Maria

4 1 3
                                    

Total Horor _my Story_
Cerita ini adalah cerita asli dari penulis sendiri tanpa di buat - buat, jika tak percaya banyak saksi di sekitar wilayah situ.

Aku di ceritai oleh ibuku. Dia bercerita tentang kejadian horor yang pernah dia alami.
Ini kisah pertama.

Sekitar tahun 1995 ibuku menikah dengan Ayah ku,  saja Ibu Ida dan Bapak Abas. Tidak lama ibu hamil, tuhan memberkati mereka cepat. Ini ibuku hamil diriku

Rumah ibuku dan ayahku saat itu di dekat  TPU Menteng Pulo, namun Ayah sering mendapatkan pekerjaan menjadi tukang gali kubur yang di bilang sangat ekstrem oleh warga kampung ku, kampung ku ini bernama Cikunti ya dan memang asal - usulnya dari seorang Dukun sakti yang mati lalu jadi Kunti. Pekerjaan Ayah ku sebelumnya menjadi tukang tanaman, karena nyali dan mentalnya sedikit saklek jadi dia membanting stir menjadi tukang gali kubur. Seperti yang dikatakan warga kampung ku, jika ayahku selalu mendapatkan pekerjaan pada tengah malam dan sering membawa mayat kerumah (mau itu korban tabrak lari, bayi aborsi, ataupun kerangka bekas pembunuhan)

Seperti biasa hari ini mendapatkan job ekstrem dari seorang petugas Rumah sakit kenalannya di Cipto. Umur kehamilan ibuku sudah cukup besar lah ya kalau engga salah katanya sekitar kurang lebih
8 bulanan, Ya seperti biasa Ayah yang mengajak Ibu ku untuk menemaninya. Maklum nya jaman dulu penduduk belum banyak jadi lumayan sepi, ada rumah lalu kebun luas baru ada rumah lagi. Tidak ada yang berbeda seperti biasanya mereka berjalan menyelusuri jalan desa yang semakin sepi. Saat itu Ayah mengambil lampu minyak dari tetangga.

Sialnya hari itu lampu minyaknya kehabisan bahan bakar. Karena kasian dan Ayah ingin membeli minyak tanah di warung dekat TPU. Akhirnya Ayah menyuruh Ibu untuk menunggu di situ, jika bosan menunggu bisa sambil jalan pelan-pelan. Karena memang jalannya cuma ada 1 untuk ke kebun komplek yang dulu di miliki Bank Bapindo jadi pasti cuma itu jalan yang di lewati, kalau udah beda belokan sudah ke arah lain. Ya pasti kita melewati jalan yang udah biasa di lewati kan?.

Sebelum pergi ayah juga selalu mengingatkan ibu untuk tidak melamun, kalau bosan setidaknya berdoa atau berzikir.

Akhirnya tinggal ibu sendiri. Ibu jalan pelan-pelan, karena mulai letih ibu memberhentikan langkahnya dan duduk di pinggir jalan setapak.

Tiba-tiba ada seorang wanita cantik yang perawakannya mirip orang asing mendatangi ibu.
"Ibu mau kemana? Kok sendirian?" Tanyan wanita itu sopan pada ibuku

"Mau ke TPU, neng. Cuma sayang lampu minyak kami kehabisan bahan bakar jadi Suami saya membeli di depan sana kan ada tuh, tapi jauh jadi saya mending nunggu aja" balas Ibu ku.

"Oalah.....Udah dari tadi apa masih lama?" tanya wanita itu

"Ya. Lumayan lah" jawab Ibu sambil mengelus perutnya

Akhirnya ibu dan wanita itu mengobrol dan dia bertanya dimana ibuku tinggal, tidak ada yang mencurigakan.
Ibu ku sempat berkenalan saru sama lain "Neng namanya siapa?", wanita itu membalas "Maria".

"Kayaknya masih lama bu, Bagaimana kalau nunggunya di rumah saja aja? Kasian Ibu nya mana lagi hamil juga" ucap wanita itu

"Ah engga usah neng, kalau saya engga di jalan nanti suami saya engga lihat saya" balas Ibu ku.

"Ya kita tunggu di depan, bu. Rumah saya juga engga jauh. Tuh" tunjuk wanita itu pada sebuah rumah yang berada di dekat kebun komplek Bapindo, rumah yang cukup bagus saat itu dan mewah.

"Engga usah lah neng, Saya tunggu di sini aja,lagi juga saya takut merepotkan" tolak Ibu ku lagi.

"Engga merepotkan, bu. Saya kasian sama Ibu nya. Istirahatlah dulu, nanti suaminya juga pasti tau kok" bujuk wanita terus.

Ibuku hampir saja terbuai dan akan ikut , namun Alhamdulillah ayahku datang dari arah belakang ibuku.

"Kamu mau kemana, kamu? "  Tanya Ayah ku yang tergesa-gesa dengan lampu minyak yang sudah menyalah dan tepat berhenti di depan ibuku.

"Oh ini sayang. Si neng ini ngajak kerumahnya" jawab Ibu ku.

Ayahku melihat ketempat Ibu ku menunjuk.

"Neng yang mana? Perasaan gak ada orang" ucap ayahku karena memang Ibu ku sendiri saat itu.

Ibuku menengok kebelakang dan benar wanita yang ngajak dia ngomong tadi tidak.

"Lah kemana dia? " Ibuku mencari-cari wanita tadi dan terkejut ketika rumah yang di tunjuk tadi ternyata bukan rumah namun hanya rumah kosong yang di tengahnya pohon beringin besar.

"Tadi beneran ada si Neng ngajak aku istirahat di rumahnya, tapi aku tolak karena takut engga kelihatan. Tapi kok engga ada rumah, Tapi rumah kosong? Tapi tadi aku lihat itu rumah tadi sangat mewah"

Ayahku mendengar itu langsung menenangkan Ibu ku dan dapat omelan sedikit. Karena pastinya melamun dan lupa berzikir.

Akhirnya mereka melanjutkan pergi, tak lama kemudian dari balik semak - semak "krasak krusuk".
Beberapa langkah dari situ, Ayah ku mendengar sebuah bisikan "Orok maneh ditakdirken bakal kuring".
Ayah ku terus menerus berdzikir dan Ibu terus memegang tangan Ayah ku.

Terimakasih
Slow ada terusannya Brodii wkwkwk

Total HororTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang