Semenjak Jake dan Heeseung tinggal bersama, perlahan namun pasti, kehidupan percintaan mereka semakin membaik.
Beberapa minggu berlalu dengan cepat. Jake yang awalnya tidur terpisah dengan Heeseung, kini setiap malam akan berjalan menuju kamar pria itu tanpa permisi. Lalu tidur di sisinya.
"Good morning, Handsome.." sapa Jake saat melihat pria Lee bertelanjang dada sambil menyiapkan sarapan mereka.
Heeseung menoleh dengan senyuman manis, ia merentangkan satu lengannya, bermaksud menarik Jake untuk mendekat.
Cup!
"Good morning, Babe.." balas Heeseung setelah memberi satu kecupan di pipi Jake.
Jake tersenyum bahagia, ia masih tak percaya dirinya dan Heeseung melalui banyak hal dan masih bisa bertingkah semanis ini.
Jake senang.
"Hari ini aku ada bimbingan terakhir sebelum sidang. Biasanya dosbingku minta simulasi presentasi juga, pasti aku pulangnya siang kalau nggak sore. Kamu ada kelas, Sayang?" tanya Heeseung yang kembali fokus mengaduk sup buatannya.
Jake memeluk pinggang Heeseung dari belakang, mengistirahatkan kepalanya pada punggung kokoh dambaannya itu.
"Ada, cuma kelas online. Aku nggak perlu ke kampus." balas Jake dengan malas.
Heeseung menepuk-nepuk lengan Jake yang melingkarinya sambil bergumam. Jake sendiri masih betah bergelayut manja pada Heeseung.
"Minggir sebentar, aku pindahin supnya dulu." ucap Heeseung meminta.
Jake menjauh sedikit, namun jemarinya seolah mencubit celana pendek yang Heeseung kenakan seperti anak kecil yang merengek akan sesuatu.
Entah mengapa, Jake tak mau lepas dari Heeseung hari ini. Jake ingin bersama prianya.
"Duduk sini, sarapan. Aku mau ambil baju dulu."
"You don't have to. Aku suka lihat kamu topless."
Heeseung yang kala itu usai meletakkan mangkuk sup mereka nampak membeku sejenak. Jake dapat melihat keraguan dari tatapan Heeseung. Jake pun melihat bagaimana seratnya pria itu menelan ludah.
"O-okay." balas pria Lee yang memilih untuk langsung duduk di kursi tempat mereka akan sarapan.
Jake menghela napasnya.
Jujur saja, hubungan mereka yang kini semanis madu itu tak sejalan dengan aktivitas seksual mereka.
Dari yang awalnya Heeseung meminta kamar sendiri, hingga Jake yang harus mengawali untuk kembali tidur bersama, lalu tak lupa acap kali Jake sadar bahwa Heeseung membatasi segala akses sentuhannya.
Heeseung membiarkan Jake memeluknya hanya di pagi hari, itupun tak lama. Saat mereka duduk bersantai, Heeseung yang dulunya selalu menempel atau bahkan memangku Jake pun lebih memilih duduk berjarak.
Heeseung yang dulu selalu mencium bibirnya dengan dalam, kini mengurangi semua tensi dalam kecupannya.
Dan Jake, tak suka akan hal itu.
"Nanti aku anterin kamu." ucap Jake dengan nada ketus tanpa sadar. Pikirannya mendadak kelabu karena pemikiran Heeseung tak lagi bernafsu padanya menyerang.
Heeseung melirik, "Nggak perlu. Nanti bolak-balik, mending kamu siapin aja kelas yang niat di rumah."
"Kalau gitu kamu di rumah aja nemenin aku. Aku bosen kalau sendirian."
Heeseung menoleh sekilas, merasa bingung.
"Bukannya aku udah bilang kalau aku mau bimbingan ya hari ini? Nggak bisa dong, Babe.."
KAMU SEDANG MEMBACA
bromance : heejake [✓]
Fanfiction"bro" but like romantically. started : 04-10-2022 ended : 26-10-2023 book✓ side story [on going] was 1st in #heejake was 1st in #leeheeseung was 1st in #jake was 2nd in #heeseung was 7th in #enhypen