kata Maaf sebelum meninggal

6 0 0
                                    

Nama dan tempat di ubah oleh si Penulis (Erza)

Aku Selly 18 tahun dan ini cerita ku.
Namanya Nay dia adalah pegawai baru Quality Control sama sepertiku. Kami bekerja di sebuah Perusahaan garment di daerah Bekasi. Aku dan Nay tidak begitu dekat, tetapi ia adalah seseorang yang mempunyai sifat murah senyum.

#Suatu malam," Tok...tok".
Nay yang mengunjungi ku malam - malam dan ia berkata"Sel, saya mau minta maaf ya kalo saya banyak salah kata atau sikap yang sengaja maupun tidak disengaja" ucapnya di depan pintu ku.
Aku pun heran dan mengkerut kan kening ku,
" Mau kemana emangnya kamu,kok pakai pamit sama saya segala" jawab ku, sambil memperhatikan wajahnya yang seperti orang linglung.

Lalu Nay menjawab" saya mau pergi jauh jauh sekali, Sel. Maka dari itu saya minta maaf kepada mu" lalu dia pun pergi meninggalkan ku di depan pintu, dan aku hanya mengucapkan " iya hati - hati, Nay" balas ku yang menatapnya. Dalam hati bertanya - tanya, "aneh... apakah yang dia maksud pergi jauh itu, ia pulang kampung? Hemmmm.... sudahlah" gumam ku dalam hati.

Ke esokan paginya aku terbangun sambil mengingat - ingat kejadian semalam, entah mimpi atau kenyataan di Nay yang datang dan berpamitan kepada ku .

Lalu bergegas aku mandi dan bersiap - siap berangkat kerja.
Perusahaan garment atau pabrik tempatku bekerja memang tidak terlalu jauh dari kos - kos an ku, disini bukan hanya aku. Pegawai pabrik lainnya termasuk Nay juga nge kos disini.

Pukul 07: 00 tibalah aku di pabrik, aku pun langsung menuju mesin ku untuk memulai bekerja. Aku melihat Nay yang semalam datang berpamitan padaku di deretan line paling depan sedang bercanda tertawa bersama pengawas dan Qc (Quality Control) lainnya.

Aku terkejut bukan main, tetapi aku tak memikirkannya terlalu dalam. Aku melihatnya aneh dia sehat dan segar, tetapi kenapa semalam datang berpamitan padaku dengan wajah yang pucat.

Pukul 12:00 saat istirahat bagi para pegawai pabrik, para pegawai pun menghabiskan waktu istirahat yang satu jam itu dengan makan siang di warung makan atau berkumpul
Taman depan pabrik. Maura salah satu senior yang akrab dengan ku sedang membetahukan pada ku bahwa Nay sedang naik daun karena ia menjadi buah bibir di kalangan pegawai pabrik.

Usut punya usut rupanya dia menjadi kesayangan para pengawas pabrik ditempat ku bekerja, sebab Nay pintar dan memiliki skill yang lumayan. Pantas saja dia menjadi kesayangan para pengawas, tetapi banyak pula yang membencinya sebab ia membuat para pegawai lainnya iri. Maka dari itu Nay sering di juluki oleh pegawai yang membencinya itu dengan sebutan "Tukang cari muka". Pada waktu itu Nay bercanda dan tertawa dengan akrabnya dengan para pengawas disaat jam kerja, padahal pabrik tempat ku bekerja sangatlah ketat peraturan.

Selang waktu pun trus berjalan sejak kejadian itu dan aku mulai melupakan kejadian itu.
Tak lama kemudian Maura mengabari ku
Nay tengah sakit lalu dirawat dirumah sakit.
Satu Minggu kemudian semua teman - teman termasuk aku dan Maura datang menjenguk Nay dirumah sakit.
Aku merasa perihatin karena melihat Nay dengan tatapan mata kosong di saat teman - teman mencoba menghibur dirinya , Nay tersenyum pada teman - teman yang datang menjenguknya.

Disitu aku memperhatikannya banyak perubahan yang terjadi kepada dirinya. Badan tampak kurus sekali, mata seperti orang insomnia. Aku perihatin melihat nya, entah penyakit apa yang tengah di deritanya.
Setelah itu banyak dari kami yang menjenguknya bergantian, tetapi aku tidak sebab aku belum bisa mengambil libur. "Namanya juga pegawai baru" gumam ku dalam hati.

Sekitar dua Minggu akan mendapatkan kabar tentang Nay dari Maura, bahwa ia meninggal dunia di Rumah sakit.
Aku tak percaya dengan kabar itu, aku pun diam dan mematung seperti tak mengerti dengan apa yang telah kejadian pada saat itu.

Lalu kami pun datang melayat ke Rumah sakit tempat ia dirawat. Semua teman - teman yang akrab dengannya maupun yang membencinya menangis di depan jenazahnya.
Hanya aku yang masih bingung dan tak mempercayai bahwa ia meninggal dunia. Lalu aku dan teman - teman pun berpamitan pulang kepada keluarga Nay yang baru saja datang dari kampung halamannya di Medan.
Saat aku melangkah keluar pintu ruangannya, aku melihat dia berdiri tak jauh dari jasadnya. Dia melihatku diam dan hanya menatapku saja, "i...itu" dalam hati ku yang masih ke bingungan.

Keesok harinya saat bekerja perasaan ku tak enak sekali.
Aku membaca doa sebisaku terus tiada henti, tiba - tiba saja bulu kuduk ku berdiri. Aku pun merinding saat aku melihat ke depan barisan line di dekat QC (Quality Control). Aku melihat Nay dengan baju putihnya berdiri dengan wajah pucat, dan anehnya teman - teman lain tidak ada yang melihat kehadirannya.

Aku terus mengabaikannya, tetapi dia hanya menatap ku saja.
Aku cepat - cepat mengalihkan perhatian ku dan fokus pada pekerjaanku, aku tak berani melihat kemana - mana lagi hingga bel istirahat berbunyi. Lalu aku pun tetap diam dan sesegera mungkin berjalan keluar menuju mushola dan melakukan sholat untuk menenangkan pikiran ku. Tak lupa ku kirimkan doa untuk Nay semoga ia tenang di alam sana.

Terimakasih
_Erzaafriansyah_

Total HororTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang