17 - past life🔞

14.7K 693 173
                                    

Jay meringis kecil saat Jake berteriak tepat di samping telinganya.

"AAAASH! BANGSATTTT!"

"Udah, udah. Matiin aja HP lo." saran Jay seraya menggosok telinganya. Ia meraih ponsel yang sedari tadi Jake pandangi itu dan menjauhkannya.

Jake kembali berteriak kesal, kali ini ia meredam suaranya pada bantal agar tak terlalu menyiksa Jay.

Jay sendiri bingung bagaimana memberi saran lain pada Jake. Ia tak pernah mendapat polemik pasangannya berselingkuh. Ia lebih banyak menjadi yang melakukannya tanpa rasa bersalah.

Pada akhirnya, Jay meraih bahu Jake dan ia bawa dalam pelukannya. Ia mengusap-usap lembut bahu pria dalam rengkuhannya itu.

"Just sleep already, you damn asshole.." bisik Jay seraya memutar bola matanya malas.

Jake melesakkan wajahnya pada leher Jay, "Anaknya nyariin gue ke apart." adunya lirih, hampir terdengar seperti rengekan.

"So?" sahut Jay.

Jake pun mendongak sedikit, matanya nampak berkaca-kaca.

"Coba lo baca chatnya sendiri." lirih Jake kembali.

Jay menunduk sekilas. Tak tega melihat sahabatnya memelas seperti itu. Ia menggeleng kemudian mendorong kepala Jake kembali menunduk dalam dekapan.

"Udah, tidur aja. Gue ngantuk, gara-gara lo gue jadi ikut begadang."

Omongan Jay pada akhirnya Jake dengarkan. Perlahan, Jake terlelap setelah diemong dalam pelukan Jay.

Sementara itu, Jay meraih ponsel Jake dan membaca pesan dari pria Lee.





Heeseung
|Kamu kemana?
|Babe, please, I can explain
|Maafin aku, Jake
|Talk to me, please
|Is this what you wanted to?
|Do you wanna end this? Like this?
|Please, let's talk
|I'm waiting at our home
|Babe, I miss you :(
|Kamu tidur dimana? Aku jemput ya?

+++++++++++++++++

Jake terbangun keesokan harinya. Matanya terasa berat dan kepalanya pening. Ia menggeliat menyamankan diri saat sadar bahwa yang ia tempeli bukanlah sebuah guling apalagi tubuh kekasihnya melainkan sahabat karibnya sendiri.

Jake memundurkan tubuhnya perlahan. Ia berusaha seminimal mungkin membuat pergerakan yang dapat membangunkan Jay, mengingat pria Park bukanlah orang yang sering bangun pagi.

Jake berhasil duduk di tepian kasur. Ingatannya kembali mengingat apa yang baru saja ia alami kemarin.

Kekasihnya berselingkuh.

Kekasih pertamanya berselingkuh.

Mungkin belum tepat jika ia menghakimi sosok Lee Heeseung seperti sekarang. Namun, Jake bukanlah orang yang memfavoritkan kebohongan. Ia tak suka jika kepercayaannya diingkari.



"Lo.... biasanya sarapan nggak?"

Jake menoleh dengan cepat saat mendengar suara serak Jay. Rupanya, pria Park sudah separuh mengumpulkan nyawa.

Jake mengangguk, "Gue bisa nyari sendiri kok. Tidur aja. Gue tahu lo biasa skip breakfast."

Jay mengerang dan menarik diri untuk bangkit. Ia  duduk bersandar pada kepala kasur sebelum meraih ponsel Jake yang kemarin ia amankan di nakas sisinya.

"Sorry kemarin gue akhirnya baca pas lo udah tidur. Jadi gimana sama Bang Heeseung, lo mau udahan aja? Sini kalau nggak berani biar gue yang bilang." ucapnya lembut seraya memberikan ponsel Jake pada sang pemilik.

bromance : heejake [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang