Persami

3 0 0
                                    

Nama Tokoh dan tempat kejadian di ubah oleh si penulis Erza Afriansyah

"Hai, apa kau bisa melihatku?"

~o0o~

Halo, nama saya Sera. Disini saya ingin menceritakan pengalaman saya saat sedang berkemah.

Waktu itu, saya lupa tepatnya kapan, yang jelas pada saat itu saya masih duduk dibangku kelas 8 smp. Kebetulan, sekolah sedang mengadakan PERSAMI (Perkemahan Sabtu Minggu) di daerah yang tidak terlalu jauh dari sekolah. Mungkin, jika dihitung hanya memakan waktu kurang dari 1 jam dari sekolah menuju lokasi perkemahan.

Karena jarak yang tidak terlalu jauh dari sekolah, para pembina sepakat untuk melakukan napak tilas ( berjalan kaki ) dari sekolah menuju lokasi perkemahan.

Waktu itu, kami berangkat dari sekolah pukul 1 siang, dan sampai dilokasi perkemahan kurang lebih pukul setengah 6 sore.

"Hei Kalian, berhenti dulu. Mau Maghrib" ujar senior bernama Kaylee
Karena kelelahan dan sudah mau masuk waktu maghrib, para pembina sepakat untuk memberhentikan kegiatan dan istirahat terlebih dahulu. Namun, salah satu kakak senior bernama Irpan yang saat itu sedang mengawas dengan lagaknya menyuruh kami untuk melanjutkan kegiatan yakni memasang tenda.

"Ayo lanjut, cari kayunya sana. Nanti keburu malam" katanya

Salah satu dari kami pun menyahutinya "tapi kak, kata kakak  Kaylee kita istirahat dulu. Lagian udh mau maghrib kak" ucap Azhar

Tapi dengan lagaknya dia tetap menyuruh kami melaksanakan perintahnya
"Udah cepetan sana, enggak usah dengerin si Kayle......kalian mau tidur diluar ha?!!" Irpan yang kesal

Akhirnya karena malas berdebat, kami pun meng-iyakan ucapannya dan bergegas mencari kayu untuk dijadikan patok tenda dan kayu bakar.

Saat sedang mencari kayu bakar, tiba-tiba salah satu teman perempuan saya yang bernama Gisel, berteriak histeris. Kami sontak kaget ketika mendengar teriakannya.

Beberapa teman yang lain mencoba menghampirinya, sementara aku dan beberapa temanku tetap melanjutkan mencari kayunya.

Namun, beberapa saat kemudian. Tiba-tiba saja suasana sekitar menjadi begitu lembab dan dingin. Tengkuk-ku menjadi sangat berat waktu itu.

"Kita balik yuk, keknya kayunya udh cukup nih" ucap ku

"Yaudah, lagian udh makin gelap. Takutnya yang lain malah nungguin" ucap Azhar

Lalu, aku merasakan sesuatu mendekat dari arah belakang dan ...

Deg !!!

Sesuatu menabrakku dan aku tak tau apa yang terjadi selanjutnya dikarenakan saat itu aku langsung kehilangan kesadaran.

Menurut teman-temanku, aku tiba-tiba pingsan dan langsung dibopong ke aula tempat dimana kami akan melangsungkan kegiatan.

Katanya, sudah 3 jam aku tak sadarkan diri. Aku kaget ketika mendengar kalau aku pingsan selama itu. What? 3 jam? Serius? Padahal sepertinya baru beberapa menit berlalu.

***

Beberapa saat kemudian, kami dikumpulkan untuk mendapat pengarahan dari salah satu pembina bernama Kak Mirat.

Saat sedang mendengarkan arahan, tiba-tiba saja Mirat mendatangi senior kami yang bernama Deden. Senior tersebut nampak termenung dan tak mendengar arahan.

"Kamu dengar tidak?" Mirat berteriak ke arah Deden

Namun tak ada sahutan darinya. Ia hanya menatap kosong kedepan.

"Deden!!. Kamu dengar tidak?!" Tanya kakak pembina tersebut dengan meninggikan suaranya.

Lagi-lagi tidak ada sahutan darinya. Aku tak tau, apakah kakak pembina marah atau apa, tapi kemudian pembina tersebut menamparnya dengan keras.

Total HororTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang