Pocong dari makam keramat

12 0 0
                                    

Hai Nama ku Syadid biasa di panggil Adid, aku adalah remaja 17 tahun. Ini kisah ku tentang Pocong makam keramat.

*Si penulis (Erza) menyamarkan nama narasumber yang asli dan menggatikan dengan nama teman - temannya.

Cerita ini bermula ketika Adid dan teman - temannya sedang meronda sebagaimana jadwalnya ronda pada tiap malam jumat.

Udara malam yang menusuk tulang seakan tidak menyurutkan niat Adid dan teman-temannya untuk beronda di pos kampling kampung setempat.

Seperti biasa kelompok ronda malam jumat yang berjumlah 6 orang yakni
Adid, Toro, Iky, Pigo, Manda, dan Bintang  berkumpul di pos kamling pada jam 9 malam.
Seceret kopi dan 2 piring gorengan menjadi teman obrolan mereka sembari memperhatikan situasi kampung setempat.

Tak terasa waktu telah berlalu hingga pergantian hari telah berlalu, kokok ayam jantan sayup-sayup terdengar mewarnai pergantian hari. Itu berarti tugas par peronda untuk patroli keliling kampung.
Dari sinilah awal mula kisah misteri hantu pocong makam keramat bermula. Mereka berenam memutuskan untuk membagi 3 kelompok yang masing-masing 2 orang. Adid dan Iky  merupakan kelompok pertama dan bertugas berpatroli ke arah selatan hingga ke ujung persawahan. Kelompok ke dua Toro dan Pigo bertugas berpatroli ke arah utara hingga ke tepi sungai. Sementara Manda dan Bintang bertugas menunggu dan berjaga-jaga di pos ronda.

Sekilas tak ada yang membedakan dengan malam jumat sebelumnya, hanya saja angin pada malam itu memang sangat terasa dinginnya. Tak heran jika para peronda mengenakan sarung dan jaket masing-masing. Toro dan Pigo bergegas berjalan ke arah utara menyisir kampungnya dengan berbekal lampu senter yang mereka miliki. Biasanya patroli selesai selama kurang lebih setengah hingga satu jam.

Sementara Adid dan Iky mendapat tugas berpatroli ke arah selatan hingga pematang sawah. Biasanya memang arah selatan dari pos kamling ini menjadi sirikan bagi para peronda, pasalnya selain kawasannya sangat gelap dan jarang rumah penduduk para peronda yang berpatroli ke arah selatan juga harus melewati makam keramat yang konon sangat seram serta terdapat banyak pohon besar jadi sarang hantu dan jin.

Tiba - tiba Adid dan Iky melintasi kuburan keramat, "bang....tolong!!" sesosok pocong yang wajahnya hancur dengan bola mata yang sudah keluar serta belatung di mulutnya muncul tepat di belakang mereka berdua. "Po....po....pocong!!!" Iky kabur terbirit - birit, tetapi Adid mencoba mendekatinya. Adid masih mengira bahwa ia sedang di Prank "ente kadang - kadang" Adid membuka tali pocong dia atas kepala, dan Pocong itu menghilang. Adid ketakutan saat Pocong menghilang dan ia kabur terbirit birit.

Sementara Bintang dan Manda sedang bercanda gurau di depan pos ronda, "bang....tolong!!" muncul sesosok pocong yang sedang duduk di pos ronda. "Apaan....tuh....Man.....?!!!" Bintang berteriak dan seketika ia pingsan, "yah.....nyusahin banget nih sih Bintang" Manda mencoba membangunkannya. "Bang....tolong...." Pocong mendekati Manda, "bau banget!" Manda mencium bau busuk dari tubuh si Pocong, Akhirnya Manda membaca ayat - ayat suci. Dan Pocong itu menghilang di hadapannya.

Pigo dan Toro yang melintasi sebuah sungai, tiba - tiba "bang...." dari belakang Toro muncul Pocong yang wajahnya putih pucat. "Se....setan.....!" Toro kabur terbirit - birit, "wuaahh.....!" Pigo pun juga kabur.
"Bwashh!" Toro berlari sampai tercebur ke sungai, "tolong...Go...." akhirnya Pigo membantu Toro.

Setelah kejadian itu mereka berenam tak mengikuti Ronda lagi karena mereka masih trauma dengan Pocong yang berkeliaran di malam hari.

#Sekian dari saya si Penulis (Erza)
Semoga anda terhibur.

Total HororTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang