▷ LIDAH MAYAT ◁ 彡

4 0 0
                                    

Nama dan tempat di ubah oleh si Penulis (Erza).

Mohon maaf kalau ceritanya agak ketololan, cerita ini di adaptasi dari Novel sebelumnya Lidah Mayat.

#22 Desember 2022 tepat di Mother Days.
Jadi ada salah satu pemuda Menteng Dalam kecamatan Tebet namanya Rafli. Ia adalah seorang pemuda yabg sad atau penggalau Mania, ia memiliki ayah Jagoan bernama Bang Doling.

Nah disaat ayahnya pensiun jadi Jagoan kampung, si Rafli ini menjadi seorang pemuda yang doyan mabuk - mabukan : dari Ciu sampai kawa kawa ia tenggak terus setiap hari bersama teman - temannya. Kalau udah mabok ia pun merepotkan kedua orang tuanya dan teman -temannya. Udah dikit lagi lulus perguruan atas si Rafli ini masih jadi beban orang tua.
Cita - citanya menjadi seorang Dearis Triara atau nama senior kampungnya yang dulu bandel tetapi sekarang sudah sukses dan memiliki wanita yang cantik, Rafli juga iri dengan kedua temannya bernama Sandi dan Apin. Si Sandi adalah pemuda ganteng yang menjadi primadona cewek - cewek dan si Apin adalah pemuda beruntung yang mendapatkan wanita yang mampu menghidupi segala kebutuhannya.

Suatu hari Rafli menyukai seseorang wanita bernama Revi Amelia yang biasa dipanggil Onok, ia gadis cantik yang orang tuanya menjadi juragan Kontrakan.
Sewaktu ketika saat Rafli menyatakan rasa sukanya sama Onok, ya ditolak. Mana mau Onok sama pemuda madesu kayak Rafli. Gak ada masa depan yang kerjanya tiap malam cuma mabuk - mabukan.

Tapi Rafli malah dendam.
Maka saat berkumpul bersama dua temannya Rafli curhat. Sebut aja dua temannya ini, Kiber dan Cepot. Kiber yang bernama asli Riski, ia adalah pemuda yang berwajah mirip Biawak rawa ini mempunyai keahlian sebagai pemabuk berat dan Cepot  bernama asli Septa satu temannya lagi seseorang pemuda yang memang labil, kadang ia ngaji dan kadang ia sesat.

Terus Cepot bilang ke Rafli. "Udah kalau kata orang dulu, cinta ditolak dukun beranak!"
"Dukun bertindak kali Pot" kata Kiber.

"Ya itu maksud gue, bang Ber" ucap Cepot
"Ngak perlu ke dukun. Pakai Minyak Dilah aja. Kata bang Uluy yang pernah jaga warung depan, Minyak Dilah bisa bikin cewek jatuh hati. Nempel terus kayak perangko, pokoknya kayak peletlah" kata Kiber.

"Minyak Dilah?" Rafli penasaran.

"Iya minyak dari lidah mayat". Maka Kiber menjelaskan bagaimana cara membuat minyak Dilah.
Dijelaskanlah bahwa Minyak Dilah itu dibuat dari Lidah mayat yang harus digigit sampai putus. Lalu lidah itu digoreng dengan minyak, kuali, dan Kompor.

Rafli bergidik ngeri " kayak si Apri lu.....maen nya gitu - gituan".
Apa yang dijelaskan Kiber  terdengar mengerikan. "Anjir nyamain gue sama Apri, dia mah Wibu tolol" seru Kiber

Tapi 3 hari kemudian terdengar kabar Onok akan menikah dengan pemuda tampan. Pigo namanya. Kerjanya Pigo ini hanya pegawai kelurahan biasa, tapi rajin dan cekatan. Onok jatuh cinta padanya.

Rafli marah. Hancur hatinya. Pupus sudah harapannya mendapatkan Onok. Ia menangis di tongkrongan. Kiber dan Cepot malah tertawa.

"Udahlah fli, kalau lu mau bikin Minyak Dilah. Kita berdua siap bantu!" Kata Kiber.
Rafli menghapus air matanya. Ia mulai tertarik.

Jadi besok malamnya. Pukul 12 malam. Rafli, Kiber dan Cepot pergi ke TPU Menteng Pulo. Sebelumnya mereka bertiga bertemu Apri yang hendak mencurigai mereka, karena membawa pacul dan sekop. Tetapi mereka cuma bilang mau bantuin ngerjain tugas IPA milik sepupunya Sandi yang bertema cocok tanam, Apri pun melewati mereka dan berkata "jangan macam - macam sebab akan memakan diri sendiri". Mereka bertiga mengabaikannya dan lanjut berjalan.

Lalu Cepot dan Kiber semangat sekali menggali. Sedangkan Rafli mengumpulkan keberanian.

Membayangkan menggigit lidah mayat membuat Rafli nyaris muntah.
Kiber dan Cepot  melompat dari kuburan. Mereka berdua muntah bersamaan.

Di dalam, sesosok mayat dengan kondisi busuk menyembul dari balik tanah. Aromanya membuat Rafli gentar.

"Lompat!" Kata Kiber

"Nggak, tutup lagi!" Kata Rafli sambil menutup hidungnya.

"Enak aja, kita udah capek gali main tutup aja. Buruan turun" kata Cepot kesal.
Rafli melompat. Dipandanginya mayat yang tampak mengerikan itu. Ia menunduk dengan perasaan ngeri.

"Cepat. Tarik lidahnya, gigit!" Kata Kiber.

"Lu.... aja yang gigit njirr!!" Kata Rafli.

"Lu yang mau sama Onok, ngapa gue yang lu suruh gigit!!" seru Kiber
Cepet, Fli....ntar ada orang kesini!!. Kalau gak lu ntar yang kami kubur di dalam" kata Cepot.

Ditariknya lidah mayat tersebut. Sudah berlendir karena mulai membusuk.

*Dari kejauhan Apri memperhatikan mereka bertiga
"Lihat tiga idiot itu, sudah melakukan hal bodoh" ia berkata kepada sebuah bayangan sambil melangkah pergi.

Rafli menjepit hidungnya. Didekatkannya mulutnya ke lidah mayat itu. Tak pernah dibayangkannya, ciuman pertamanya akan dilakukan dengan mayat.

Dibayangkannya bibir Onok yang merah ranum. Sekali gigit, lidah tak putus. Lendir menetes membasahi bibirnya. Menjijikan.

Gigitan kedua, lidah yang mulai membusuk itu lepas. Lalu Sam muntah.

Lidah dimulutnya bercampur muntahannya.
Rafli mengangkat lidah yang sudah putus.

Dimasukkan ke dalam plastik yang sudah disiapkan. Ia melompat keluar.

"Tutup lagi!" Seru Rafli. Ia masih merasa mual.

"Begitulah Pot kalau orang sudah jatuh cinta, jadi bodoh dia" kata Kiber berbisik.
"Hahahaha" Cepot tertawa.

Lalu sekian detik kemudian terdengar tawa lain. Cepot dan Kiber bertatapan "hiiii serem" ucap mereka berdua

*Apri yang melihat mereka dari balik pohon, dan mereka tak menyadari bila diperhatikan Apri
"Kalau gue sih mending Jomblo daripada French Kiss sama mayat. Oh ya itu mayatnya cowok lagi. Bukan begitu, Mar"

Malam itu juga mereka kembali ke belakang FBR tempat mereka biasa nongkrong sambil minum Kawa -kawa. Kalau urusan kuali, api (kompor), dan Minyak. Bukan masalah.

Maka digorenglah lidah itu dengan sedikit minyak. Dari lidah mayat itu mengalir cairan. Cairan itulah yang disebut Minyak Dilah, minyak yang kemudian dikumpulkan Sam ke dalam sebuah botol kecil.

Rafli tidur ketika pagi menjelang. Ah tak sabar ia ingin mengoleskan minyak pada Onok
Sorenya ketika Onok hendak lewat FBR bersama temannya, ia pun menyapanya.

"Eh....Fli sudah kubilang ya lu jangan negor negor gue lagi. Lu kan tahu gue dah bertunangan?"

"Cuma bertunang Nok, belum menikah. Lu itu masih bisa kali gue tegor" kata Raflibsambil mencuil dagu Onok. Onok pun merasa jijik.

Yang Onok tak tahu, jari Rafli telah diolesi minyak Dilah.

Onok lalu termenung sebentar. Entah kenapa perasaannya tiba-tiba aneh. Ada sesuatu yang membuat Rafli tampak menarik baginya. Ia mengusir perasaan itu jauh-jauh.
Ketika malam datang dan berkumpul bersama teman-temannya. Rafli menceritakan reaksi Onok.

"Sudah, lu tengok aja besok. Berlutut dia sama lu Fli" kata Kiber sambil menenggak botol Sopi sendirian. Mereka menghabiskan malam dengan mabuk bertiga di belakang pos FBR.

Bersambung lanjut part 2 nya lagi di buat Erza,,,,,,wkwkwkwk.

Total HororTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang