2 - it's jake sim

15.1K 1.3K 258
                                    

Pertama kali Jake bertemu dengan Heeseung adalah saat praktikum Fisika Umum di gedung jurusan pria Lee.

Namun, sebenarnya, jauh sebelum itu, Heeseung telah bertemu Jake terlebih dahulu.

Sore itu, dengan pakaian serba hitamnya, Heeseung memasuki gedung jurusan Biologi untuk menemui salah satu teman akrabnya, Lee Geonu.

"Jiah, cogan MIPA biasa aja dong dandannya." olok Geonu setelah melihat sosok Heeseung datang mendekatinya.

Heeseung menggeleng, "Bacot." sahutnya santai.

"Sia-sia muka ganteng, dandanan keren, tapi jomblo!" lanjut Geonu diiringi tawanya. Ia merangkul sosok teman seperjurusannya, Chenle, yang juga mengenal Heeseung walau tak begitu dekat.

"Jodoh itu bisa datang kapan aja. Nggak perlu dicari."
Seusai berucap kata-kata mutiara pembelaannya itu, segerumbul mahasiswa baru keluar dari ruang laboratorium Biologi Umum.

Atensi Heeseung segera teralihkan karena suara bergemuruh berisikan keluhan-keluhan maba itu memenuhi seisi lorong.

"Coba sama anak sini, Seung. Mumpung masih osjur." ucap Geonu.

Heeseung tertawa pelan, ia hendak membuka mulut untuk menyahuti sahabatnya itu saat tiba-tiba seorang mahasiswa menubruknya secara tak sengaja.

"Eh! Maaf, Bang!" seru si mahasiswa baru dengan panik.

Ia menatap Heeseung dengan raut pucatnya, "Maaf, Bang.. Gue nggak sengaja.." ucapnya kembali dengan memelas.

Heeseung terdiam sesaat seraya membaca tag nama mahasiswa baru tersebut. Park Sunghoon.

"Nah, I'm good." balas Heeseung pada akhirnya.

Sunghoon, si maba yang tak sengaja menabrak Heeseung itu tersenyum manis hingga matanya menyipit, "Makasih, Bang.. Duluan.." pamitnya merasa lega.

Heeseung mengangkat jempolnya. Ia memperhatikan segerumbulan maba itu dengan seksama.

"Sunghoon emang biangnya bawa sial sih kalau kata gua."

"Naur~ He's a total idiot!"

Heeseung menaikkan alisnya mendengar cuitan beberapa mahasiswa yang berjalan beriringan dengan Park Sunghoon tadi. Fokusnya tertuju ke arah seorang maba yang berucap dengan logat Australia yang cukup kental. Tanpa sadar ia menyunggingkan senyuman, merasa tertarik akan sosok itu.

Rambut hitam legam. Mata besar yang menyipit gemas saat tertawa. Hidung mancung. Kulit putih yang bersemu di area pipi.

Satu lagi.

Bibir penuh yang nampak begitu cantik nan cocok untuk ukiran wajah dengan garis tegas yang sempurna.

Damn, that boy literally God's favorite. He's perfect.

 He's perfect

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
bromance : heejake [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang