Siomay Kikuk

3 0 0
                                    

#Kisah nyata, kali ini terserah mau di spelein atau mau di bilang bohong. Tapi setidaknya satu atau dua orang pernah bertemu dengannya.

Sebelum membaca tolong Al - Fatihah untuk mendiang Kikuk, bagi warga Menteng Dalam yang pernah beli dengannya. Jangan sampe ada Hutang kayak gue ya.....bodo lagu nya Wibu tapi artinya dalem.

Nama ku Erzaafriansyah yang biasa dipanggil Apri, pada tahun 2019 aku saat itu tinggal bersama mantan bos ku di wilayah kelahiranku yaitu Menteng Dalam. Ia dan keluarga nya menerima ku, emang aku gemar sekali mengkonsumsi obat pada waktu itu. Tepat malam hari entah aku tak mengingat jelas, aku berdiri mematung di pinggir jalan depan SDN 07 pagi pass di pagarnya.
Suasana malam yang hening seakan menjadi spirit tersendiri untuk ku yang saat itu sedang galau karena meratapi Mantan pacar ku yang bernama Tiara.
Sambil nge scroll Handphone, aku duduk di depan pagar SD. Dan pada waktu itu salah satu teman ku bernama Krisna lewat, "lu ngapain, Pri?" ucap Krisna. "Ngadem....kucrut (panggilan dekat Krisna), soalnya Riyan (adik mantan bos ku) lagi nge game dan Ka Ipan (mantan bos ku) belom pulang" ucap ku. "Oh yaudah Pri, bentar ya? Gue mau kasih jajanan dulu ke Papih gue" Krisna yang melangkah ke gang dan meninggalkan ku.

Tak lama kemudian, "grak grak" sebuah gerobak Siomay lewat di depan ku, Rupanya si tukang Siomay Kikuk yang lewat, Siomay Kikuk ini adalah Siomay favorit daerah sini dan kebetulan banget aku lapar.

"Woii....Kuk, biasa satu," teriakku di depan gerobaknya sambil memberikan uang 5000 rupiah.

Kikuk itu tidak menjawab, dia langsung menghentikan gerobaknya lalu membuatkan pesanan ku yang memang di sudah hafal.

"Pakai, Kol enggak Pri?" Tanya Kikuk sebelum memberikannya padaku.

"Ya. Enggak lah, yang biasa aja. Terus sambel kacangnya banyakin" Jawabku yang masih menatap layar handphone.

Kikuk langsung memberikan seporsi Siomaynya dengan plastik sambil tersenyum ramah.

Aku menyantap Siomaynya dengan cepat.

"Wihh.....tumben Siomay lu enak, nambah....Kuk!" Pintaku sambil memberikan uang ku yang pada saat itu berjumlah 20000 rupiah.
Kikuk hanya mengangguk dan membuatkan lagi Siomay.

Siomaynya benar-benar lezat, aku sampai nambah lagi dan lagi. Kini, tiga porsi Siomay telah ku lahap.

Aku melirik wajah Kikuk itu, ku lihat raut kebingungan diwajahnya, dia hanya berkata "Terimakasih ya Pri" Kikuk pun tersenyum.

'Ah... Biarkan saja! Aku tidak peduli dengan apa yang dia pikirkan', gumamku dalam hati.

Aku memberikan uang yang tersissa 10000 rupiah padanya dan dia memberikan kembalian 5000 rupiah untukku.

Aku tidak berkata apa-apa lagi, langsung pergi dan meninggalkan Kikuk itu di depan pagar SD.

______________

"Pri....lu tadi ngobrol sama siapa?" Tanya Krisna yang sudah menunggu ku di depan rumah Riyan.

"Oh, tadi gue abis ngobrol sama si Kikuk. Tuh tadi gue buang plastik Siomay nya!" Jawabku sambil menunjuk ke bawah got. "Mana sih?! Ngaco lu, ngablu lu. Orang tadi lu gak makan apa - apa" bentak Krisna.

"Terus lu beli Siomay di Kikuk yang mana?" Tanya Krisna keheranan.

"Itu loh, Kiku langganan kita. Yang suka mangkal di depan SD!" Jawabku menerangkan.

"Maksud lu Kikuk yang itu?" Tanya Krisna lagi.

"Iya itu. Masa lupa?" jawab ku

"Halu lu, Pri. Emangnya lu gak denger kabarnya apa?  Dia udah meninggal dunia, ketinggalan berita nih anak" kata Krisna lagi.

"Hah? Serius....lu?" Tanyaku tak percaya.

Aku melihat uang 5000 rupiah yang aku genggam. Seketika badanku lemas melihat bahwa yang bawa masih utuh.

Aku pun terduduk diam di depan Rumah Riyan. Dan Krisna masih melihat ku keheranan, "dah lu ngablu. Pri!!" ucapnya sambil meninggalkan lagi.

Aku terdiam di depan rumah Riyan untuk beberapa waktu, dan........
Si Kikuk lewat dengan gerobaknya sambil tersenyum padaku.
Sontak aku pun menunduk, tak lama kemudian aku pun masuk ke dalam rumah Riyan.

Terimakasih

Total HororTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang