"katakan permintaan terakhir mu.!!"
Suara berat dari seorang pemuda memecah kesunyian di ruangan pengap serta berdebu,disana beberapa pasang mata menatap tubuh ku yang sudah mulai melemah,namun aku berusaha untuk menahan bobot tubuh ku di atas kedua kaki ku,air mata yang sedari kemaren keluar sekarang benar-benar berhenti mungkin ia lelah karna tidak ada yang memperhatikan nya..
Seharusnya aku tau ini akan terjadi,seharus nya aku bisa menebak namun bodoh nya,aku masih bertahan dihubungan yang sudah hancur,hingga semua nya habis meninggal kan ku,ayahku,ibu serta kakak perempuan ku mereka pergi karna keegoisan ku yang mengingin kan orang ini...
Aku tidak menyangka jika orang yang aku cintai setulus hati malah menjadi malaikat maut ku,aku menunduk menatap pantulan wajah ku di kabin putih di bawah kaki ku,disana terlihat wajah cantik serta imut wajah yang aku bangga kan...
"Jika aku mengatakan nya,apa kau akan mengabulkan nya.??" Bodoh sangat bodoh harus nya aku tidak mengatakan itu,aku sangat tau jawaban apa yang aku terima.
"Tidak"
Senyum miris terbit di bibir kering ku dimana ada darah di ujung nya,tentu saja dia akan menjawab tidak meski dia tidak tau apa yang aku minta.
Aku menatap manik mata coklat tua di hadapan ku,mata yang selalu menatap ku lembut dan penuh cinta kini hanya ada kebencian di sana,serta tidak lupa terpancar sinar jijik yang kentara aku tidak suka tatapan itu apa lagi keluar dari mata indah nya.
Tidak lama masuk lah sepasang pria dan wanita,yang dimana wanita itu terlihat polos serta lembut ia di peluk oleh pemuda lain nya yang tidak lain adalah orang yang aku cintai,yaa benar aku mencintai lelaki lebih dari satu hidup cukup indah dan bahagia hingga akhir nya dia datang,dan merenggut semua nya dari ku tiada sisa sedikit pun untuk ku.
"Kau belum membunuh nya.??"
Suara itu,suara yang aku sukai apa lagi memanggil ku dengan sebutan peri kecil,ah aku merindukan panggilan itu hahaha benar-benar bodoh di saat nyawa ku sudah mau lepas pun aku masih berharap mereka mencintaiku.
Aku menatap mata tajam nya satu persatu,akhir nya kalian menatap ku walau hanya datar dan jijik selama 2 tahun ini kalian mengabaikan ku tepat nya sejak dia datang,wanita lembut dan polos namun tidak ada yang tau sebenarnya,hanya aku,hanya aku yang tau bagaimana wajah asli gadis polos itu...
"Der... Jangan bunuh Amora, Aku mohon.!!"
Mata ku terpejam mendengar ucapan permohonan itu,entah kenapa mendengar nya membuat ku ingin cepat mati,aku sangat tidak ingin mendengar suara menjijikan itu...
"Sebenar nya mau sampai kapan aku menunggu kau membunuh ku.??" Ucap ku dengan suara tegas meski jauh di dalam hati ada sebuah ketakutan disana...
Mereka kembali menatap ku,aku menatap mereka datar aku muak melihat drama mereka,apa lagi gadis sok polos itu ingin sekali aku memuntahkan isi perut ku...
"Kau sangat menjijikan.... Amora"
Iya aku memang menjijikkan tapi kalian tidak tau jika kalian lah merubah ku seperti ini,merubah Amora yang polos menjadi bengis.
"Aku sedang tidak minat mendengar pujian mu,kalo kau ingin membunuh ku lakukan lah, Jangan banyak bicara aku sudah jengah mendengar drama memuakkan kalian" jeritku tak kala tajam nya.
Aku menatap seorang pemuda yang sudah menodong kan belati nya kearah jantung ku,mata coklatnya menatap dingin seakan dia ingin membunuh ku lewat tatapan nya.
"Kenapa.?? Apa kau ingin berubah pikiran.??" Ucap ku tersenyum tipis,terdengar sebuah decakan keluar dari bibir nya.
"Kau tidak pantas hidup di dunia ini,gadis jahat seperti mu lebih pantas di neraka.!!"
Aku tidak bisa menahan kekehan dari bibir kering ku,tidak kah mereka memberi ku air.?? Aku haus... Ah lupakan lah.
"Jika aku cocok di neraka lalu kalian dimana.?? Surga.??" Aku tertawa renyah di ruangan sunyi itu.
Sedetik aku menghentikan tawa ku dan beralih menatap pemuda di hadapan ku,Darren Criss maxiem anak sulung dari keluarga maxiem pacar pertama ku,aku sangat menyukai matanya coklat tua yang tajam,di posisi ini terlintas di hati ku apa kelembutan yang di pelihatkan pada ku apa semua nya sandiwara.??
Aku menunduk menatap belati yang sudah menusuk kulit putih ku,hingga darah merembes keluar.
"Darren... Maafkan aku... Delix... Maaf aku sudah sangat menyusahkan kalian,jika dari awal akan seperti ini harus nya Aku menuruti kemauan kalian,saat meminta ku pergi dari hidup kalian,tapi sekarang semua percuma... Apa aku boleh mengatakan kata terakhir ku.??"
Mata kedua pemuda itu menatap lekat,aku tidak berharap mereka mengampuni ku,karna kesalahan ku memang sudah keterlaluan,aku menyakiti wanita yang mereka cintai Felixia ananda gadis lembut dan polos,ahaha sangat lucu dengan julukan itu..
"Di kehidupan selanjutnya... Aku harap kita tidak saling kenal atau
mencintai,jika itu terjadi berpura-pura lah tidak mengenal ku begitu juga aku"Cras
Benda dingin serta tajam menembus tepat di jantung ku,rasa sakit menyerang seluruh tubuh ku sebelum kesadaran ku menghilang kedua pemuda itu menatap ku melotot dan berlari kearah ku, senyum manis ku menyertai gelap yang sudah menyerang ku.
Tuhan tolong bawa aku pergi..
🐾🐾🐾🐾🐾

KAMU SEDANG MEMBACA
kembali ke masa lalu.
Romance"bila mencintaimu adalah sebuah ilusi,maka izinkan aku berimajinasi selama nya" ZEAN PALEVI "Aku sudah bertemu banyak orang baru,tapi tidak satupun yang mengambil hati ku secepat dirimu" ZION PALEVI. "Aku mencintaimu bukan karena siapa kamu,tetapi k...