side story 09 : lurus

3.9K 274 54
                                    

"Sini, aku pangku."

Yunjin terbahak kencang setelah mendengar ucapan Heeseung padanya. Namun, ia pun menurut, berjalan mengitari sofa lalu duduk di pangkuan pria yang sudah ia kenal sedari kecil itu.

"It's giving me some cringe, Lee." ucap Yunjin.

Yunjin meraih leher Heeseung, lalu ia memiringkan wajahnya dan mengecup bibir tipis pria Lee.

"Kamu yang ngajakin aku pacaran. You need to handle me." lirih Heeseung dengan senyumannya. Ia memberi kecupan pada bibir tebal Yunjin sebelum tertawa manis.

"I handle you really well all this years. Kemana aja kamu, hah? Dasar nggak tahu terimakasih!"

"Cium dong, it's my birthday, remember?"

Yunjin tertawa, ia meraih kedua sisi wajah Heeseung lalu menciumnya dengan lembut. Mereka baru saja merayakan pesta ulang tahun Heeseung bersama kedua pihak keluarga.

Keluarga Lee dan Huh sudah lama mengenal sejak kedua orang tua mereka masih remaja. Keluarga mereka hidup berdampingan layaknga sudah merencanakan masa depan yang memang saling terikat.

Heeseung, remaja lelaki yang sebetulnya tak begitu mempermasalahkan urusan percintaan harus memakan obrolan "perjodohan" dari kedua pihak keluarga. Terlebih, dirinya dan Yunjin memang seumuran. Tumbuh besar bersama pula.

"Aku beli kondom." ucap Yunjin dengan tawa renyahnya.

Heeseung tertawa pula, "Kalau special day gini boleh nggak kalau tanpa kondom?"

"Nanti kalau aku hamil, emang kamu mau tanggungjawab?"

"Nggak mau."

Yunjin langsung mendecak kesal, "Aku tahu kamu bakal bilang begitu! Makanya safety is necessary, okay?"

Heeseung tertawa puas berhasil menggoda Yunjin. Walau sebetulnya memang benar, ia tak berpikir jauh sampai harus "betanggungjawab" akan sesuatu di usianya yang masih dini.

Sayangnya, malam itu, sebuah insiden terjadi dan mengubah kisah kasih Heeseung dan Yunjin untuk selamanya.



"Damn! The condom is broke!"

"Fuck, fuck, fuck, Lee.... Aku ke kamar mandi dulu!"


++++


Yunjin menunjukkan hasil tesnya kepada Heeseung. Sebanyak lima kali percobaan dengan beberapa merk tes kehamilan ia lakukan. Semuanya positif.

"I can't tell them about this, Lee. My Dad will kill me." ucap Yunjin dengan raut frustasi.

Heeseung menghela napasnya, "Aku juga mana bisa kasih tahu mereka, Jenn."

Yunjin berjalan mendekati Heeseung, lalu memeluknya dari belakang.

Heeseung pun meraih lengan kekasihnya itu, mengecupnya penuh kasih.

"I'm so sorry.." ucap Heeseung.

Yunjin merangkul erat Heeseung, ia kecup puncak kepalanya tak kalah sayang.

Setelah menenangkan diri masing-masing, Heeseung dan Yunjin memutuskan untuk tidak mempertahankan calon bayi mereka dan menganggap semua hal yang terjadi dalam kisah mereka selesai sampai di sini.



"I still love you even we ended up like this, Lee.."

"I love you too, Jenn.. I'm sorry.."


++++


"Karina!" pekik Yunjin ketika berhasil melihat apa isi room chat di ponsel Heeseung.

bromance : heejake [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang