side story 01 : karpet merah🔞

16K 484 91
                                    

Jake baru saja selesai mandi. Ia berjalan keluar dari kamarnya sembari bersenandung riang. Tiga hari lagi ia akan menjalani wisuda. Ia pun berbahagia karena telah menyelesaikan seleksi administratif studi lanjutannya. Senyumannya semakin melebar saat mendengar ponselnya berdering. Ia segera berlari meraih ponsel yang tadi ia tinggalkan di depan televisi, lalu menerima panggilan dari pria terkasihnya.

"Kenapa lama banget dari semalem nggak telfon aku?" rengek Jake bahkan sebelum memberi sapaan pada Heeseung.

"Halo, Sayangku, Cintaku, Manisku. Ini password apart kamu ganti jadi apa deh kok aku nggak bisa masuk?"

Jake melotot terkejut, ia berlari menuju pintu apartemen dan langsung membukanya dengan panik.

Klik!

Jake menatap Heeseung yang bersandar di dinding hotel sembari menyilangkan lengan di depan dada. Pria Lee tersenyum manis ketika akhirnya Jake membukakan pintu.

"Maaf! Aku lupa waktu itu abis benerin pintu soalnya ada eror dari pihak hotel—"

Sret!

Memotong omongan Jake, Heeseung mendorong tubuh itu masuk ke dalam apartemen dan langsung memeluknya erat.

"Nanti aja jelasinnya, aku mau peluk kamu yang banyak." ucap Heeseung sembari menjulurkan kakinya menutup pintu.

Jake mendengus konyol, ia berpegangan erat pada tubuh Heeseung sebelum melompat hingga berakhir digendong oleh pria itu.

"Kamu nih aku tinggal jadi kurusan ya, Babe?" tanya Heeseung sembari menepuk-nepuk pantat Jake.

Jake tertawa, ia meremat lengan Heeseung, tepatnya di area atasnya.

"Sejak kapan kamu punya bisep segede ini, Bang? Kamu nge-gym?" balas Jake.

Heeseung mengangguk, "Boleh nggak? Kamu suka? Kalau kamu nggak suka nanti aku kurusin lagi deh!"

"Siapa bilang aku nggak suka?"

"Jadi boleh?"

Jake menatap mata bambi prianya, ia tak menjawab namun segera mencium Heeseung dengan dalam. Keduanya saling bergumam saking nikmatnya romansa yang telah lama mereka liburkan.

"I'll take that as a yes." bisik Heeseung di sela ciuman mereka. Jake tak dapat menahan kekehan kecilnya, ia mengecupi bibir Heeseung berkali-kali.

"Aduh! Aduh!" keluh Heeseung dibuat-buat. Ia tertawa saat Jake malah semakin brutal menghujani searea wajahnya dengan kecupan lekat.

Heeseung membawa Jake menuju dapur. Ia turunkan pria manisnya itu di atas meja, lalu ia kunci tubuh Jake dengan kedua tangannya di sisi kanan dan kiri Jake.

"Kamu jangan kurus-kurus, pantat kamu makin nggak kelihatan." ledek Heeseung bercanda.

Jake (sayangnya) menganggap hal itu adalah sebuah keluhan dari kekasihnya pasca mengetahui Jake kehilangan beberapa kilogram berat tubuhnya. Ia tanpa sadar mendatarkan ekspresi cenderung kecewa.

"Iya, maaf.." ucapnya lirih.

Heeseung yang menyadari ucapannya tak sengaja melukai perasaan kekasihnya itu langsung mengusap sisi wajah Jake. Ia kecup pipi pria itu dengan lembut.

"Babe, aku cuma khawatir kamu jadi kurusan gini. Bukan maksud aku nyalahin kamu. Nggak perlu ada kata maaf."

Jake tersenyum tipis, "Nanti aku gemukin lagi. Kalau udah tinggal sama kamu." jawabnya kembali antusias.

bromance : heejake [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang