30 - hurt road

5.9K 521 227
                                    

Entah bagaimana, kini Jay duduk menemani Jake yang berhadapan dengan Heeseung yang ditemani Yunjin.

"So... which one is Jake?" tanya Yunjin tanpa permisi.

Heeseung menatap Yunjin, "I've told you!" ucapnya berbisik panik.

Jake yang melihat itu segera mengulurkan tangannya ke arah Yunjin, "Gue Jake." ucapnya dengan senyuman.

Dalam hatinya, ia tak suka melihat sedetik keakraban kekasihnya itu dengan perempuan yang selalu tak dapat ia bahas di masa lalu.

"Oh, pantes. Gue juga ngiranya elo, karena cowok satunya... not really givin' me the gay vibes."

"I'm gay too." sahut Jay dengan cepat.

Dan ketus.

Jay meneliti Yunjin dari puncak kepala hingga ujung kaki. Batinnya, selera Heeseung memanglah mereka yang berparas bule.

"Oh? So... You're not Park Sunghoon then. Who are you?" tanya Yunjin pun tak kalah ketus.

Jay mendecih, "Udah lu diem aja, gue ke sini mau anterin Jake ketemu sama bajingan ini, jadi lu jangan ikut-ikutan." balasnya menusuk.

Yunjin hendak menyahut emosi, namun Heeseung langsung menyentuh lengannya.

"Udah, stop, Jenn." ucapnya lagi-lagi berbisik.

Jake yang jelas melihat itu pun tiba-tiba merasa cemburu. Tak sadar ia menendang kaki Heeseung, membuat sebuah gebrakan kecil di bawah meja tempat mereka bertemu.

"Aw! Sakit, Babe!" cetus Heeseung spontan.

Jake mengerling sebal. Ia melipat kedua lengan di depan dada, merasa sukses mengerjai Heeseung yang dengan mudahnya menyentuh mantan kekasih begitu saja.

"Babeb babeb aja lo! Inget lo belum minta maaf ke Jake dengan proper! Lo masih villain di cerita ini, Bajingan!" sungut Jay tak terima.

Yunjin tiba-tiba memajukan tubuhnya, mendorong bahu Jay dengan sinis.

"You better shut your fucking mouth too, Bastard."

"You bitch— "

Jake menghela napasnya dengan keras, "Bisa diem aja nggak kalian berdua? Jay, lo pergi kemana dulu kek. Tolong, lo juga, Yunjin or Jennifer, gue minta waktu buat ngobrol sama Bang Heeseung sebentar aja."

Heeseung ikut mengangguk, "Yes, please, Jenn. I'm not gonna do some stupid shit anymore, just trust me. You too, Jay.. I just need to talk in peace with Jake."

Yunjin menatap Jake dan Heeseung bergantian.

"Lee, don't you dare to lay your hand on him. And you Jake, don't let him touch you. Talk is talk."

Jay ikut menyahut, "Lo sampai berani nyakitin Jake lagi..."

"Okay, I won't. Trust me. HP kamu nyalain aja Jake, buka kontak Jay, kalau aku bikin kamu nggak nyaman...kamu langsung telfon dia."

"Okay."




Sepeninggal Jay dan Yunjin, dua sejoli yang sedang menahan diri itu saling menatap.

"Hai.. Maaf tadi belum bisa nyapa properly." sapa Heeseung dengan lembut.

Jake menghembuskan napasnya, "Maaf kalau Jay masih kayak gitu ke kamu, dia cuma mau jagain aku aja."

"It's okay, aku tahu Jay teman yang baik buat kamu." balas Heeseung dengan senyuman tipis.

Jake dapat melihat area mata Heeseung yang sedikit memerah. Ia ingat betul, itu adalah suatu pertanda bahwa prianya sedang aktif meminum minuman beralkohol.

bromance : heejake [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang