Terimakasih telah menepati Janji

3 0 0
                                    

Lanjutan cerita Kuntilanak merah dan si Merah

Assalamualaikum teman - teman, Aku RezaRiansyah kembali lagi untuk menceritakan kisah ku tentang sahabat ku. Baiklah aku akan bercerita

#Idul Fitri tahun 2019
Saat itu Aku dan Ibu ku mengunjungi kediaman uyut ku yang saat ini berumur 120 tahun. Uyut ku bernama Maysarah atau biasa dikenal Hj May. Hj May ini adalah seorang Tabib yang mendalami ilmu tentang Pijat, dahulu ia juga terkenal sebagai Dukun urut, Dukun beranak dan Dukun patah tulang di wilayah sekitaran Kebon Baru Tebet Jakarta Selatan.

Saat itu Ibu Ku yang bernama Farda sedang memasak di dapur, Aku yang sedang mendopong uyut ku untuk mengambil air Wudhu. Ketika ia melangkah, uyut ku tiba - tiba menatap wajah ku dan berkata "Marie...apakah itu kau?" ucapnya.
Aku terheran heran sambil mengkerutkan kening, "nek...ini aku bukan Marie?" ucap ku.

Setelah itu mereka melanjutkan melangkah, Uyut ku pun melaksanakan sholat di ranjangnya sebab ia tak kuasa lagi untuk berdiri sendiri. Saat memasuki salam terakhir uyut menatap wajah ku kembali sembari berkata "Marie....sudah lama kau tak menghampiri ku?" ucapnya sambil mengeluarkan air mata.

Lalu Uyut menggenggam tanganku sambil berkata "aku akan menceritakan semuanya, Marie. Aku akan berusaha mengingat masalalu indah kita berdua" ucapnya dengan bibir yang sedikit bergemetar.

#Flashback
Saat Maysarah berusia 10 tahun.
"Tidak mungkin ia bunuh diri!!" seorang pembantu yang bekerja di rumah Maysarah dan ia baru saja mendengar berita dari seorang tukang jamu keliling. Maysarah pun menguping, "saya pun juga heran jika pelacur Belanda itu bunuh diri. Kalau mau tau mbak, dia itu frustasi sebab ia di gagahi majikannya sendiri" ucap tukang jamu.
Maysarah yang sejak kecil memiliki mata batin, ia dapat merasakan dan pengelihatannya mampu menembus ke masa lampau. Dari obrolan pembantunya dan tukang jamu, ia pun mendapatkan gambaran sebuah lokasi yang entah ia tidak mengetahuinya.

#Malam pun tiba
Maysarah yang selalu di hantui rasa ingin tahu itu pun berniat mencari informasi tentang siapa yang menjadi bahan pembicaraan pembantunya dengan si tukang jamu tadi siang.
Bermodal keberanian ia pun mengendap endap dan pergi dari rumah, di perjalanan ia seperti mendengar suara bisikan yang perlahan menuntunnya.
Ia melewati jembatan gantung, Sungai, Hutan, Sawah dan yang terakhir kebun karet yang juga terdapat pepohonan buah Menteng.

Tibalah Maysarah di sebuah Komplek perumahan yang sangat elit. Seorang petugas keamanan atau hansip disitu tak melihat Maysarah melewatinya, Maysarah pun melangkah ke arah sebuah pohon beringin besar.

Tiba - tiba seorang gadis yang berambut panjang tersenyum kearahnya sambil mengajaknya. Maysarah mendekatinya, Gadis yang terlihat berumur 21 tahun itu menyisir rambut Maysarah sambil bernyanyi lagu dalam bahasa Sunda.
Maysarah pun tertidur di pangkuannya.

Setelah itu, sebuah gambaran seorang gadis yang gantung diri di pohon beringin besar. Dan kemudian seorang lelaki tua bersama para warga sambil mengutuk gadis itu "Pelacur....harus mati...tak ada lagi tempat bagi mu di dunia ini!!" teriak para warga.

Setelah itu Maysarah terbangun di kubangab darah, lalu ia mendengar seseorang bersenandung dalam kesedihan sambil menyisir rambutnya sendiri.
Dan, "kratak" kepala orang itu putus.
Maysarah pun ketakutan, ia berlari seperti orang gila.
Di dalan pelariannya ia terua mendengar suara tawa yang melengking, ia pun terus berlari tanpa tahu arah.
"Duak" ia terjatuh di sebuah lubang. Dan kemudian seorang nenek tua menghampiri Maysarah "sedang apa kau cu....disana?" ucapnya. "Nek....tolong aku, ada hantu yang mengejar ku" Maysarah yang ketakutan.
Nenek itu pub menarik Maysarah ke atas, "mari ikut aku kerumah ku" ajak si Nenek.

Rumah yang di buat dari kayu kayu dan agak reot, letak rumah itu di tengah - tengah pohon kapuk dan pisang. "Asal mu dari mana?" tanya si Nenek, Maysarah hanya berkata "aku dari kampung di seberang jembatan gantung dan keluarga ku adalah pesulap terkenal" ucal Maysarah. Nenek itu hanya mengangguk dan memberikan segelas air putih di sebuah batok kelapa, di saat Maysarah ingin meminumnya "plak" batok itu terjatuh seperti di tepak oleh sesuatu. Si Nenek berdiri sambil berkata "keluar kau Jalang!!" ucapnya dengan penuh amarah, "hihihihihi" sesosok Kuntilanak muncul di depan si Nenek "jangan kau racuni...anak mantan kekasih ku!!" Kuntilanak dengan nada yang penuh amarah dan suara bagaikan gema di ruangan tertutup.
"Kau sudah mati...Jalang!!" si Nenek mengambil sebuah paku, "Kuntilanak itu pun terbang ke langit - langit rumah. " Aku akan membawa anak ini....aku sudah berjanji akan menjaga anak ini serta keturunannya" ucap Kuntilanak. Si Nenek melempar paku "duar!!" Paku berubah menjadi kobaran Api, Maysarah pun ketakutan dan pergi dari situ.

Rumah si Nenek terbakar.

Maysarah pun berlari lagi dan sekarang ia bagaikan terangkat sesuatu, ia melayang dan ia seketika memejamkan matanya.

Terdengar suara seorang gadis "nama ku adalah Marie, apakah kau Maysarah. Apakah nama ayah mu Rojali si pesulap jalanan itu?"

Maysarah membuka matanya dan ia tersadar sedang berada di teras rumahnya. Ia berdiri dan sosok Kuntilanak itu tepat di depannya "iya aku anak dari Rojali" ucap May.

Setelah itu Ayah dari Maysarah menemukan Maysarah sedang berdiri di teras rumah sendiri, sontak ia pun menggendong dan membawa Maysarah ke dalam rumah.

Lalu Maysarah mengatakan sesuatu kepada ayahnya "ayah, siapa gadis yang bernama Marie itu?", Ayahnya pun kaget. " Darimana kau mengetahuinya?" tanya sang ayah, Maysarah hanya menunjuk kebelakang. Seketika Ayah mengeluarkan air mata dan berkata "maafkan aku Marie....tolong jangan ganggu anak ku" ucapnya.
Lalu Kuntilanak itu menghilang, Maysarah mendapatkan sebuah gambaran tentang seorang gadis Belanda yang sedang menjalin kasih dengan ayahnya di sebuah taman.
Lalu datang sekelompok pemuka agama yang menarik ayahnya dari sisi gadis Belanda itu sambil berkata "kalian tak boleh bersama.....sebab kalian berbeda agama!!" ucap salah satu pemuka agama. "Marie...." ayah berteriak, gadis itu pun di seret sekumpulan pemuda sambil berteriak "aku berjanji...Rojali akan mencintaimu.....selamanya!!!".

Lalu Maysarah mendapatkan sebuah gambaran berbeda, di sebuah Rumah besar gadis yang bersama ayahnya itu tadi sedang menangis sambil memegang sapu lantai. Seorang lelaki tua menghampiri nya " MarieSovieanne, hahahaha anak dari ElisaSovieanne" lelaki tua itu pun langsung memeluk Marie dari belakang "hayo puaskan aku". " Jangan....tuan....jangan" Marie memberontak, "kau lupa....mengapa kau disini!!" bentak lelaki tua. "Ayahmu menjual mu setelah ia membunuh Ibu mu sebab Pribumi Indonesia masih kesal kepada keturunan Penjajah" lelaki Tua sambil mengutuk. Marie pun terjatuh, lelaki tua itu langsung membuka celananya. Dan Marie di gagahinya, Marie sambil menangis.

Hari demi hari lelaki tua itu terus menggagahi Marie, isak tangisnya tak berpengaruh kepada lelaki tua yang sudah di selimuti Nafsu.
Di suatu hari seorang tukang kebun di Rumah itu memergoki lelaki tua yang sedang menggagahi Marie "astaga Tuan!!'' ia berteriak sampai seluruh orang dirumah keluar.

Lalu Lelaki tua itu menyalahkan Marie lah yang sudah merayunya, Nyonya atau istri dari lelaki tua itu pun mengusir Marie sambil mengutuk dan mengatakan bahwa dia gadis pelacur. Marie pun keluar rumah sambik membawa gulungan tali tambang.

Dan ia pun ingin berniat bunuh diri di pohon beringin besar.
Ia pun Mati menggantungkan dirinya dan para warga yang tadi mengutuknya itu membawa jasad Marie ke sebuah Sungai dan membuangnya.

#Kembali ke Maysarah yang sudah Tua
Ia menangis sambil menatao wajah ku, dan berkata " terimakasih telah menepati janji mu" ucap uyut ku.

Total HororTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang