31 - fight for love

5.8K 503 224
                                    

Jake langsung menangis sedetik setelah Heeseung datang menjemputnya. Tak butuh waktu lama bagi pria Lee untuk menyadari ada yang tak beres (lagi) dari kekasihnya itu.

"A-aku... takut... Aku har-rus.. gi...ma...na.." ucap Jake terbata.

Heeseung tak menyalakan mobil (milik Yunjin) yang ia gunakan untuk menjemput Jake. Heeseung terus memeluk Jake yang masih menangis tersedu.

"Aku tahu kamu belum bisa tenang sekarang, lepasin dulu semuanya, nangis dulu biar plong sedikit, Sayang.." ucap Heeseung selagi belum menemui titik terang akan apa yang Jake tangisi.

"J-jay... Jay gim-mana..." racau Jake dengan tangisan sendunya. "Sunghoon jahat banget.." imbuhnya semakin kencang menangis.

Heeseung terdiam sejenak. Ia mengira-ngira, apa yang Sunghoon perbuat? Apakah pria itu benar-benar melakukan ancamannya?

Heeseung merengkuh Jake dengan erat, menenangkannya sebisa mungkin selagi ia menangis.

Drrrt drrt!

Drrrt!

Jake masih terisak saat berusaha membuka ponselnya. Baru beberapa detik ia membaca tiga buah pesan itu, ia menangis semakin keras. Histeris, bahkan.

Heeseung mau tak mau mengambil ponsel di genggaman prianya. Ia mengecek pesan yang Jake baca hingga dapat membuatnya menangis seperti itu.

Dan Heeseung pun mengerti, karena jika ia ada di posisi Jake, entah akan seburuk apa skenario dalam pikirannya setelah membaca pesan-pesan ini.




Mama
|Sayang, kamu bisa pulang malam ini?
|Mama mau ngobrol


Sunghoon
|You will regret everything, Jake



++++

Heeseung masih menggenggam erat telapak tangan Jake. Ia pun tak tahu apakah pilihannya sudah tepat atau belum.

Yang Heeseung tahu, ia tak akan melepaskan Jake sendirian untuk kembali ke rumahnya. Ia tak akan membiarkan Jake-nya sendirian menghadapi apa yang sedang mereka perjuangkan bersama.

"Nanti kamu dengerin dulu mereka mau ngomongin apa. Kita belum tahu apa yang bakal Mama sama Papa kamu obrolin." ucap Heeseung dengan tenang.

Heeseung meraih wajah Jake, lalu mengecup bibirnya dengan lembut.

"Jake, I'm here." ucap Heeseung.

Jake dengan mata sembab dan wajah memerahnya itu kembali menangis walau tak seheboh tadi.

Heeseung merengkuhnya erat, "I'm here with you, for you.." bisiknya penuh ketenangan walau dalam hati pun ia tak kalah porak-porandanya.

Semua terlalu cepat. Semua rentetan kisah cintanya seolah secepat kilat dan secara terus menerus didatangi cobaan.

Jake dan Heeseung pun akhirnya turun dari mobil, lalu berjalan sedikit melewati teras kediaman keluarga Sim.

Saat masuk ke rumah itu, mereka langsung disambut oleh Mama Sim yang nampak habis menangis. Jake yang melihat itu pun ikut kembali menangis.

Tak disangkanya, Mama Sim berlari memeluk Jake dengan tangisannya.

"It's okay, Baby.. Mama is here.. Don't cry, My Baby.." ucap Mama Sim berusaha terus menerus menghapus deraian air matanya.

Saat jarak sedekat ini, Heeseung akhirnya bisa melihat jelas Mama Sim.

Terlalu jelas bahwa sudut bibirnya membiru dengan sedikit bekas luka di ujungnya.

bromance : heejake [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang