side story 13 : the acceptance

4.2K 310 70
                                    

Beberapa teman seperjuangan Jake dibuat haru ketika melihat sosok Heeseung datang dengan membawa sebuket bunga.

Mereka pikir, betapa manisnya hubungan kakak beradik ini.

"Sorry, I'm a bit late.." lirih Heeseung sembari tersenyum manis pada Jake.

Jake mengangguk, "Nggak papa. Baru aja selesainya kok, Bang." balasnya pelan.

Heeseung menyapa beberapa teman Jake. Lalu akhirnya menyadari ternyata tak hanya teman satu universitas kekasihnya itu saja yang hadir memberi dukungan.

Ia melihat ada Sunghoon, juga membawa satu buket bunga rupanya. Lalu tak berselang lama ia melihat Jay ternyata ikut hadir, disertai satu buket uang di tangannya.

"Bang.." sapa Jay akhirnya.

Oh, rasanya sudah lama sekali ia tak melihat pria Park (keduanya).

Sunghoon pun ikut mendekat, "Halo, Bang.." sapanya lirih.

Heeseung tahu tak seharusnya ia merasa kesal akan kehadiran pria-pria ini. Tapi, mengingat ia ada masalah beberapa hari ini dengan Jake, dan fakta bahwa Jake tak menceritakan akan kehadiran para pria ini sedikit membuatnya merasa tersentil.

Sembari menunggui kekasihnya itu berfoto ria bersama para teman-temannya, Heeseung mengalihkan atensi dengan sepuntung rokok, lalu tepat habis saat Jake (diikuti Jay dan Sunghoon) menghampiri dirinya.

"Oh, udah?" tanya Heeseung.

Jay dan Sunghoon saling melirik. Kemudian kedua pria Park menatap Jake agar maju sebagai juru bicara. Entah sungkan, atau takut. Karena nampak begitu jelas aura ketidaksukaan pria Lee saat ini.

Terlebih, Jake sudah menceritakan kondisi hubungannya semalam pada dua sahabatnya itu. Dimana itulah alasan dua pria Park ini hadir hari ini di tengah jadwal sibuk mereka.

Jake pun menghela napasnya dengan berat.

"Aku mau makan bareng mereka. Kamu mau ikut?" tanyanya lirih.

Heeseung memiringkan kepala, "Oh, jadi rencana awalnya nggak termasuk aku ya.." ucapnya menyimpulkan.

Tidak berniat sarkas, tapi jelas ada nada kekecewaan.

"Aku nggak tahu kamu bakalan datang atau enggak. Jadi reservasinya cuma bertiga. Kalau kamu mau, aku bakal add on."

Heeseung yang kali ini menghela napasnya. Ia memajukan diri, tersenyum lelah.

"Have fun, aku tunggu di rumah, kalau udah mau pulang aja telfon aku."

"Jay bawa mobil kok, nanti diantar dia aja."

Heeseung masih mengusahakan tersenyum. Ia mengangguk pasrah, lalu beralih menatap Jay dan Sunghoon bergantian.

"Jagain." pesannya singkat.

Jay tersenyum kaku, "I-iya, Bang."

Heeseung menaikkan dagu ke arah Sunghoon karena pria itu tak menjawab.

Sunghoon mengangguk, "Pasti." lirih pria itu pada akhirnya.

Heeseung kembali menatap Jake. Ia dengan cepat memeluk pria itu dalam rengkuhnya lalu berbisik sekilas.

"I'm so proud of you, Babe.."

Heeseung tersenyum lagi saat hendak berpamitan. Langkahnya terasa begitu berat meninggalkan sang kekasih pergi tanpa dirinya.

Heeseung tak bisa berbuat lebih. Seolah merasa kecewa pun ia tak pantas setelah apa yang ia sembunyikan dari Jake selama ini.

Heeseung melangkah pergi dari sana dengan perasaan yang hancur akibat ulahnya sendiri. Tak berniat dan tak berani sedetikpun membalik punggung untuk sekadar melambaikan tangan pada kekasihnya.

bromance : heejake [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang