___________________
Selaku anak yang terverifikasi tak dianggap sebagai anggota keluarga, sudah menjadi hal biasa Calvin menghabiskan waktu seorang diri pada akhir pekan, sementara Papa, Mama, Bang Arya, dan Yuan—adiknya yang baru umur sepuluh bulan—asik berkumpul dan bersenang-senang, kadang pergi ke tempat wisata tertentu untuk family time layaknya keluarga cemara.
Seperti yang pernah Calvin singgung, semenjak Bang Arya pulang lalu putuskan buat bekerja di Jakarta, suasana dalam rumah terasa jauh berbeda. Papa sudah nggak pernah lembur dan selalu luangkan waktu untuk makan malam bersama, Mama juga terlihat lebih senang lantaran anak sulungnya mampu mengusir kecanggungan yang bertahun-tahun hadir. Bukan sekali dua kali Calvin menyaksikan keakraban mereka, yang tentu saja tanpa melibatkan dirinya.
Beragam perasaan seperti marah, kesal, iri dan sedih jelas timbul dalam hati Calvin, sebab semua juga tahu selama ini ia ingin merasakan hangatnya keluarga dan disayang Papa Mama. Tapi, mau bagaimana lagi? Setiap Calvin ikut berkumpul mislanya saat makan malam, pokok bahasan Papa selaaalu tentang kekurangannya dan gimana dia harus meniru Bang Arya, yang Papa gambarkan sebagai sosok anak paling sempurna, nggak ada cacat cela, serta kebanggan nusa bangsa. Obrolan mereka pasti berujung debat, pun diakhiri amarah besar. Daripada Calvin semakin durhaka dengan rajin memancing hipertensi sang papa, memang paling betul dia nggak usah nimbrung.
Lagipula setelah dipikir lebih matang lagi, mau sampai kucing jadi penguasa dunia atau manusia jadi budak robot, mindset Papa nggak akan berubah. Terbukti sudah berulang kali Calvin coba meyakinkan, tapi hasilnya kosong melompong. Ketimbang ia menimbun semakin banyak luka karena ucapan pedas Papa dan sakit hati lantaran hasil karyanya kerap disebut sampah, Calvin putuskan untuk berfokus hanya kepada orang-orang yang mau menghargai bakatnya. Anggap saja Papa nggak suka hal berbau seni, sebab target pasarnya memang bukan untuk beliau.
Sekarang, berhubung Calvin super malas kelayapan seorang diri, sedangkan pacar maupun gebetannya nggak ada yang bisa diajak nongki, Biru dari kemarin nggak bisa dihubungi, Aiden sejak pagi buta sudah kasi info kalau lagi kumpul pahala rohani, dan Monita kayaknya masih molor sampai sore nanti, maka satu-satunya pribadi yang bisa Calvin recoki adalah Denil. Jadi nggak pakai kebanyakan mikir, ia langsung cuzz menuju kafe tempat cowok itu bekerja.
Gara-gara cuaca yang agak kampret dan mengundang sumpah serapah (gimana enggak, sebelum berangkat kelayapan Calvin masih lihat dengan mata kepala, posisi matahari yang terang benderang hingga panasnya macam tembus sumsum tulang. Terus pas di jalan, tiba-tiba saja awan gelap hadir lalu hujan deras turun tanpa tahu malunya. Ketika ia baru menepi beberapa detik buat berteduh,✨tringgg semriwing✨ hujan pun berhenti total kemudian matahari muncul kembali seolah pasang cengir lebar karena berhasil nge-prank warga seantero kota) Calvin tiba di kafe dengan penampilan layak orang baru kebanjiran.
Mengabaikan tatap aneh serempet julid dari pelanggan lain, ia tetap maju dan memesan es kopi, lalu duduk tak acuh di kursi paling pojok sambil menunggu Denil selesai perform.
Calvin sempat berdecak panjang saat menyadari kondisi kafe yang dua kali lebih ramai plus berisik, lantaran kehadiran para fangirl garis keras Denil, yang sibuk bersorak heboh menyaksikan cowok itu nyanyi lagu-lagu gombal yang nge-hitz jadi sound Tiktok.
Kalau mau sedikit bahas perihal kepopuleran nih, Calvin bakal akui Denil berada di peringkat wahid kalahkan Aiden dan Biru, soalnya biar di luar sekolah pun, cowok titisan kadal air itu tetap punya banyak penggemar mulai dari dedek gemas tingkat SMP, mbak-mbak kuliahan, sampai mamak-mamak.
Ini bukan hal yang perlu diherankan, sebab sedari bocil Denil cukup sering seliweran di layar televisi, bahkan pernah membintangi acara khusus anak-anak. Andaikata sang nenek masih hidup dan orang tuanya memberi dukungan penuh buat berkarir di dunia entertaiment, mungkin sekarang cowok itu sudah jadi penyanyi terkenal yang digandrungi cewek-cewek dari Sabang sampai Merauke, sekaligus selebgram yang tiap menit detiknya dibanjiri tawaran endorse.
![](https://img.wattpad.com/cover/241072736-288-k998489.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Defenders ✔️
Teen Fiction• PERFECT SERIES • [Completed] [Dapat dibaca terpisah] _____________________________________ de·fend·er /dəˈfendər/ (noun.) a person who defends someone or something from attack, assault, or injury. • • • Tentang Monita yang merasa tidak pernah m...