Total Horor

All Falls Down

Kamis 5 oktober 2023
Hai perkenalkan Nama ku Erza Afriansyah,  aku adalah penulis, Penjual figure action dan Cosplayer (walau baru, tapi yahh....gak apa apa pede aja dulu).
Aku dan teman kecil ku Arlan sedang dirumah ku, ia yang sedang menawarkan Pembuka aplikasi Tokopedia secara online di Facebook.

Pukul 04:30
Aku yang seorang muslim pun melakukan ibadah sholat subuh, lalu saat tahajud terakhir.
#sesuatu gambaran
Seorang lelaki tua yang berjalan pincang mengenakan handuk dilehernya dan di belakangnya sebuah mobil jenis angkot berwarna hijau yang keadaan rusak parah, entah apa yang telah terjadi.

"Hosh..hosh" sambil menarik nafas panjang aku pun duduk sambil melakukan tahiyat akhir.
Dengan perasaan yang masih ketakutan, aku pun memaksakan diri untuk menyelesaikan sholat.
Lalu aku pun membaca ayat kursi, "oii...pri (panggilan akrab ku dengan teman teman ku) makan yuk, laper gue ege (bahasa kampung sini artinya bego/bodoh)" ucap Arlan sembari berdiri di belakang ku. "Yaelah bentar lan" aku pun mulai berdiri dan melirik piring.

Kemudian aku pun menyantap makanan berdua Arlan dikamar ku yang memang dimana kecil dan sempit, ditambah banyak mainan dan Figure.
Lalu handphone ku mendapatkan pesan di whatsapp.
Dari seseorang bernama Anggel (salah satu member grup nolep) ia ingin membeli figure ku, singkat cerita ia pun meminta foto-foto figure ku.
"Iya bang saya di Cibubur dekat Taman Mekarsari" pesan darinya.

Singkat cerita setelah itu aku pun tertidur.

*Di dalam alam bawah sadar
"Sumpah demi allah, begini lagi....aelah....kenapa gue harus liat badan gue sendiri sih...!" gumam ku yang berdiri melihat tubuh ku terbaring.

#singkat cerita
Aku mendapatkan hadiah dari allah, yang dapat merasakan dan melihat juga bla bla gak tau. (Pokoknya hal mistis yang buat hidup ku di cap Freak dan bodoh di pandangan orang orang sekitar ku) ini beban amat sumpah, plusnya cuma bisa nyembuhin orang kerasukan dan pijit -_- gak ada yang istimewa. (Bisa kek kebal atau jalan di air kayak Naruto, ini kagak....ampun....ampun).
Aku pun mempunyai teman kecil yang memang pernah menampakan dirinya kepada orang-orang yang aku percaya, (dia usil) Namanya Maria. Wafat 1908, keturunan Belanda Tasik.
Ia wafat di bunuh oleh majikannya sendiri di depan Komplek yang bernama BAPINDO (sekarang dikenal sebagai lapangan ubin, terletak di wilayah Menteng Dalam belakang pom bensin Kota Casablanca / tempat ku kecil) >>>> skip biografinya soalnya dia udah ada ceritanya sendiri di Instagram gue kalo mao baca.

Nih Kuntilanak nyebelin -_- udah usil warna merah suka makan daging mentah dan efeknya ke gue. Satt!!

#kembali lagi ke cerita
Aku yang melihat diri ku sendiri, "hai...Apri, bukanya kau sudah sering ya?" ucap Maria.
"Capek....capek begini, lu tau gak sih??!" balas ku.
"Entah mengapa, tetapi kau harus ikut dengan ku kali ini (terjemahan dari bahasa Sunda lama) " ucap Maria.
Aku pun mengikutinya, langkah ku yang berat dan pandangan yang tiba tiba saja kabur atau buram.
Lalu terlihat  sebuah jalan raya yang dimana banyak truk truk melintas.
"Kau akan segera bertemu dengan dia, sebab karena kesalahan mu sendiri di masa depan nanti. Kau akan di hinggapi dia" Maria yang menunjuk ke sebuah gang yang gelap.

Dan "astagfirullah.....hosh hosh" aku yang terbangun tiba tiba, dengan wajah pucat dan keringat jagung. Serasa bekerja menjadi kuli bangunan, badan ini lelah dan sakit sakit semua.
Aku melirik Arlan yang masih tertidur pulas dengan dengkurannya seperti anjing kejepit.

#satu hari terlewat, Arlan yang pulang kerumahnya dulu.
7 oktober 2023 tepatnya hari Sabtu, hari dimana aku mengantarkan Action Figure ke wilayah Cibubur, lalu aku pun mengechat salah satu saudara ku yang bernama Sandi.

"Woi....mau anterin gue gak nganter mainan ke Cibubur, tapi gue gak kasih duit ya?" pesan ku

"Yahh kebiasaan lu, yaudah deh" balasnya.

Tetapi sebelumnya aku mengantarkan barang pesanan  ke Rizky Alfa. Dia adalah teman ku saat waktu itu masih bekerja di PMC musik school, ia memesan Bando kucing yang ia ingin hadiahkan ke pacarnya. (Keren bro....effort lu, sama kayak si Erza yang ngejar ngejar pramugari tapi kalo Erza tragis wkwkwkwk) skip>>> aku pun menemuinya di dekat stasiun Pasar minggu baru, "bang makasih nih ya" ucap Rizky setelah menerima pesanannya.

Chat dari Sandi
"Sumpah lu lama banget, cepet gue di Stasiun Tebet nih!!"

Kemudian aku pun menghampirinya ke stasiun Tebet pada sore hari. Karena aku gak enak sama Sandi, yaudah aku kasih aja Headset bluetooth ku. Sebab aku mempunyai dua barang itu, "San nih, Headset lu pakai aja dulu" sambil memberikan headset ke Sandi.

-* Disinilah awal mulanya

Aku dan Sandi mengendarai sepeda motor menuju alamat yang sudah di share oleh kak Anggel, ia juga berkata disini dengan suaminya saja.
Aku yang bersemangat waktu itu sebab niat ku membicarakan tentang action figuere, yah tau lah kalo cowok sama cowok fellingnya gimana gitu. Pasti suaminya kakak paham action figure (ucap ku di dalam benak).
Laju sepeda motor di tengah bisingnya ibukota, apalagi jam sibuk dan melewati daerah macet yaitu Pasar Kramat Jati.

3 jam diperjalanan, dan akhirnya aku sampai di depan rumah kak Anggel.
Ia menyambut ku bersama suaminya.
Dan membicarakan hal hal tentang Dunia Cosplayer, dan juga projek yang sedang mereka berdua kerjakan yaitu membuat kostum armor yang ingin mereka tampilkan di even selanjutnya.
Singkat cerita aku dan Sandi pun berpamitan pulang sebab waktu menunjukan pukul 11 malam.
Kak Anggel dan suaminya pun membekali sebotol Coca cola untuk perjalanan.

Kemudian aku yang mengendarai motor dan Sandi yang membaca google map karena jika aku yang membaca google map pasti nyasar, soalnya penyakit kecil yaitu buta arah.

Jalan setapak ku arungi bersama Sandi, dengan kondisi seperti jalanan di wilayah pedalaman.
Perkebunan, sawah yang lebat pun ku arungi.
Dan dimana Sandi dan aku berhenti, "kayaknya kita nyasar deh San?" ucap ku.
"Jangan jangan di bawa setan keder"  jawab Sandi.
Aku pun sambil membaca sebuah surat ***** ( maaf di sensor).
Jika di dalam ilmu Batin yang ku pelajari waktu itu aku membuka aroma batin yang gunanya untuk mengikat Maria agar melindungi ku dari hal hal ghoib yang tak di inginkan. Tetapi minusnya akan ada yang menempel padaku, saat di sebuah persawahan.
Sandi berkata " kok gelap?", "yang bener kenapa sih, gunai map nya?!" ucap ku.
"Udah jalan deh, pri....bisa itu bisa" Sandi yang bersikeras.
Aku pun menuruti perkataan Sandi, Dan.....tercium aroma bau bangkai yang menyengat.

*dalam hati
"Bangsat.....kenapa sawah ini banyak pocong berderet" gumam ku

Buluk kudu yang merinding dan aku sengaja mengabaikan pocong pocong itu, dengan kecepatan 80km/jam aku pun melaju di sebuah tanjakan, "pelan pelan bego....motor gue rusak!!" ujar Sandi.
Dan akhirnya aku keluar wilayah persawahan itu, dan menemui jalan raya.

Aku yang sedikit bingung menatap jalan raya itu, "ngapain sih lu bengong?!" ujar Sandi.
*dalam hati
"Dejavu" gumam ku

Aku pun melanjutkan perjalanan, dan hal kesialan yang pertama ku alami adalah. Robeknya switer Sandi yang kegiling jari jari motor, di situ aku sambil tertegun dan melihat sesosok pocong berwarna hitam dengan kulit yang mengelupas. Pocong itu hanya melotot ke arah ku saja, sebab ia tau hanya aku yang dapat melihatnya.

Sambil ku alih kan ketakutan ku, aku pun berpura pura memarahi Sandi.
"Noh handphone lu....jangan di taro tengah, jatoh aja?!!", dan benar sekali handphonenya jatuh tetapi tidak rusak.
Dan dengan perasaan takut ini aku pun melanjutkan perjalanan, sambil mengalihkan pembicaraan.
"San...San...Tiara dulu tinggal di Metland sini nih, dia kemana ya. Eh tapi kalo lu mau tau, Anggi mirip banget sifatnya loh kayak Tiara. Emang sih...gue baru kenal sama dia pas masuk dunia Cosplayer, tapi gimana ya....gue sayang banget sama dia" ucapan gak jelas ku jika mengalami ke takutan agar aku dapat mengabaikan si pocong yang melayang di samping kiri ku.
"Coba pri...lu teriak in namanya di fly over, nanti sekalian buat konten" ucap Sandi.
Lalu aku pun mengiyakan, "si Ireng pembawa sial" suara Maria yang membisik. Aku pun harus menjaga ke fokusan ku agar tak terjadi kecelakaan.
Lalu aku pun berteriak "ANGGIII....I LOVE YOU!!", Sandi yang sambil merekam ku.

Bersambung