si Merah

5 0 0
                                    

Sebelum membaca dari awal sampai akhir, mari kita panjatkan doa bagi semua yang sudah pergi dari sisi kita. Tolong yang beragama Islam Al- Fatihah nya.

#Nama dan tempat kejadian disamarkan Penulis (Erza), ini adalah cerita Fiktif saja. Tetapi bagi yang mengetahui ini adalah cerita asli dan benar adanya, ya sudahlah rahasiakan saja.

*Terusan dari Cerpen Kuntilanak merah kemarin

Perkenalakan nama ku RezaRiansyah biasa dipanggil Reza, aku pemuda pemalas yang suka dengan Anime ( atau Wibu). Oke disini aku akan menceritakan kisah ku dengan sahabat ku, si Kuntilanak merah yang sudah bersama ku sejak kecil.

*Awal kisah pada 27 April 2005 waktu itu aku bisa di bilang anak yang aneh karena teman - teman ku selalu membully diri ku, ayah ku yang berprofesi sebagai penjaga pemakaman dan mempunyai banyak istri. Aku selalu di jahili oleh warga kampungku dengan melemparkan Cicak kepadaku yang membuat ku phobia sampai dewasa. Dan saat itu aku seringkali di bohongi mereka untuk mengambil bola di sebuah lapangan dekat rumah kosong saat adzan maghrib, gara - gara hal itu aku pernah menghilang selama tiga hari (itu kata penduduk sekitar, tetapi aku hanya merasakan berjalan saja selama 3 jam).

Singkat cerita setelah aku beranjak dewasa, aku pernah menjadi driver ojek online dan pernah juga tinggal dirumah orang lain. Saat itu aku sedang tinggal di rumah orang lain yang waktu itu Ibu nya sedang sakit, selalu saja keluarga orang itu di ganggu makhluk - makhluk halus seperti pocong dan lain - lain.
Pada malam itu salah satu anak dari keluarga itu, sebut saja Rahmat. Rahmat yang tidur dengan ku di depan ruang tamu tak jauh dari tempat cuci piring, ia melihat Kuntilanak terbang dari bawah ke atas. Sontak hati ku bertanya "apakah si jalang itu (yang ku sebut Kuntilanak merah sahabat ku), jika ia maka mengapa dia usil sekali?".
Tetapi aku terus dan terus memikirkannya, sampai saat aku sedang bermain di tengah kuburan bersama teman - teman ku yaitu : Saputra, Iyan yang biasa dipanggil Kapten dan Gerbong karena bau nya itu maka ia dipanggil seperti itu.
Saat aku tidur di atas Kuburan china yang besar,  Saputra dan yang lain tak melihatnya. Tetapi aku melihat sekelompok Kuntilanak berterbangan di atas kita, " apakah ini salahku karena selalu di ikuti si merah itu, sampai - sampai para Kuntilanak terus dan terus menghampiri ku" .
Sebulan berlalu aku dan teman ku yang bernama Restu sedang di rumah Amin Saleh ( salah satu teman ku yang wajahnya agak lucu seperti the simpson). Saat itu kami bertiga sedang asyik mengobrol, dan aku membuka handphone ku. Aku sedang membaca artikel cara pemanggilan Kuntilanak dan aku saat itu iseng membacanya.
"kun rubbuna Nuril Jakim" itulah kalimatnya, (maaf tak bisa di teruskan yang lainnya sebab ada bacaan dari Kitab kuning) lalu aku mengantuk dan kami bertiga pun tidur dirumah Amin Saleh.

Total HororTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang