side story 14 : forever and beyond🔞

7.8K 376 82
                                    

Jake terkekeh pelan melihat Heeseung-nya berjalan sempoyongan dari arah pintu.

"Capek banget ya, Bang?" tanya Jake selepas Heeseung menjatuhkan diri di sampingnya.

Heeseung mendorong pelan tubuh Jake. Ia merangkak lalu menindihnya seperti kasur. Heeseung mengecup dagu kekasihnya itu dengan lembut, lalu menghela napas panjang.

"Udah better setelah nyium kamu." balas Heeseung lesu.

Jake meringis pelan, "Tapi ini berat.. Kamu lebih gede daripada aku." keluhnya.

Heeseung menatap wajah tampan Jake, "Iya iya, sebentar."

Heeseung bangkit. Ia menarik Jake hingga bangkit pula. Lalu, kini ia yang berpose menjadi kasur. Tak lupa menarik Jake kembali, berganti posisi Jake yang ada di atasnya.

"It's better." lenguh Heeseung lagi.

Jake tertawa pelan, "Aku udah siapin makan malam. Kamu nggak laper? Mandi dulu aja."

"Hm.."

"Mau mandi air dingin apa hangat? Mau aku siapin? Kamu mau minum cokelat atau susu hangat? Biar enakan badannya?"

Heeseung mengerjapkan matanya dengan polos, "Kamu lebih mirip Mamaku daripada istriku."

"They love you equally, aku nggak masalah ambil peran yang mana."

Heeseung tersenyum kecil. Ia mencolek ujung hidung Jake, menggodanya.

"Be my wife.." ucap Heeseung.

Jake mengangguk dengan senyuman lebar.

"Okay, Hubby.." balasnya berbisik.

 
+++

  

"Aku cinta kamu."

Jake tertawa geli. Ia mengusap kepala Heeseung yang menempel pada bahunya.

"Iya, Bang. Aku juga cinta kamu." balas Jake dengan manis.

Heeseung mengecup leher Jake setelahnya, "Kamu mau nggak kalau aku ajak liburan.. pas anniversary kita nanti?"

"Boleh.. Aku setiap hari juga di rumah, nganggur. Kamu tuh yang bisa atau enggak. Emang bisa libur?"

"Aku udah ambil cuti, dua hari."

"Berarti aku nggak ada opsi untuk nolak kamu juga, kan?"

Heeseung tertawa pelan, sekali lagi mengecup leher Jake. Ia menarik lengan Jake lembut, mengajaknya duduk bersebelahan di atas kasur mereka.

Heeseung terdiam sesaat sembari menatap intens kekasihnya itu. Demi Tuhan, momen-momen intin seperti ini sudah lama tak mereka miliki. Mungkin hanya hitungan jari.

Jake membalas tatapan itu tak kalah intensnya. Ia duduk bersila sembari menatap pria yang dicintainya. Senyumannya mengembang malu, ia sadar keduanya punya urgensi sesuatu.

"Aku tahu kamu mau minta apa." Ucap Jake dengan kekehan menggodanya.

Heeseung menaikkan alis, "I don't ask for anything. Aku cuma kangen bisa setenang ini berduaan sama kamu. Aku mau kita selalu kayak gini."

Jake mengulurkan tangannya. Ia usap sisi wajah Heeseung dengan penuh rasa sayang, menghantarkan kehangatan pada pria Lee hingga membuatnya memejamkan mata.

"Thank you for being my laboratory assistant that time. Thanks to asking for my number first." Ucap Jake.

Heeseung membuka matanya. Seketika wajahnya menghangat lebih kuat, mungkin sampai memerah. Ia tak mengira Jake akan membahas masa itu.

bromance : heejake [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang