Nama dan tempat di ubah oleh si Penulis (Erza).
Karena ini cerita bersambung, harus baca dari awal ya....
Hai nama ku Revi Amelia (18tahun) dan ini kisah ku.
Disuatu malam tepatnya
#Pukul 23:40 WIB"Ibuuu !!! Tolongin Revi bu...." Teriak Revi di kamar.
"Ada apa nak, kamu teriak begitu ?" Ibu yang masuk ke kamar
Kemudian Revi memeluk ibunya.
"Revi takut bu, tadi Revi lihat Pocong di jendela" ucap Revi yang ketakutan.
Bu Asih (Ibu dari Revi) lalu berjalan ke arah jendela tersebut untuk menutup gorden yang terbuka.
"Mungkin kamu salah lihat, ayo cepat tidur lagi" ucap Bu Asih yang menenangkan anaknya.
Meski masih merasa takut, Revi pun tidur lagi karena ia pikir pasti halusinasi.
"Itu tidak nyata....itu tidak nyata" gumam dalam hati.*Setengah jam kemudian Revi terlihat sangat lelap sekali, tapi tiba-tiba ada sebuah kain kafan lusuh bergerak sendiri dari bawah ranjang "syut".
Kain kafan tersebut lalu bergerak naik ke atas dan menyelimuti tubuh Revi. Hingga waktu shubuh tiba, kain kafan itu menghilang sendiri.
"Revi.. Ayo bangun, dan cepat mandi !" teriak Bu Asih
Setelah bangun, ia pun bergegas pergi ke kamar mandi.
Di dalam kamar mandi, Revi melirik ke arah samping dan belakang, karena ia merasa seperti ada yang sedang memperhatikannya.
Ketika buang air kecil, Revi meringis kesakitan, ia merasa panik setelah melihat air seni nya itu adalah darah, dan keluar seekor kelabang. Namun Revi segera buru-buru mandinya.
*Selesai mandi, Revi tidak menceritakan kejadian itu kepada ibunya, karena belum berani bercerita.
#Pukul 08:00 WIB
Revi seperti biasa rebahan dulu di kamar sebelum membantu ibunya membuat kue. Karena ia selepas lulus sekolah SMP tidak melanjutkan sekolahnya, ia malah ingin merasa bebas begitu saja, padahal ibunya menyuruh lanjut sekolah ke SMA, meski Ayah Revi sudah meninggal 2 tahun yang lalu.
Saat rebahan, Revi mencium bau bangkai di kamar nya. Ia pikir pasti ada bangkai tikus, tapi ternyata tidak ada apa-apa.
"Anehh banget dah.. ada apa ya di kamar ini ?." Gumam Revi
*Brugghhkk...Brugghhk.. (Pintu lemari bergerak).
Perlahan Revi mendekat dan coba membuka pintu lemarinya, ketika mau dibuka..
"Rev cepat bantu, ibu kesini !" Teriak Bu Asih di dapur
Kemudian Revi segera pergi ke dapur membantu ibunya. Jadi ia belum sempat membuka pintu lemarinya.
*Selesai membantu ibunya membuat kue, Revi mendapat telepon dari Awa sahabatnya, bahwa di Konveksi tempat Awa bekerja sedang ada lowongan.
Kemudian Revi pamit sama ibunya untuk pergi menemui Awa, karena ia ingin mencoba bekerja.
Dan bu Asih pun mengizinkan Revi pergi.
.....
Sampai disana, Revi ditemani Awa menghadap Boss Konveksi, dan Ia merasa senang karena diterima bekerja dihari itu juga.Kebetulan Revi itu pernah kursus menjahit, jadi tidak terlalu sulit untuk memulai bekerja.
Ada satu Pegawai Pria yang sepertinya tertarik sama Revi, Ia bernama Pigo, Pria cukup tampan di konveksi tersebut.
*Ketika jam pulang kerja, Pigo mendekati Revi dan mengajaknya pulang bareng, disitu Revi malu-malu akhirnya mau juga diantar pulang sama Pigo. (Lagu dari Afgan yang berjudul Panah Asmara mengiri perjalanan mereka,wkwkwkwk)
#Pukul 20:00 WIB
"Duhh.. kamu kemana nak, kok jam segini belum pulang ?" Bu Asih terlihat cemas di rumah.
Ternyata Revi belum pulang, malah main dulu ke Kosan nya si Pigo. *Sekitar 15 menit disana Pigo lalu mengantar Revi pulang, tapi anehnya Revi malah dibawa kesuatu tempat.
"Go.... ini kita mau kemana ?" Tanya Revi.
"Aku mau ajak kamu bertemu Ibuku yang sedang sakit parah" jawab Pigo
Karena merasa kasihan, Revi pun sekalian ingin kenalan dengan ibunya Pigo. Setelah sampai lalu mereka berdua masuk ke dalam rumah.
"Ini kok rumahnya sepi dan berantakan ?" Tanya Revi heran
"Iya.. ibuku ada di kamar, ayo kamu temui dia !" ajak Pigo
Lalu si Pigo diam-diam mengunci pintu depan, dan selanjutnya mendekati Revi di kamar.
Apa yang terjadi..... Lanjut Part 2

KAMU SEDANG MEMBACA
Total Horor
Horrorcerita seram atau cerita dari pengalaman si penulis yang ia dengar dari mulut ke mulut dan yang pernah ia alami langsung.