cerita Syadid tentang Pocong

4 0 0
                                    

Nama dan tempat di ubah oleh si Penulis (Erza).
Sebenarnya cerita ini dibuat oleh si Penulis sendiri, dari buah pikirannya bukan dari pengalamannya. Cerita ini lain dari sebelumnya yang memang berasal dari pengalaman si Penulis, Terimakasih maaf jika ada kata kata yang gak bagus.

Nama saya Rafli dan saya adalah Mahasiswa Fakultas Hukum, dan saya mempunyai cerita.
Kejadiannya sekitar tahun 2019'an. waktu itu ada teman kerja saya bernama Syadid, ia bekerja di bagian "operator"yang berstatus karyawan kontrak. Teman saya ini baru saja lulus Kuliahnya di UPN.
Sebagai gambaran pabrik ini memilik tempat cukup luas, halamannya sebesar lapangan bola dan bisa menampung ratusan truk kontainer. Jarak dari gedung pabrik ke pos satpam sekitar 250 meter. Karyawannya cukup banyak, ada karyawan tetap dan ada karyawan kontrak. Oh iya di waku malam, anjing-anjing penjaga yang besar-besar dan dilepas disekitar halaman pabrik.
Banyak terdapat mesin produksi, Waktu berjalan semakin malam.
Teman ku yang bernama Syadid masih asik mengerjakan pekerjaaanya.

Pada saat tepat pukul 00:00 tengah malam. Mulai terasa ada yang aneh, pertama-tama Syadid merasa tengkuknya ada yang niup dari belakang. Syadid sebenarnya takut, tapi karena tanggung ingin menuntaskan pekerjaaanya akhirnya ia cuekin aja.
Tiba-tiba botol minuman melayang dan mengenai kepala Syadid.
Suasana yang sepi membuat suara itu terdengar keras "tuk!!" Syadid merasa kaget dan memegang kepalanya.

"Siapa...sih, bercanda aje nih !!" ucapnya yang agak sedikit kesal.
Syadid belum menyadari kalau dia mulai di ganggu pocong.
Syadid berjalan kearah asal botol tersebut sambil mendumel "iseng aja...enggak tau apa gue baru Lose treak 3x main Mobile LEGEND, tadi sore!!"
Tiba-tiba saja kembali terdengar suara yang lebih keras ''duaarrr!!''.

Syadid kaget bukan kepalang membuatnya setengah melompat. Ternyata ada lagi yang melempar botol kelemari tempat peralatan kerja .
"Jangan maen-maen deh!! gue lagi ngerlarin kerjaan nih!!" teriaknya. Namun tidak ada seorangpun yang menjawab teriakannya.
Lalu Syadid kembali berjalan mendekat ketempat kerjanya.
Dan Syadid mau melanjutkan kembali ke tempat mesin produksi lainnya. Lima meter jarak Syadid ke mesin produksi, tiba-tiba mesin produksi yang itu menyala sendiri!!. "Ngiiiiing...ngiing" sontak Syadid terkejut dan ia ketakutan.

Syadid pun merasakan ketakutan luar biasa, sekujur tubuhnya serasa kaku tidak bisa ia gerakkan, hanya bola matanya saja yang masih bisa larak-lirik.
Syadid merasa matanya seperti dipaksa melihat pemandangan yang mengerikan dibalik mesin produksi itu, dia mulai diganggu pocong penunggu pabrik.
Pocong itu menampakan dirinya dengan kain kafannya sudah lusuh dan ada tanah yang menempel disekitarnya.
Dan tiba-tiba mata sipocong terbuka, "Ppppppccc..." Syadid berusaha berteriak, tapi mulutnya seperti terkunci.
Beberapa detik kemudian barulah mulut Syadid bisa berbicara. "Poooocoooonnngggg!!!" Syadid langsung lari dan segera ambil langkah seribu menuju pos satpam yang jaraknya tak terlalu jauh.

Didepan gudang sudah ada anjing besar yang menunggu sambil menggonggong. Syadid yang dalam rasa ketakutan luar biasa tidak peduli dengan anjing tersebut, ia melompati anjing - anjing itu dan Syadid terus berlari menuju ke pos satpam. Mendengar kegaduhan paksatpam yang bernama pak Harun segera keluar dari pos ''Ada apa did?" tanya pak Harun. Tapi Syadid langsung menabrak pak Harun, dan berucap "Ppppoooppp...Ppocooong paaaak!! ". Pak Harun berusaha menenangkannya dengan memberinya minum air putih. Setelah tenang barulah Syadid bisa menceritakan kejadian yang mengerikan tersebut!!.

Setelah kejadian itu ,Syadid memutuskan untuk mengajukan surat pengunduran diri. Dan saat ini ia bekerja di sebuah Distro Baju bermerek 4.30 di kawasan wilayah Tebet.
Di sana juga ia di ganggu oleh Pocong itu juga, saat malam itu.

Waktu itu Aku (Rafli) dan si Syadid sedang asyik Nongkrong di sebuah Cafe dekat SmP 115.
Tiba - tiba Syadid terdiam menatap sudut dekat pintu masuk toilet, ia bergemetar dan sekujur tubuhnya berkeringat.
Lalu aku menepuknya sambil berkata " eh....kenapa lu, Did?" ucap ku.
"Popoppppong" dengab suara yang terbata bata, lalu ia pun seketika beranjak dari tempat duduknya dan berlari keluar Cafe dengan terbirit birit.

Esok harinya aku membuatkan Syadid segelas Kopi saat ia sedang terdiam di pojok toko dengan wajah pucat seperti orang sakit.
"Kenapa bro, cerita sini sama gue" ucap ku. "Gue di ganggu pocong Fli, dia ngikutin gue dari pabrik yang gue kerja kemarin" balas Syadid pelan.

"Ohh....dia butuh orang pintar itu, Fli" Kiber yang tiba - tiba menghampiri kami berdua.
"Jangan deh Musyrik nanti, mending lu sholatnya agak di giatin aja" saran ku.
"Kagak kalau yang ini, dia ahli spritual. Sebab temen gue juga pernah Konsultasi sama dia" Kiber yang bersih kuku.
"Bener tuh Bro, gue juga yang anak pengajian ini pernah Konsultasi sama ahli spritual ini. Dia bukan Dukun kok" Septa yang tiba - tiba muncul membawa sebungkus wafer.

Aku pun tak bisa berkata apalagi dan kemudian Syadid ingin mencoba berkonsultasi kepada ahli spritual ini.

Akhirnya Syadid dan aku beserta Kiber menuju ke tempat ahli Spritual itu.
Sebelumnya Saudara dari Kiber yang bernama Apin Darco menemui ku dan Syadid. Ia berkata bahwa Syadid harus cepat - cepat di bawa ke si Mas (sebutan sang ahli spritual), sebab Apin Darco ini adalah salah satu Muridnya.

Bersambung.
Setelah ini akan ada pertarungan Epic wkwkwkwk

Total HororTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang