side story 05 : sampai hari itu

4.6K 366 41
                                    

Heeseung melambai dengan senyuman lebarnya ketika melihat Jake berjalan dari pintu keluar stasiun.

Jake yang menyadari kehadiran kekasihnya itu pun berjalan dengan cepat, Heeseung pun sama. Mereka langsung saling berhambur memeluk satu sama lain.

"Gila! Aku kangen banget!" bisik Jake menahan diri, mengingat keduanya masih berada di pelataran jalan raya.

"Sini kopernya aku bawain, aku parkir mobil di luar soalnya." ucap Heeseung lirih pula.

Jake dan Heeseung akhirnya bertemu setelah menjalani masa-masa hubungan jarak jauh mereka. Jake pun akan segera memulai masa orientasi singkatnya tiga hari lagi, sehingga ia memutuskan untuk segera menghampiri Heeseung di kotanya.

Selepas masuk ke dalam mobil, Heeseung segera meraih wajah Jake, ia lumat bibir Jake sampai pemiliknya kelabakan tak bersiap.

"Ahk!" pekik Jake tertahan. Ia menepuk dada Heeseung, lalu meringis pedas seraya menyentuh bibirnya sendiri yang terasa ngilu imbas gigitan yang lebih tua.

Heeseung tersenyum manis, nampak tak berdosa, "Kurus banget ah kamu nggak makan apa gimana pas aku tinggal?"

"Kurus-kurus begini kamu juga masih doyan! Udah ah nanti aja, takut ada yang lihat!"

Heeseung mengusak puncak kepala Jake, "Kita ke tempatku dulu ya! Kamu pasti capek perjalanan jauh. Nanti agak siangan aja ngecekin apartnya, aku udah bilang ke orang-orangnya kok."





Tak perlu ditanya apa alasan lain di balik ajakan Heeseung pada Jake. Baru suara pintu tertutup, Jake sudah tersudut menempel di dinding dengan Heeseung yang mencumbunya.

"Kecapekan my ass, kamu yang udah nggak tahan mau ngewe aku!" keluh Jake seraya mendorong Heeseung menjauh.

Heeseung tertawa kencang, ia berdiri tegak menjauhkan diri, "Okay, my bad. Rehat gih." ucapnya mengalah.

Jake mendengus sembari mengelap sudut bibirnya yang basah.

"Mau minum apa, Sayang?" tawar Heeseung setelah meletakkan barang Jake, lalu bergegas ke lemari es miliknya.

"Air dingin biasa aja deh. Gerah banget."

Heeseung mengambil sebotol air putih dingin dan satu buah gelas. Ia berjalan mendekati Jake. Ia kecup dahi kekasihnya itu sebelum duduk di sampingnya.

"Aku nyalain AC-nya, sebentar ya, Sayangkuuu.." ucap Heeseung dengan manis.

Jake tersenyum tipis. Ia tuang air minumnya lalu dengan santai menyeruput. Jake istirahatkan kepalanya pada bahu bidang Heeseung.

"Kamu bulky banget deh perasaan." ucap Jake setelah merangkul lengan kekasihnya.

Heeseung terkekeh, ia remat paha Jake, "Kamunya kurusan. Sini coba aku cek pantat kamu masih enak buat dicubitin apa nggak?"

"Mesum lo, Anjing."

Heeseung tertawa konyol, ia kecup pelipis Jake, "Pas aku kerja tim kemarin bener-bener rasa kuli. Kayak ngegym sebulan dirapel jadi seminggu. Barangnya berat-berat, terus disana SDMnya minim, kebanyakan nelayan gitu, jadi yang bantuin dikit."

Jake mengusap-usap lengan Heeseung yang kekar itu, "Gila, gede banget." ucapnya seraya meremat-remat lengan Heeseung, membuat pemiliknya menyunggingkan senyum jahil.

"Mau lihat hal lain yang nambah gede juga nggak?" tanyanya seraya menyentuh telapak tangan Jake.

Jake, memiliki insting cukup kuat. Ia segera menarik tangannya sebelum Heeseung menjatuhkan tangan itu di atas selangkangannya.

bromance : heejake [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang