya. Sihir kita belum sekuat itu " bisik Tzietel yang hampir menyerah kelelahan setelah berkali-kali mencoba untuk menyerang Evil

" jika kita tidak bisa menyentuhnya, maka kita sentuh orang yang berharga untuk nya. Tzietel, serang peliharaannya. Kita buat dia kewalahan untuk melindunginya " jawab Essam

Tzietel pun tersenyum mendengar ide dari Essam, karena mereka sebisa mungkin harus dapat mengetahui celah mana yang bisa membuat Evil menjadi lemah.

Zraasshh!

" Kita lihat bagaimana kau menghadangnya, manusia peliharaan? " ucap Tzietel yang tiba-tiba menyerang Corvus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Kita lihat bagaimana kau menghadangnya, manusia peliharaan? " ucap Tzietel yang tiba-tiba menyerang Corvus

" CORVUSS!! " seru Evil sembari dengan sekuat tenaganya mencoba menghalau sihir yang di keluarkan oleh Tzietel

" haa.. hahaha, benar juga ucapan Raja. Ternyata peliharaannya adalah kelemahannya " gumam Tzietel.

" Corvus, kau baik-baik saja? " bisik Evil

" aku baik-baik saja, kau tidak usah khawatir " jawab Corvus.

" kalian sedang ingin bertarung atau bermain? " ucap Essam sembari tersenyum kecil

" berani-beraninya mereka menggunakan Corvus untuk memecahkan fokus ku " gumam Evil dalam hati

Tanpa menunggu waktu lebih lama lagi, Essam pun menghampiri Evil dengan Cepat sambil mengayunkan pedangnya tepat ke arah kepala Evilione.

Corvus pun dengan sigap membawa Evil menghindari sayatan pedang Essam.

Sementara itu Tzietel juga terus menyerang Corvus dari segala arah.

Evil tidak dapat berbuat banyak selain hanya melindungi Corvus dan juga waspada terhadap gerakan Essam.

Corvus pun demikian, ia juga hanya melindungi Evil dan waspada terhadap pergerakan Tzietel.

Rencana mereka berhasil, mereka berhasil memecahkan titik fokus Evil dan membuat Celah untuk menyerangnya. Dan.. sraaaakk

Lengan Evil tergores oleh pedang Essam.

Evilione Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang