24 - deepfall (2)

6.9K 617 467
                                    

Jake dan Jungwon datang bersamaan ke ruang UKS di dekat gedung jurusan Heeseung. Keduanya terengah setengah mati karena harus berlari menghampiri pria-pria mereka.

Beruntung kondisi UKS memang sudah kondusif. Hanya tersisa Jay, Heeseung, dan seorang ibu-ibu penjaga di area luar ruangan.

Jake melihat Jay yang masih terbaring lemah. Sementara Heeseung duduk di tepian kasur.

Keduanya sama-sama terluka, tapi jika harus dinilai, jelas Heeseung lah yang memenangkan pertarungan.

"Are you fucking kidding me, Bang!? Lo apain Jay!?" bentak Jake langsung pada Heeseung.

Heeseung meringis saat gendang telinganya diteriaki Jake. Ia menatap pria itu dengan tatapan tak percaya.

"Dia yang mulai duluan." balas Heeseung singkat.

Jake membuang napasnya dengan asal, "Kalian bener-bener kayak anak kecil!" kesalnya menahan diri.

Heeseung tiba-tiba bangkit dari kasurnya. Ia memojokkan Jake ke salah satu dinding di sana.

Jungwon yang melihat itu pun langsung mendekat, "Bang, udah, Bang.. Jangan berantem disini, nanti banyak yang lihat." lerainya pada Heeseung dan Jake.

Heeseung menatap Jake dengan dalam, "Sekarang kita impas? You just hurting me... physically. Gini maksud kamu?"

"Aku—gue... gue nggak nyuruh Jay buat kayak gini." jawab Jake dengan takut.

Heeseung memundurkan tubuhnya. Ia menghela napasnya dengan berat.

"Fuck, it hurt so damn bad!" keluh Heeseung seraya menyentuh perutnya sendiri.

Jake melirik Jungwon yang masih berada di dekatnya. Ia memberi kode pada pria manis itu untuk pergi. Jake meminta Jungwon menjaga Jay untuk saat ini.

Saat Jungwon mulai melangkah menjauh, Jake langsung menutup tirai hingga melingkari keseluruhan kasur Heeseung.

Ia mendekati pria itu tanpa menatapnya.

"Sini, aku lihat perutnya." ucapnya lirih, hendak membantu.

Heeseung tak merespon, sehingga Jake memberanikan diri menyentuh ujung kaos yang Heeseung kenakan siang itu.

"Mana yang sakit?" tanya Jake lagi.

Karena Heeseung tak kunjung merespon, mau tidak mau Jake mendongakkan kepalanya, ingin mengecek ekspresi pria Lee. Setelah saling beradu tatap, Heeseung baru membuka mulut.

"My heart hurt." ucapnya.

Jake seolah dihentikan pasokan udaranya, mendadak merasa sesak melawan tatapan Heeseung.

"S-sini lihat.. perutnya... dulu." ucap Jake sedikit terbata.

Ia melihat tatapan Heeseung yang begitu dalam.

"Duduk, Bang.."

"Kenapa?"

"Mau aku cek sakitnya kenapa."

Heeseung mengambil selangkah mendekati Jake, "Why do you care?" tanyanya dengan lirih.

Jake meneguk ludahnya dengan serat.

Because I still love you.

"Karena aku mau cek separah apa. Kalau parah kita bawa ke rumah sakit. Cepet buka bajunya."

Heeseung meraih dagu Jake, "Kamu bilang kita udahan. Aku udah kabulin kemauan kamu. Kenapa kamu masih peduli?"

Jake merasa waktu di sekeliling mereka terhenti. Ia mengunci pandangan dengan Heeseung selagi menaham diri akan sentuhan pria itu. Hembusan napas mereka saling menerpa satu sama lain.

bromance : heejake [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang