side story 12 : an angel

5.3K 331 75
                                    

Same-sex wedding law

How to apply same-sex wedding?

Does gay-couple can marry each other?

Which country allowing same-sex wedding?

"Gue bakal malu banget kalau history search ini dibaca Bang Heeseung."

Jake melempar ponselnya menjauh. Kepalanya begitu pening, ulahnya sendiri, ibarat mencari-cari penyakit ketika tubuh sedang sehat-sehatnya.

Heeseung dan Jake akhir-akhir ini memiliki hidup yang terasa begitu sempurna. Tinggal bersama adalah puncak dari hubungan mereka. Dari badai kecil hingga besar yang memporak-porandakan hidup keduanya pun sudah mereka lewati.

Tapi mengapa... Jake merasa ada yang kurang. Jake merasa hidupnya dan Heeseung seolah masih abu-abu, seolah bayangan kehilangan satu sama lain masih mengejarnya tanpa henti.

"Babe, kamu jadinya sidang minggu depan kan?"

Jake segera bangkit dengan panik. Ia meraih ponselnya dan kelabakan menyembunyikan benda pipih itu bak maling saja.

"Jadi!" sahut Jake cukup kencang.

Heeseung tertawa pelan. Ia menghampiri Jake lalu memeluknya penuh kasih, "Sayangku pinter banget udah sampai di titik ini.. Aku bangga benget.." pujanya dengan manis.

Jake memeluk Heeseung juga, "Abis ini aku jadi pengangguran beneran."

"I told you bisa masuk jadi laboran di tempatku. Kamu tetep nggak mau? Papa bisa bantu, mumpung beliau belum pensiun."

"Males banget kalau tiap hari harus ketemu kamu tapi pura-pura nggak kenal."

"Ya nggak harus pura-pura nggak kenal juga, Sayang.. Kan bisa bilang kita sahabatan, emang almamaternya sama, pernah lomba bareng juga. Nggak akan ada yang curiga."

Jake mencium leher Heeseung dengan cepat, "Males lihat kamu dideketin sama cewek-cewek kantor." ucapnya kembali beralasan.

"Oh, come on... Kamu juga bakal digodain banyak orang nantinya. Gantengan kamu daripada aku!"

"Tapi aku kan nggak suka cewek."

"Ya aku juga nggak suka? Aku sukanya kamu aja."

"Tapi dulu kan pernah suka!"

Heeseung menghela napasnya, "Tuh ya, masih aja kamu tuh bahas yang dulu-dulu." keluhnya manja. Ia menyurukkan kepala pada leher Jake, mengendusinya seperti anak anjing yang lucu.

"Pacarku cuma Jenn aja. Kamu kan kenal." sambung Heeseung.

Jake merengkuh pinggang Heeseung, "Pacarku kamu doang!" sahutnya dengan bangga.

"Tuh, mulai lagi!" elak Heeseung dengan lucu. Ia menaikkan kedua kakinya, lalu memeluk Jake hingga mereka berguling di atas kasur dengan tubuh yang lebih muda dikurung oleh Heeseung.

"Kamu dulu sama Jenn pernah mikirin sampai nikah nggak sih, Bang? Cuma nanya! Nggak ngambek kok, serius!" tanya Jake pelan disertai suara meyakinkannya pada Heeseung yang tadi berwajah sedikit kaget.

"Enggak, Babe.. Aku sama Jenn dulu ya pacarannya anak remaja. Cuma main-main, keseringan bareng, terus ya udah gitu."

"Kamu sama dia kalau liburan bareng pasti aneh-aneh juga ya?"

Heeseung menatap Jake, ia tak berniat berbohong, namun mungkinkah ini sebuah pertanda ia harus menceritakan kisah kelamnya dulu?

Heeseung masih terdiam saat Jake tiba-tiba melepaskan pelukannya dan bangkit untuk duduk menunggui jawaban Heeseung.

bromance : heejake [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang