side story 16 : the day!

3.8K 238 85
                                    

Menikah.

Satu kata yang sukses membuat bulu kuduk pria Park berdiri ketika Jake mendatanginya sore itu. Ia sekali lagi menyentuh dahi Jake, mengecek suhu tubuhnya.

"Are you out of your mind?" ucap Jay berbisik, cenderung mendesis karena terlampau kaget.

Jake mengangguk, "Mungkin iya. Emang nggak cocok ya gue nikah sama Bang Heeseung? After all the things that we've been through? Is it not strong enough?"

Jay meraih telapak tangan Jake, lalu menggenggamnya erat.

"Maaf, gue nggak maksud ngeraguin lo sama Bang Heeseung. It's just... maybe I'm not the right person buat lo ceritain soal ini. Gue jauh dari kata pinter dan pengalaman."

"I can't talk to Sunghoon." sahut Jake cepat, sekilas membayangkan wajah cemburu kekasihnya.

"I know.. Okay.. Sorry.." balas Jay maklum dan paham.

Jay tersenyum sekilas, "Gue bener-bener nggak kepikiran kalian akan sampai di titik ini. I'm proud of you, selalu. Gue cuma takut people might judge, you know.."

Jake menghela napasnya, ia menatap Jay dengan sendu.

Ia tahu sebesar apa trauma Jay akan hubungan sejenis, ia tahu betapa besarnya ketakutan Jay untuk jatuh cinta kembali semenjak hubungannya yang kandas bersama Jungwon beberapa tahun silam.

Jake seketika merasa begitu egois membawa topik se-sensitif ini pada sahabatnya itu.

"Gue nggak mau bikin lo kaget di hari H, tapi gue ngundang Jungwon juga, dan dia confirm bisa datang. Are you gonna be alright, Man?"

Jay lagi-lagi tersenyum, ia mengangkat bahu, betulan tak tahu. Ia melepas genggamannya dari Jake, lalu memijit pelipisnya sendiri.

Sebuah bayangan muncul, ia susun skenario terburuk apa yang akan terjadi saat ia dapat dengan jelas melihat sosok mantan kekasihnya itu.

"I'm afraid I might beg him to comeback to me."

Jake meringis, tanpa bersuara, hingga Jay melanjutkan..

"Imagining myself down on my knee and cry the hell out of me... just for him to love me again..."

"Kedengerannya serem banget, Jay." lirih Jake.

Jay mendecih, "Geezz, I miss him." lirihnya seraya membuka mata, menatap Jake yang juga balas menatapnya.

"You love him, Jay."

"I do. I still love him.."

++++

Jake memperhatikan Heeseung yang sedang menata isi kopernya. Persiapan pernikahan mereka semakin dekat, walau tak seheboh pernikahan pada umumnya, tapi kedua calon mempelai ini tetap memiliki daftar panjang pada undangan mereka.

"Kenapa tidurnya harus pisah sih?"

Suara menggerutu dari yang lebih tua memecah lamunan Jake.

Jake terkekeh, diikuti Heeseung yang berbalik dengan bibir mengerucut ke arahnya, "Gimana caranya aku tidur nggak sama kamu?" lanjut Heeseung masih kesal.

Jake bangkit dari posisinya, lalu duduk di tepian kasur. Ia merentangkan kedua lengan, bermaksud mengundang Heeseung masuk dalam pelukan.

Heeseung bangkit, berjalan terseok menuju Jake. Ia duduk bersila tepat di hadapan Jake. Dengan manja memeluk kaki Jake yang menggantung si tepian kasur lalu membenamkan wajahnya di lutut sang kekasih.

bromance : heejake [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang