Puspa Ayu Andara

4 0 0
                                    

Maaf teman - teman semua, Kali ini saya akan membuat cerita tentang Puspa, ia adalah teman baru ku yang berbeda alam.
Sebelum Ramadhan aku bertemu dengannya, oke...nanti bagian pertemuan awal akan bakal aku ceritakan nanti.
Di karenakan Puspa minta di buat kan cerita nya berdasarkan cerita dari dia sendiri...
Agar teman - teman bisa membaca riwayat hidup nya...

*Notice : Puspa nama aslinya dan pada saat itu dia dan Maria teman ku juga sama - sama menyukai lagu Biduk kasih ku yang tenar di tahun 1950 - 1970 an.
   
*Cerita Puspa.

Namaku Puspa Ayu Andara, aku lahir di suatu desa, Aku lahir 27 Mei 1940 .
  Aku hanya lah gadis desa biasa yang hidup dengan keluarga yang sangat sederhana. Aku termasuk gadis desa yang sangat cantik jelita, banyak saudagar kaya yang ingin meminang ku.
Tapi aku sadar diri , karena hanya berasal dari keluarga yang sederhana.

   Pada malam itu ada acara layar tancap di desa ku, aku meminta ijin kepada orang tua ku, untuk pergi menonton layar tancap bersama teman sedesaku.
    Sebenarnya orang tua ku tidak mengijinkan ku , takut terjadi apa - apa dengan ku. Entah itu firasat dari orang tua ku sebelum kejadian naas itu menimpa ku.
Tetapi aku tidak menghiraukan larangan orang tua ku, karena layar tancap itu jarang sekali ada di desa ku, dengan berat hati akhirnya orang tua ku pun mengijinkan.
     Malam itu, langit sangat gelap dan udara pun terasa dingin, seperti mau hujan.
Tapi aku dan teman - teman ku tak takut bila hujan akan turun.
     Sampai lah kami di lapangan yang sangat luas dimana akan diadakan layar tancap.
Bergegas aku dan teman - teman ku menggelar tikar yang sudah kami persiapkan dari rumah, dan serta membuka cemilan yang kami bawa.
     Ku lihat dari kejauhan ternyata ada anak juragan sapi yang cukup terkenal akan ketampanan dan kehidupan nya yang sangat kaya raya.
     Aku tidak tertarik sedikit pun  dengan dia karena dia terkenal akan kesombongan dan arogannya.
Dia bersama teman - temanny seperti melihat ke arah ku tetapi tidak ku hiraukan dan aku memalingkan wajah ku dari mereka.
    Saat sedang asyik menonton layar tancap, teman ku yang bernama Danastri Sartika mengajak ku berjalan - jalan di desa karena bosan menonton layar tancap.
Karena aku juga sebenarnya malas untuk melihat anak juragan itu, akhirnya aku mengiyakan ajakan teman ku.
   Setelah berkeliling desa, sambil bercerita dan tertawa, ternyata anak juragan itu dan teman - temannya mengikuti kami sedari tadi.
Aku sempat bertanya kepada mereka, mau ngapain mereka mengikuti kami, tapi dia malah berbuat kurang ajar pada ku, dia berani menyentuh pipiku ,aku terbawa emosi dan aku menampar pipi anak juragan itu, tapi karena ulah ku itu maka terjadi lah malapetaka itu,

     Anak juragan itu tidak Terima akan perbuatan ku, dan dia menyuruh teman - teman nya untuk memegang ku dan menarik ku ke dalam sebuah lahan kosong yang cukup jarang di lewati warga desa ku, tetapi yang ku sesal kan Danastri sama sekali tidak menolong ku dan membiarkan mereka membawa ku, di lahan kosong  itu terjadi peristiwa itu.
Mereka merobek baju ku dan menampar ku berkali - kali karena aku berusaha untuk melawan, mereka merenggut kesucian ku, aku menangis tapi tidak di hirau kan oleh mereka, malah mereka tertawa di atas tangisan ku, aku berusaha untuk kabur dan berencana untuk mengadu ke kepala desa.
    Tetapi karena mereka takut aku kabur, akhirnya anak juragan itu mengambil sebuah batu besar, dan memukul wajah ku berkali - kali,, wajah ku rusak parah, darah mengalir dari wajah ku, aku meminta ampun kepada mereka tetapi mereka malah makin memukul ku hingga di akhir sakaratul maut ku, aku berkata " apa yang telah kalian lakukan, akan aku balas " .
Itu lah ucapan terakhir ku, Dan ku lihat samar - samar mereka tertawa dan sekilas aku melihat Danastri juga tertawa, pada akhirnya aku menghembus nafas terakhir ku dan meninggal di tempat kejadian itu tanpa sehelai benang menutupi tubuh ku.

Notice : nama anak juragan itu adalah
Johan Yudistira. dan Desa Puspa letaknya di Jakarta Pusat pada tahun 1960 - an, yang saat itu masih banyak perkebunan. Dan di ketahui Puspa meninggal pada usia 19 tahun.

NEXT :  Ceritanya nyambung ya, ke Puspa.
Sudut pandang yang lain.

Total HororTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang