Sri

3 0 0
                                    

Nama dan tempat di ubah oleh si Penulis (Erza) dengan nama teman - temannya.

Nama ku adalah Ikbal,
Tahun 2018. Di kampungku tepatnya di daerah Sukabumi ada seorang wanita bernama Sri yang meninggal dalam keadaan sedang mengandung. Hal itu menjadi perbincangan di masyarakat, bukan saja karena meninggalnya wanita tersebut, tapi juga karena Sri hamil tanpa seorang suami.

*****
Jenazah Sri tiba di rumah duka sekitar jam 15:30 sore. Dan gak butuh waktu lama, warga berbondong-bondong datang untuk melayat. Sebagian ikut berduka, tapi sebagian lagi terlihat hanya untuk mengobati rasa penasaran. Karena desas-desus kalau Sri meninggal dalam keadaan hamil sudah menyebar sebelum jenazahnya datang.

Aku yang saat itu ikut melayat, menjadi saksi bahwa nggak semua yang datang itu ikut berduka, malah sebagian ibu-ibu menjelek-jelekkan Sri karena hamil di luar nikah.

Jam 17:10 jenazah selesai di sholati lalu segera di kebumikan. Barulah pas adzan Maghrib seluruh proses pemakaman Sri sudah selesai.

Semua lancar tanpa kendala tidak ada hal aneh terjadi, bahkan malam hari nya warga masih asik membicarakan tentang Sri. Entah di warung atau di pos ronda semua membicarakan Sri. Ada yang tidak menyangka Sri hamil di luar nikah, ada yang menjelek-jelekkannya, ada juga yang bersimpati. Yang jelas semua tidak menyangka hal seperti ini terjadi pada warga di kampung ku.

Sampailah di pagi harinya aku dapat telpon dari sepupuku yang seorang bidan. Sepupuku yang bernama Yolanda tinggal masih satu kecamatan denganku hanya beda desa saja. Dia bercerita pengalamannya semalam yang di datangi seorang pasien misterius.

Cerita bermula saat Yolanda sedang tidur, dan sekitar jam 00:30 pintu rumahnya ada yang ngetuk. Yolanda yang seorang bidan sudah terbiasa dibangunkan tengah malam, biasanya ia di bangunkan karena ada yang akan bersalin. Seperti malam itu, ia menyangka ada yang mau bersalin. Tanpa pikir panjang Yolanda langsung membuka kan pintu, dan benar saja seorang wanita muda sedang meringis sambil memegang perutnya berada di depan pintu. Yolanda langsung mempersilahkan wanita itu masuk dan membawanya ke ruang praktek. Sebelum memulai persalinan, Yolanda menanyakan identitas si wanita terlebih dahulu. Tetapi aneh nya wanita itu tidak banyak bicara hanya memberikan sebuah KTP. Satu lagi yang membuat Yolanda heran wanita ini datang seorang diri.

"Teteh datang sama siapa?" tanya Yolanda.

Wanita itu menjawab kalau dia di antar ojek yang menunggunya di luar.

Karena sudah pembukaan akhir. Tanpa bertanya lagi Yolanda memulai proses persalinan. Peroses persalinan berjalan lancar dan lahir lah seorang bayi laki-laki. Suatu ketika Yolanda pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih dan waktu kembali, wanita itu sudah tidak ada bersama bayinya. Hanya KTP-nya yang masih tertinggal.

"Nah, karena di KTP-nya dia satu kampung sama A Ikbal. Siapa tau A Ikbal kenal?" lanjut Yolanda di telepon.

"Memangnya siapa namanya, Yol?" tanyaku penasaran.

"Sri Astuti."

Seketika jantungku berdegup kencang. "Ah, yang benar?  Kamu gak salah baca kan?" tanyaku percaya gak percaya.

"Enggak! Beneran, di sini tertulis Sri Astuti. Emangnya kenapa?"

"Coba photoin KTP-nya! Kirim sini!"

Alangkah kagetnya saat melihat photo KTP yang Yolanda kirim, di sana tertulis jelas nama Sri Astuti lengkap dengan alamatnya dan yang membuatku merinding photo KTP-nya benar-benar photo Sri. Aku sampai nggak bisa berkata-kata. Kok bisa?

Nggak berapa lama Yolanda kembali telpon.

"Gimana? Bener kan?" tanyanya.

"Kamu tau nggak, Sri ini udah meninggal?"

"Jangan bercanda, A. Orang semalam datang ke sini."

"Beneran aku gak bercanda, bahkan Sri di kebumikan sebelum dia datang ke rumah mu. Kalau gak percaya kamu ke sini deh."

Hari itu juga Yolanda datang ke rumahku, lalu dia menceritakan semuanya secara rinci. Karena ini sesuatu yang gak masuk akal, aku bawa Yolanda ke rumah Sri untuk lebih meyakinkan kalau KTP itu benar-benar punya Sri. Dan ternyata di komfirmasi langsung oleh keluarganya kalau KTP itu memang milik Sri.

Akhirnya warga beramai-ramai mendatangi TPU tempat Sri dimakamkan, untuk sekedar memastikan.
Sesampainya di sana semua warga terkejut termasuk aku. Bagaimana tidak, di atas kuburan Sri tergeletak kain parnel untuk bedong bayi. Bagaimana ini bisa terjadi? Sampai saat ini tidak ada yang bisa menjelaskan secara logika kejadian ini.

Yang jelas setelah kejadian itu warga tidak berani lagi membicarakan soal Sri.

Total HororTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang