9 - my love🔞

25.6K 1K 411
                                    

Heeseung terkekeh saat Jake menggeliat di atas pangkuannya. Ia asik mencumbui dada serta leher kekasihnya sedari tadi, meninggalkan bekas-bekas kemerahan yang terlalu banyak hingga tak terhitung.

"Why, Babe? Nggak nyaman? Mau rebahan aja?" tanya Heeseung.

Jake melenguh kesal, "Kaki gue berasa mau keram." balasnya seraya meringis.

"Makanya relax, Sayang.." ucap Heeseung seraya mengusap paha Jake di pangkuannya.

"Gimana mau relax ini kita mau having sex!?" sungut Jake pelan.

Heeseung kembali terkekeh, "Yaudah rebahan aja apa gimana?" tawarnya kembali.

Jake mengerucutkan bibirnya, "Hu'um.."

"Gemes banget kenapa sih duh! Bibirnya minta digigit!" gemas Heeseung melihat tingkah imut kekasihnya itu.

Walaupun Jake galak, jangan lupakan sisi imut dan manis darinya terkadang muncul di saat yang tak terduga.

Heeseung membalik tubuhnya dan dengan lembut menurunkan Jake ke atas kasur, "Gosh.. I'm so horny.." keluh Heeseung saat merasakan area vitalnya bersentuhan kembali dengan milik Jake.

Jake yang mendengar erangan itu langsung merasakan pipinya kembali terbakar. Heeseung benar-benar terlihat menahan dirinya untuk tak langsung menyerang Jake. Dan ketika Jake sadar akan hal itu, perasaannya serasa begitu disayang oleh sang pria.

"Kalau udah nggak kuat.. Boleh langsung aja kok, Bang.." cicit Jake seraya mengalihkan pandangan.

Heeseung langsung menaikkan alisnya.

Jake berdeham singkat guna membersihkan suaranya yang nampak bergetar, "T-takutnya ada yang ngeganggu nanti. Tahu sendiri anak-anak giman-AHHK!"

Jake langsung menoleh pada Heeseung yang namoak menyunggingkan senyuman nakal.

"Lo tuh ya! Ngelunjak!" kesal Jake seraya menepuk dada Heeseung.

Pasalnya, tanpa aba-aba, Heeseung menyentuh penis tegangnya begitu saja. Apalagi pada bagian kepala penis, Jake tak bisa apa-apa jika sudah menyangkut area paling sensitif di tubuhnya itu.

"Kamu kali yang udah nggak kuat nahan. Jangan tsundere kalau sama aku. Aku turutin apapun mau kamu, Jake."

Heeseung menggenggam penuh penis Jake. Tak lupa ia meraih penisnya sendiri, lalu mengurutnya bersamaan sekali gerak.

Jake menggigit bibir bawahnya menahan desahan, sementara Heeseung nampak memejam sekilas dengan senyuman nakal yang masih bertengger.

"Fuck." umpat Jake.

Heeseung membuka matanya lalu memicing.

Jake menggeleng, "Gue nggak ada niatan ngumpatin lo tapi-eunghh... Lo bener-bener pinter ngeservice."

"I'll take that as a compliment, Jake Sim. But, no. Don't you dare to curse at me ever again."

"Fetish lo apa sih, Bang? Harus banget buat sweet talk pas nges-EKS!?"

Heeseung menekan ujung kepala penis Jake untuk membuat pria mungil itu diam. Ia mengecup bibir Jake dengan cepat, "Buka mulutnya sebentar." titah Heeseung tiba-tiba.

Jake tak menolak, ia membuka bibirnya dan berdiam diri.

Heeseung perlahan mengarahkan dua buah jarinya pada bilah bibir Jake, "Kulum." titahnya lagi.

Jake menurut walau dalam batinnya telah berteriak heboh memuji betapa seksinya suara Heeseung yang memerintah itu. Ia dengan patuh melumasi dua buah jari Heeseung.

bromance : heejake [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang