33 - bff

6.3K 531 175
                                    

(serius takut banget ternyata yang baca book ini banyak????? but still MAKASIH SAYANGKU SEMUANYA, maaf ya lama updatenya hehehe)








Jake dan Heeseung saling memeluk di atas ranjang mereka tanpa busana atasan. Topless. Keduanya baru saja selesai membersihkan diri, namun entah kenapa enggan menutupi diri.

Mungkin tanpa disadari Jake dan Heeseung sama-sama suka sensasi sentuhan kulit mereka dalam kondisi segar seperti ini.

"Kamu ada berkabar sama Jay, Babe?" tanya Heeseung seraya memainkan jemarinya di pipi Jake.

Jake tiba-tiba mengerucutkan bibirnya, "Belum! Dia bener-bener deactive all of his accounts loh, Bang. Entah diapain itu anak sama Mama Papanya."

"Kamu tahu rumahnya?"

"Uhum."

"Mau jengukin dia?"

Jake langsung mendongak, ia tatap penuh harap mata bambi yang memujanya itu. Ia mengangguk heboh, seperti anak anjing yang hendak diberikan makanan favoritnya.

"Tapi... Mama Papanya tahu soal aku juga gay. Aku takut kalau kita malah diusir nanti." cicit Jake lesu.

Heeseung mengecup dahi Jake dengan lembut, "Meskipun nantinya kita diusir, at least kita udah coba jengukin Jay. Setidaknya juga, Jay tahu dia nggak sendiri."

"You sounds really sweet as a friend. Are you considering Jay as your 'type' too?"

Heeseung mendengus lucu.

"Jay bisa mode manja-manja yang bibirnya manyun terus duduk di pangkuanku sambil minta ngeseks seharian kayak kamu nggak?"

Jake langsung memukul dada Heeseung. Ia terbahak setelah menyadari ucapan Heeseung sangatlah "dirinya".

"Kalau Jay mukanya bule terus pakai logat Aussie. Kalau Jay pinter terus pernah setim sama aku di penelitian. Kalau Jay nama aslinya ternyata Jake Sim yang doyan makan ramyeon kapan aja. Then...he is totally my type."

"Gombal mulu lo kayak buaya kelas kakap." sahut Jake dengan tawanya.

Heeseung meraih sisi wajah Jake, membubuhkan satu kecupan pada bibir penuhnya.

"I'm yours." ucap Heeseung. "Kalaupun emang buaya kelas kakap, kamu satu-satunya pawang buaya ini." sambungnya semakin membuat Jake tak kuasa menahan merah pipinya.

Jake tersenyum dan memejamkan matanya.

"Uhum, kamu punyaku. Kamu cuma punyaku." bisik Jake sebelum mengikuti jejak Heeseung, menghujaninya dengan kecupan penuh sayang.

+++

"Tante..." lirih Jake saat ia sampai di depan rumah kediaman Park.

Nyonya Park nampak terkejut, "Kamu nggak boleh ke sini, Jake.." ucapnya sedikit berbisik. Matanya beralih pada sosok Heeseung di samping Jake.

Seolah beradar kuat, Nyonya Park tahu bahwa Heeseung mungkin adalah "pasangan" Jake.

Jake menghembuskan napasnya, "Maafin Jake, Tante.. Jake cuma mau tahu kabarnya Jay."

"He's fine, Boys.. Jay cuma lagi dapat hukuman aja dari Papanya buat nggak main-main dan fokus kuliah."

Heeseung tersenyum teduh ke arah perempuan penuh wibawa itu.

"Kami boleh minta kontak terbarunya Jay, Tante? Saya sama Jake janji kita cuma kontakan biasa sebagai teman. Kami mau nemenin Jay walau harus dari jauh."

bromance : heejake [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang