• PERFECT SERIES •
[Completed]
[Dapat dibaca terpisah]
_____________________________________
de·fend·er
/dəˈfendər/
(noun.) a person who defends someone or something from attack, assault, or injury.
• • •
Tentang Monita yang merasa tidak pernah m...
Meski ini bukan pertama kalinya menghadapi Monita mode senggol bacok, tetap saja perubahan sikap yang tiba-tiba dari cewek itu bikin Aiden gelisah gundah gulana, plus puyeng delapan keliling lantaran memikirkan di mana letak kesalahannya.
Padahal sebelum Aiden tinggal pergi, sang permaisuri masih adem ayem, aman, damai, dan sentosa. Masa iya gara-gara kelamaan menunggu, Monita sampai sekesal itu? Kalau ada alasan lain, ya apaaaahhh??
Aiden sudah gunakan beragam akal untuk membujuk, hingga mengirim bakso bakar pakai jasa babang gojek pun, tidak mempan bikin si cewek balik ke settingan awal. Boro-boro mau baikan, chat yang Aiden kirim saja cuma dibaca dan nggak ada tanda-tanda bakal dibalas. Teleponnya juga sama sekali nggak dijawab. Waktu dia nekat spam, langsung diancam bakal kena blokir. Kalau dia sok berani otewe ke rumah, yang ada tulang-belulangnya dibikin hangus sama Kak Sera.
Aiden 'kan jadi serba salah.
Jika Monmon ngambek terus, gimana mereka bisa lanjut sesi lovey dovey??
Berhubung teka-teki ini terlalu berat untuk ditanggung sendiri, Aiden pun memutuskan buat bagi-bagi masalah kepada para anggota cecunguknya, siapa tahu di antara mereka ada yang bisa kasi solusi ampuh—walau kayaknya kecil kemungkinan—agar Monita kembali luluh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aiden : bre
Aiden : ngumpulo sek
Aiden : gue mau ngomong something seng important
Aiden sengaja buka sesi curcol di grup sebelah, sebab sangat tidak mungkin dia keluh kesah di grup yang ada Monita-nya. Selain berpotensi bikin cewek itu makin pundung, ya kemungkinan obrolannya bakal ngalor-ngidul nggak ada ujung.
Lebih dari lima menit menunggu, tidak ada satu pun cecunguk yang berniat membalas, padahal ketiganya sudah terang-terangan membaca. Sejenak Aiden menarik napas dalam, menipiskan bibir sarat sabar, sambil dalam hati kumandangkan beragam umpatan.
Di saat genting begini, mereka memang agak ✨asu✨
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.