side story 02 : besan

6.4K 440 73
                                    

"Pantes aja anaknya manis gagah kayak Heeseung, orang Mamanya secakep ini loh, Jake!"

Mama Sim terpukau melihat sosok Mama Lee yang berjalan santai mendekati mereka.

"Mamanya pacar Jake datang?" bisik Papa Sim pada sang mantan istri.

Mama Sim mengangguk, "Mau kenalan nggak kamu? Kalau nggak, ya udah balik duluan sana. Aku mau ketemu calon besanku!" sahutnya ketus.

Papa Sim tersenyum kecut, "Aku mau lihat sebentar." lirihnya mengekori sang putra beserta mantan istrinya itu menuju Heeseung dan Mama Lee.

"Halo! Akhirnya bisa ketemu juga, Mamanya Jake!" ujar Mama Lee dengan senyuman lebar. Ia segera memeluk Mama Sim dan lanjut mengobrol sendiri.

Jake menatap Heeseung, "Macet, Bang?" tanyanya lembut.

Heeseung menggeleng, walau sebenarnya macet bukan main, ia lebih memilih tak merisaukan hal itu daripada membuat Jake merasa bersalah.

Heeseung menyodorkan sebuah buket bunga kepada Jake, "Mama nih yang bawain." ucapnya manis.

Jake menerimanya dengan senyuman lebar. Ia menoleh ke arah sang Papa.

"Pa.. Ini Bang Heeseung.. Papa tahu kan dia siapanya aku?" ucapnya setengah takut. Tapi ia tahu sang Papa tak akan membuat kericuhan mengingat mereka ada di ruang publik.

Heeseung menatap Papa Sim dengan berani. Ia mengajukan tangannya, "Heeseung, Om. Lee Heeseung." ucapnya memperkenalkan diri.

Papa Sim mau tak mau menjabat tangan Heeseung, "Makasih sudah datang ke wisudanya anak Om, Nak Heeseung." balasnya santai.

Tak berselang lama, kini Mama Lee mendatangi ketiga pria tersebut. Ia menatap Papa Sim dari atas ke bawah, menilai brutal-brutalan.

"Saya Mamanya Heeseung." ucap Mama Lee dengan singkat.

Papa Sim tersenyum tipis, mengangguk tanpa menjawab. Beliau kemudian menoleh pada Mama Sim.

"Kamu jadinya balik sama Jake kan? Mau ada acara lagi? Perlu aku anterin?" tanya Papa Sim.

Belum Mama Sim menjawab, Mama Lee menengahi dengan cepat.

"Biar sama saya aja. Saya sengaja datang soalnya mau ajak dinner Nak Jake sekalian merayakan wisudanya. Tenang, saya bisa jagain mereka."

Heeseung langsung melotot mendengar nada tak sedap dari sang Mama. Ia menarik lengan Mama Lee, "Mama ih!" sungutnya berbisik.

Papa Sim terkekeh pelan, "I'm just asking if my family needs me."

Jake yang kali ini menyentuh lengan sang Papa.

"Pa, aku sama Mama balik barengan sama Mama Lee dan Bang Heeseung aja. Papa juga rumahnya jauh, mumpung jam segini belum pada bubaran dan masih foto-foto, takutnya nanti-nanti lebih macet."

Heeseung memasang badannya tegap, "Om jangan khawatir, nanti saya ingatkan Jake buat ngasih kabar ke Om semisal udah sampai di rumah."

"My son will do that without your reminder anyway. He's a grown man."

"Pap..." cegah Jake saat dirasa Papa Sim menyahut dengan maksud tak menyenangkan.

Mama Sim ikut mendekat, "Udah, ayo aku anterin ke parkiran. Jake sama Heeseung kalau mau foto-foto sekalian aja, abis ini Mama nyusul." ucapnya pada sang suami.

Papa Sim berpamitan dalam diam karena secara tak langsung ia diseret paksa oleh mantan istrinya itu.




"Kamu serius masih mau biarin Jake pacaran sama laki-laki?" tanya Papa Sim setelah keduanya sampai di mobil yang mereka gunakan hari itu ke wisuda sang putra.

bromance : heejake [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang