Lanjutan cerita Puspa Ayu Andara.
Dan Gue nyeritain pembalasan dendamnya terhadap Johan.Disuatu desa di pedalaman, tinggal seorang wanita bernama Puspa Ayu Andara (19 tahun) yang sangat cantik. Ia memiliki rambut yang hitam lebat dan berkilau, serta kulit yang putih bersih. Wajahnya yang indah dan tatapan mata yang bersinar membuat setiap orang yang melihatnya terpana.
Tidak heran jika Puspa menjadi perebutan para lelaki di desa sekitar. Setiap hari, selalu saja ada lelaki dari golongan apapun yang datang ke rumahnya untuk menyatakan cinta dan mengajaknya menikah. Namun, Puspa selalu menolak semua tawaran itu. Ia tidak tertarik pada kebanyakan lelaki yang datang kepadanya.
Suatu malam Puspa berjalan bersama temannya bernama Danastri ke sebuah tepi sungai, dan Puspa disergap dan disekap oleh salah satu lelaki yang mengincarnya, ia adalah Johan Yudistira sang anak Juragan kaya. Pemuda tersebut bertindak dengan kekerasan sampai ia tewas.
Setelah tewas dengan wajah yang berantakan, pemuda itu masih menodainya.
Ketika Puspa menghilang, warga desa langsung panik dan mulai mencari kemanapun untuk menemukannya. Mereka menyebar ke seluruh, tapi tidak ada tanda-tanda yang mengarah pada keberadaan Puspa.
Warga desa mulai merasa khawatir, karena ini adalah kali pertama Puspa menghilang tanpa sebab yang jelas. Beberapa orang bahkan mulai mencurigai adanya kejahatan di balik kehilangan Puspa.
Suatu malam, ada seorang Bapak penjual kopi sedang melakukan rutinitas hariannya, yaitu menjajakan kopi di desa terpencil yang terletak di tepi Sungai dan Perkebun sekitar situ. Suasana di desa tersebut biasanya tenang dan damai, hanya terdengar suara burung-burung berserakan dan anak-anak yang bermain di tepi jalan.
Tetapi hari itu, semuanya berubah. Bapak penjual kopi itu tiba-tiba merasa ada yang mengikutinya dari belakang. Ia merasa sangat tidak nyaman dan cemas. Tanpa terasa, ia sudah sampai di rumahnya yang terletak di dekat perkebunan itu.
Saat ia hendak membuka pintu, terdengar suara mengerikan dari belakangnya. Ia segera membalikkan badannya dan melihat sosok yang tak lain adalah setan kuntilanak dengan wajah rusak yang sedang mengejarnya. Tanpa berpikir panjang, bapak penjual kopi itu segera membuka pintu dan masuk ke dalam rumah.
Tetapi setan kuntilanak itu ternyata tidak mau melepaskannya begitu saja. Ia terus mengejar bapak penjual kopi itu hingga akhirnya bapak penjual kopi itu pingsan karena ketakutan yang sangat besar.
Setelah kejadian itu, desa tersebut heboh dengan berita tentang bapak penjual kopi yang dikejar setan kuntilanak dan pingsan. Semua warga desa sangat khawatir dan segera mengirimkan pertolongan ke rumah bapak penjual kopi itu.
Mendegar kabar tentang bapak penjual kopi yang dikejar setan kuntilanak dan pingsan, Johan dan kedua temannya adalah pelaku pemerkosaan dan pembunuhan Puspa itu sangat gelisah. Mereka tidak percaya bahwa di desa tersebut bisa ada setan kuntilanak.
Tetapi saat mereka memikirkannya lebih dalam, mereka mulai merasa bahwa setan kuntilanak itu mungkin adalah Puspa, Mereka berpikir bahwa Puspa pasti menuntut balas dendam dengan mengambil wujud setan kuntilanak.
Pada malam harinya, Teman dari Johan itu yang bernama Zul terus merasa ada yang mengintai dan merasakan suasana yang sangat tidak nyaman saat sedang tidur. Ia merasa sangat cemas dan tidak bisa tidur dengan nyenyak.
Tetapi tiba-tiba ia merasa ada sesuatu yang menyentuh tubuhnya dan mengerang-ngerang di telinganya. Ia segera terbangun dan melihat sosok setan kuntilanak yang sedang tertawa di depannya. Zul pun segera berteriak dan berlari keluar dari kamarnya.
Setelah kejadian itu, Zul tidak berani tidur sendirian lagi dan selalu minta teman-temannya untuk tidur bersamanya termasuk Johan dan si Danastri yang sekarang sudah menjadi kekasih Zul. Ia juga selalu mengajak teman-temannya untuk selalu berjaga-jaga saat tidur di malam hari.
Setelah sekian lama mendapatkan teror Zul sudah tidak tahan lagi dengan teror yang ia alami setiap hari. Ia merasa tidak ada harapan lagi untuk hidup dan terus hidup dalam ketakutan. Ia merasa tidak kuat menghadapi sosok setan kuntilanak yang terus menghantuinya.
Akhirnya, ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Ia merasa tidak ada orang lain yang bisa menolongnya. Ia merasa tidak ada jalan keluar lain selain bunuh diri. Ia mempersiapkan semuanya dengan hati-hati.
Ia tidak ingin ada orang lain yang bersedih dengan kepergiannya. Ia menuliskan surat terakhir untuk keluarganya, mengucapkan selamat tinggal dan meminta maaf atas semua kesalahannya.
Kemudian, ia meminum Racun yang dia siapkan sebelumnya. Ia merasa perlahan-lahan tubuhnya mulai lemas. Zul pun tewas, Danastri yang menemuinya terbujur kaku pun langsung menangis histeris. Kedua temannya yaitu Johan si anak Juragan dan Yanto si tukang kebun sekaligus temannya ini pun gelisah akan teror kuntilanak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Total Horor
Terrorcerita seram atau cerita dari pengalaman si penulis yang ia dengar dari mulut ke mulut dan yang pernah ia alami langsung.